Part 6

49 12 1
                                    

"Yeay yeay gue menang!" Teriak Ashilla yang langsung berdiri lalu berjoget.

"Lagi hoki aja lu, gausah lebay." Balas Satria.

Ashilla tiba-tiba menghentikan jogetnya lalu duduk kembali di samping Satria dan menatap Satria dengan dua telapak tangan yang menopang kepalanya.

"Oh gue lagi hoki doang ya?" Tanya Ashilla dengan nada kecewa.

"Iya lagi hoki aja, biasanya juga kan gue yang menang." Jawab Satria lalu menatap Ashilla.

Ashilla menurunkan kedua ujung bibirnya kebawah "Bener juga lo Sat."

"Tapi tetep aja kali ini gue yang menang wlee." Lanjut Ashilla dan menjulurkan lidahnya.

"Sial." Pekik Satria.

"HAHAHA harus sportif oke? Buruan gue pengen jalan tapi gapake kaki gue nih." Ucap Ashilla.

"Mau pake kaki siapa  heh?" Tanya Satria sambil merapihkan PS yang telah mereka berdua mainkan tadi.

"Pake nanya lagi ah udah ayo!" Ajak Ashilla.

"Iya iya."

~~~~~~~

"Huh hhaa ha aduuuh lo makan apa sih Cil? sumpah berat banget!" Pekik Satria yang menggendong Ashilla di punggungnya dan sudah berjalan hampir satu putaran komplek rumah Ashilla.

"Makan orok!" Ketus Ashilla.

"Ah gua rasa bukan karena itu tapi gara-gara lu kebanyakan dosa." Ucap Satria.

"Y." Balas Ashilla dengan singkat, padat dan jelas.

Satria mendengar suara seperti barang terjatuh lalu ia pun mencari sumber suara tersebut dan Satria menemukan sumber suara tersebut langsung berlari dan melepaskan Ashilla yang berada di punggungnya dengat cepat dan Ashilla pun terjatuh. Ternyata seseorang terjatuh dengan sepeda diatas badannya. Lalu Satria membantu orang tersebut mendirikan sepedanya. Satria mengulurkan tangannya untuk membantu orang tersebut berdiri, ternyata ia seorang gadis yang sepertinya seumuran dengan Satria.

"Lo gapapa?" Tanya Satria.

"Gapapa kok, makasih ya udah bantuin." Ucap orang tersebut dengan senyuman manis yang terpasang di bibirnya.

"Iya selow aja, lain kali hati-hati ya." Ucap Satria dan membalas senyum gadis tersebut.

"Sip, gue duluan ya sekali lagi makasih banyak." Balas gadis tersebut lalu pergi meninggalkan Satria.

Satria masih diam di tempatnya lalu tiba-tiba ia tersadar kalau tadi ia meninggalkan Ashilla, dengan cepat Satria berlari kerumah Ashilla namun ketika Satria ingin masuk kedalam rumahnya Ashilla pintu tersebut masih terkunci dan Satria berpikir bahwa Ashilla belum kembali kerumah. Satria memutuskan untuk pulang terlebih dahulu lalu nanti kembali lagi untuk menemui Ashilla.

"Asaallamualaikum." Satria mengucapkan salam saat ia sudah sampai rumah namun tiba-tiba bundanya Satria menarik kuping Satria.

"Aduh aduh bunda ngapain sih tarik-tarik kuping Satria." Keluh Satria lalu berusaha melepaskan tangan bundanya dari kuping.

"Engga sebelum kamu jelasin kenapa ninggalin Ashilla sendirian di jalanan hah?" Tanya Riana dengan nada yang sedikit tinggi.

"Satria ga ninggalin Cila bun, lagian kok ibu bisa tau sih?" Tanya balik Satria.

"Itu Ashilla tiba-tiba dateng kesini keringetan gitu, pas ibu tanya kenapa katanya kamu ninggalin dia di tengah jalan." Ucap Riana lalu melepaskan tangannya dari kuping anak sulungnya tersebut. Jarak rumah Ashilla dan Satria memang tidak terlalu jauh namun cukup melelahkan kalau harus berjalan.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang