Melihat Al yang masih duduk dibangku Shara bersamaan dengan memutar semua lagu yang menurutnya bagus, Rein berniat untuk menghampirinya setelah semua teman dikelasnya berhamburan pulang terutama Shara.
Rein duduk disampingnya dengan berani, dia tau resikonya jika berhadapan dengan lelaki itu.
Al melirik cewek itu sekilas tanpa menanyakan tujuan cewek itu menghampirinya.Dengan cekatan Rein memberikan pertanyaan ke Al tanpa ragu-ragu "Al Shara tadi kenapa?" tanyanya pura-pura tidak tau masalahnya
Musik yang dia putar langsung dimatikan dan Al menoleh dengan tatapan yang membuat cewek pasti tertawan melihatnya, "Hm lo harusnya tanya sama dia, kenapa dia menghindar dari gue!" balasnya dingin seraya mengambil ancang-ancang meraih tasnya.
Rein menghela nafas, dia sangat tidak suka dengan sifat Al yang dingin kepadanya, "Atau ada hubungannya sama Daffa?" perkiraan Al secara cepat mengarah ke Daffa.
"Daffa punya masalah sama lo?" justru Rein mengembalikan pertanyaan tadi ke Al.
Al menatapnya datar, "Gue gak ada masalah sama dia" dia berbicara seadanya. Memang kenyataannya seperti itu.
"Intropeksi diri aja deh Al" saran Rein dengan menepuk pundak Al pelan.
"Lo nggak pulang?" tanya Al yang hendak bergegas dari tempat itu.
Dengan raut wajahnya yang tampan yang enggan untuk tidak meresponnya."Lagi nunggu jemputan Al. Elo tumben belum pulang"
Melihat jam tangannya, Al segera mengurungkan diri untuk melangkahkan kakinya ke kelas sepuluh IPA 1.
"Rein gue duluan sorry gak nganterin elo!" kepergian Al membuat Rein jengkel.
Sial. Gue dikacangin. Membalas pertanyaan aja gak sempat, batin Rein menggebu.
Alasan modus ini gak mempan buat lo peduli sama gue Al arrgghh , gerutunya lagi dalam hati.
Dilain tempat Al menunggu seorang cewek berkacamata dan rambut panjangnya yang dikucir satu kebelakang. Dia menunggu nya didepan kelas yang berada dilantai dua. Dia tak sengaja mendongak kebawah dan melihat Shara yang menunggu Daffa didekat pos. Pandangannya dihentikan setelah namanya di panggil dengan kalem.
"Kak Al? Maaf nungguin lama" kata cewek itu bersalah sambil memeluk Al hangat.
Cewek itu bahkan tidak mengetahui sorotan mata memandanginya. Btw, dia baru sekolah ditempat itu kemarin. Jadi wajar kalo pertanyaan atau cemoohan akan muncul menghampirinya besok.
Elo siapanya Al Ghazali?
Eh anak baru udah berani lo ngedeketin most wanted disekolahan ini!
Lo genit banget sih sok ngerangkul Al lagi!
Sejak kapan lo kenal sama Al?
Elo pacarnya Al?
Al membalas rangkulannya, "Baru aja dateng, yaudah kamu tunggu di pos ya" sambil merangkul pinggang cewek itu dan segera menuruni tangga bersamaan dengan langkah Al seperti buru-buru.
"Dek jalannya di cepetin ya!" perintah Al dituruti cewek itu dengan mengangguk.Sesampainya di parkiran Al langsung menaiki motornya, "Ayo dek naik, kak Al ada urusan!" hanya anggukan yang dapat Al liat dari spion motornya seraya mendahului mereka-Shara dan Daffa yang belum beranjak dari tempat pos itu.
Al sama siapa?,tanya Shara dalam hati.
Shara tersadar dari tatapannya ke arah Al yang melajukan motornya ke jalanan, "Hei daf sampai kapan kita mematung disini" menepuk pundak Daffa tiba-tiba.
Mata Daffa mengamati Al dan sosok perempuan yang tadi tengah digandeng Al yang melewatinya.
"Yaudah aku naik ojek aja" merasa dicuekkin Shara menuruni motor itu dengan kesal dan ditahan lengannya oleh Daffa yang tersadar.
"Eh mau kemana lo?" Daffa tidak merasa bersalah atas apa yang dialaminya barusan.
"Kamu sih dipanggilin malah bengong"kata Shara kembali menaiki motornya dengan kesal.
Daffa menerawang raut wajah Shara yang keliatan ada sebercak cemburu menimpanya, "Cie yang cemburu ngeliat Al sama cewek lain" ledeknya membuat wajahnya memerah.
"Cie ngeliatin cewek yang digandeng Al" kini Shara menyinggungnya balik.
Daffa menoyor kepala kakaknya pelan.****
Sesampainya didepan rumah, Al langsung melajukan motornya setelah menyampaikan pesan.
"Dek, pintu jendela segala macem kamu kunci. Kak Al ada urusan tiba-tiba. Jangan keluar rumah!" pesan Al ke Afiza.
"Jangan lama lama kak" ucapnya seraya menutup pintu gerbang.
"Iya" jawab Al dengan senyum manisnya.
Afiza menghempaskan badannya ke kursi setelah melakukan perintah dari kakaknya tadi. Rasa lelahnya cukup membuat Afiza haus dahaga. Dengan cepat sebotol minuman dia ambil di kulkas.
Segeralah Afiza menaiki undakan tangga menuju kamarnya. Tas nya dia letakkan diatas meja belajar dan mengambil sebuah Laptop dikasur dan diraihnya ke meja belajar. Niat dia adalah membuka Line yang dia yakini ada chat dari teman kenalannya.
Haii Fiz? Udah nyampek?
From:
-------
A/n: Tebak siapa ?
25 Maret 2016
√Dear A
KAMU SEDANG MEMBACA
AL Ghazali [On Editing]
Teen FictionMaaf gue belum bisa nyatain perasaan ini ke lo. Mungkin nanti setelah masalah itu selesai. -Al Ghazali- Dia cinta gak sih sama aku, sayang gak sih atau dia cuma anggap aku teman SMA atau sahabat. Ya Tuhan aku sayang dia. -Shara-