Sebenarnya cerita ini aku tulis, terinspirasi dari seorang teman lama yang kutemui saat SD dulu. Seseorang yang sudah lama tak berjumpa, karena kepindahannya di luar kota.
Seseorang yang kini telah berubah menjadi sosok menakjubkan yang tak terduga.
Awalnya ia hanya bocah 'bandel' yang bahkan prestasinya pun tak terlihat. Yang kerjaannya menyendiri saat bocah laki-laki di kelas kami asyik bermain sepak bola.yang kerjaannya mengolok teman perempuan kami yang suka centil di hadapannya.
Bocah yang memang berbeda dari yang lain. Masih membekas jelas di ingatanku saat tiba-tiba guruku menyuruh kami (aku dan dia) duduk sebangku. Yeah, memang saat kami kelas 6 guruku menerapkan sistem duduk laki-laki dan perempuan sebangku dengan harapan kami tak akan ramai sendiri.
Awalnya terasa aneh saat aku duduk sebangku dengannya karena aku adalah seorang pendiam, ia pun juga. Tapi seiring berjalannya waktu kami menjadi 2 murid yang akrab. Bukan akrab karena kami saling membantu, tapi akrab karena kami saling beradu fisik. Entah mengapa ia suka sekali menggodaku, entah menyembunyikan alat tulis, atau malah menggelitiki tubuhku yang memang gampang sekali merasa geli. Sehingga reflek aku selalu mencubit atau menggigit tubuhnya. Dan karena hal itulah lucunya kami menjadi akrab.
Ia adalah bocah yang gemar menggambar, dengan gambarannya yang tak kuragukan lagi selalu menjadi yang nomer 1 di kelas. Tulisan tangannya adalah tulisan tangan laki-laki paling bagus yang pernah ku temui. Bahkan lebih bagus tulisan tangannya daripada tulisan tanganku.
Ketika kami sudah lulus SD aku tak pernah lagi berjumpa dengannya. Aku hanya mendengar kabar dari teman-temanku ketika kami berkesempatan bertemu bahwa ia kini menjadi sosok hebat yang seringkali memenangkan lomba dengan hadiah jutaan rupiah. Selain itu ia juga menjadi laki-laki yang gemar sekali bergonta-ganti pacar dan sialnya pacarnya selalu cantik.
Aku tak cemburu karena aku memang tak memiliki perasaan apapun untuknya. Aku hanya sebatas teman lama yang merindukan teman masa kecilnya. Kini umurku sudah 20 tahun, dengan status mahasiswa aktif perguruan tinggi negeri di Jawa Timur yang tengah mengambil studi psikologi.
Kini ia, temanku itu. Telah menjadi sosok hebat. Di usianya yang masih 20 tahun dengan status mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Ia telah menjadi wirausahawan muda dengan omset puluhan juta per bulan.
Kini ku tuliskan kisahku tentang sosoknya yang kini telah bertambah dewasa. Tentang ia yang hebat dan aku yang sekarang. Sesungguhnya ini bukan kisah nyata tapi fiksi yang tentu saja tak nyata. Hanya aku yang tau mana bagian yang sungguh terjadi dan mana yang bukan.
Kisah ini kutuliskan dengan meracik dan meramu kisah hidupku, hidupnya, dan hidup mereka.
Jika, kau mencari kisah cinta mengharu biru, ku persilahkan kau keluar. Karena ini hanya kisah sederhana, sebuah kisah yang tak akan serumit sinetron.
Tapi, sebuah kisah yang akan mengajarkanmu hakikat cinta. Cinta yang sebenarnya.
Cinta yang tak hanya harus di umbar, tapi cukuplah saling mendukung walau tampak diam. Cinta yang tak akan memaksamu berlari mengejar sang rembulan, tapi cinta yang akan sabar menunggumu hingga kau siap menggapai bintang. Cinta yang hanya dengan menggenggam tangannya maka kau akan merasa mampu melawan puluhan ketakutan.
Tak hanya tentang cinta,
Tapi juga kehidupan.
Kehidupan yang terkadang memaksamu berlari untuk bersembunyi hanya karena rasa tak mampu yang kau miliki.
Mengenai kita yang mempunyai impian tapi menyerah karena kita takut.
Mengenai persahabatan yang tak hanya sekedar saling melengkapi, tapi juga saling mempercayai.
1
KAMU SEDANG MEMBACA
Y.O.U (Year Of Us)
ChickLitSebenarnya cerita ini aku tulis, terinspirasi dari seorang teman lama yang kutemui saat SD dulu. Seseorang yang sudah lama tak berjumpa, karena kepindahannya di luar kota. Seseorang yang kini telah berubah menjadi sosok menakjubkan yang tak terduga...