BAB I

11 0 0
                                    


Januari 2007

" Untuk tiga bulan kedepan Bu Guru mau merubah teman sebangku kalian."

Bu Tutik yang merupakan wali kelas kami, berdiri di depan kelas sambil mengumumkan pengumuman yang sama seperti tiga bulan lalu ketika aku terpaksa duduk dengan teman laki-lakiku yang bernama Awan. Baru saja aku merasa nyaman dengannya kini kami harus siap-siap duduk dengan murid lain.

Ku tolehkan kepalaku kesamping. Memandang Awan yang tengah asyik melamun menatap Bu Tutik di depan kelas.

"Kamu mau duduk sama siapa Wan?" Tanyaku

"Pengennya sama kamu aja Tan, tapi kan harus ganti jadi terserah Bu Tutik aja deh."

Awan menjawab pasrah. Sebelumnya perkenalkan namaku Titan, teman-temanku sering memanggilku Tita, kecuali makhluk di sampingku ini yang gemar memanggilku dengan sebutan Tan atau malah Titanium menyebalkan bukan?.

"Tita..."

Aku menolehkan pandanganu ke depan ketika Bu Tutik menyebut namaku, "Iya, Bu."

"Kamu duduk sama Elang ya, Awan kamu berdiri biar Elang langsung duduk di samping Tita."

Aku menatap horor melihat kedatangan Elang yang semakin dekat ke Bangkuku. Ya Tuhan dari banyaknya teman cowok di kelasku kenapa harus Elang yang duduk sebangku denganku. Masalahnya walaupun si Elang ini sudah menjadi temanku selama hampir 6 tahun, aku tak pernah akrab dengannya. Di tambah lagi aku ini termasuk anak pendiam dan si Elang walaupun bandel, judes seperti cewek dia juga tipe anak pendiam.

"Nggak suka ya?"

Sebuah pertanyaan dari Elang, membuat keningku berkerut seperti kue lapis.

"Apanya Lang?" Tanyaku bingung, Elang kini menatapku dengan matanya yang tajam.

"Duduk sama aku."

Eh, aku langsung menggeleng mendengar pernyataannya. Dan seketika itu pula aku mendengar kekehan geli dari Elang, "Bego."

Aku mengernyit tak suka mendengar Elang yang kini berlagak judes seperti cewek. Dan tanpa ku sadari tanganku kini telah sukses mencubit tangan kanannya.

"Bego, bego, bego.."

Seiring dengan ledekan Elang tanganku terus mencubit tangannya. Yang anehnya bukannya membuat ia diam malah membuat ia terkekeh lagi. Aku bingung harus bagaimana karena selama ini jika Awan menggodaku yang ku balas dengan cubitan, Awan pasti akan langsung meminta maaf dan menyuruhku berhenti. Tapi, ini Elang kok aneh.

Aku menghentikan cubitanku pada Elang, memilih mendekatkan kepalaku pada tangan kanan Elang kemudian...

"Aaawww"

Teriakan kesakitan Elang membuat semua penghuni kelasku menatap ke arah bangku kami.

"Tita nakal Bu Guru, dia gigit tangan saya."

Itu suara Elang yang tengah mengadu pada Bu Tutik, membuatku membulatkan mata sebal.

"Elang duluan Bu, dia ngatain saya bego."

Aduku pada Bu Tutik tak mau kalah, ku lihat Elang di sampingku malah menunjukkan senyum tak bersalahnya saat di tatap Bu Tutik.

"Saya minta maaf Bu, besok saya ulangi lagi ya."

Itu bukan suaraku, itu suara Elang dan begonya apa yang dikatakan Elang tadi? Besok dia akan mengulanginya lagi.

"Bu Tutik, saya nggak mau duduk sama Elang. Saya mau pindah Bu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Y.O.U (Year Of Us)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang