Part 5

47 13 1
                                    

SMAN 115 JAKARTA

"Nay nanti pulang sekolah mau ikut kerumah gue ga?" Tanya Ashilla.

Nayla mengerutkan dahinya. "Mau ngapain?"

"Mau nyuruh lo rapihin kamar gue." Jawab Ashilla.

"He males amat gue rapihin kamar lo, kamar gue aja berantakan." Ucapnya lalu ia menoleh kembali ke arah Pak Wendi yang sedang menjelaskan pelajaran.

"Ya masa iya lo gue suruh rapihin kamar gue sih Nay."

Nayla menoleh sekilas ke arah Ashilla. "Oh, terus mau ngapain dong?" Tanya Nayla.

"Si Satria minta ajarin kimia katanya, gatau tuh anak kesambet apa tiba-tiba minta di ajarin kimia." Jawabnya.

"Lah? terus apa urusannya sama gue?" Kali ini memutarkan badannya ke arah Ashilla.

"Temeniiin heheh masa iya gue berduaan di rumah sama si curut itu." Ashilla memelaskan wajahnya agar Nayla menuruti permintaannya.

Nayla mendengus kesal. "Sejak kapan lo mau main sama Satria minta temenin gue?" Tanyanya.

"Belajar." Kata Ashilla yang meralat kata-kata Nayla.

"Ujung-ujungnya juga main ntar liat aja." Tebak Nayla.

"Engga lah, jadii? mau ya temenin please please ya Nay." Ucap Ashilla dan tidak lupa memelaskan wajahnya.

"Gue bukan Satria yang bakalan mempan kalo lo pasang muka kayak gitu."

Ashilla mendengus pasrah. "Ah ga asik ah lo mah."

"Gue mau temenin nyokap Shill kerumah temennya, padahal gue juga males ikut tapi nyokap gue maksa katanya kalau gue ga ikut nanti uang jajan gue di potong." Katanya yang membuatnya ingat akan hal itu lalu mendadak ia menjadi tidak mood.

"Curhat dadakan ceritanya?" Ucap Ashilla yang ingin menggoda Nayla.

"Oke fine! Mulai detik ini gue ga terima lo curhat lagi ke gue!" Ancam Nayla lalu membalikkan badannya ke depan.

"Ih gue kan bercanda Nay, jangan ngambek dong gue kan bercanda." Katanya lalu menyenggol tangan Nayla.

"Ashilla! Kamu kalau sudah pintar tidak usah sekolah, percuma kamu sekolah tapi saat guru sedang menjelaskan kamu malah ngobrol!" Ucap Pak Wendi saat Nayla hendak membalas perkataan Ashilla.

"I--ya pak maaf." Jawab Ashilla dengan gugup.

"Yasudah perhatikan lagi!"

"Iya pak." Huh lagi-lagi di tegur guru batin Ashilla.

~~~~~~

"Ayo Cil." Ucap Satria saat bel pulang sekolah sudah berbunyi dan menarik pergelangan tangan Ashilla.

"Eh bentar kali bang, ga sabar amat lo udah kayak ibu hamil yang air ketuban nya pecah."

"Lagian lelet banget sih lo!"

"Ish marah-marah mulu lagi bulannya bukan?" Tanya Ashilla.

"Hmmm"

Satria menoleh melihat apa yang sedang Ashilla lakukan. "Ngapain sih lo?" Tanyanya.

"Dah ayo." Ajak Ashilla dan tidak menjawab pertanyaan Satria.

Lalu mereka berdua pergi meninggalkan kelas, dan menuju rumah Ashilla, merekapun sudah berada di rumah Ashilla.

"Eh di rumah lo gaada orang?" Tanya Satria karena ia melihat rumah Ashilla sangat sepi seperti tidak ada kehidupan di dalamnya.

"Ga ada, makanya tadi gue ngajakin Nayla biar ikut tapi dia gabisa katanya mau pergi sama nyokapnya" Ashilla tersenyum. "udah yuk masuk." Lanjutnya.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang