Chapter 2

236 7 0
                                    


Hai Fiz ? Udah nyampek ?

From: Anonim

Sudah anonim :)

To: Anonim

Aku tadi lihat kamu

From: Anonim

Dimana? Satu sekolahan ya?

To: Anonim

Pikir aja sendiri,

To: Anonim

Nyebelin deh!

To: Anonim

Pesan terakhir itu terkirim tanpa mendapatkan balasan dari sang anonim. Afiza mengerucutkan bibirnya membentuk huruf O kedepan. Merebahkan tubuhnya dan merangkul guling erat itu tandanya dia lagi memikirkan seorang yang mengisi harinya meskipun belum pernah bertatapan langsung bahkan mengenali wajahnya pun masih dirahasiakan oleh anonim.

Ditempat lain.

Al memasuki loksyut dimana akan dilakukan pemotretan seperti biasa. Dia meraih baju yang sudah dia siapkan didalam tas sekolahnya. Dengan cepat dia masuk keruang ganti sebelum mendapat teguran dari pihaknya.

Tak butuh waktu lama Al sudah sudah siap dengan baju lengan panjang warna coklat ditambah rompi merah dan celana pensil berwarna coklat tua.

"Al jadwal kamu hari ini berpasangan sama gadis yang duduk bersandar dikursi itu," kata Om Patrick, managernya.

Dia menoleh tempat gadis yang dimaksud Patrick, "Siap om!" Sebelum menghampiri gadis itu Al mengambil iphone nya di tas yang dia sampirkan di pundaknya.

Gadis itu sedang mengobrol asik dengan salah satu cowok disamping kanannya. Tanpa keraguan Al mendudukkan bokongnya disamping kiri gadis cantik itu.

"Haii," sapa Al tersenyum kaget.

"Kamu,"

"Elo," Pekik gadis dan lelaki itu bersamaan dengan wajah Al yang memandang mereka senang. Bahkan orang yang Al dekati kini satu hobi dengannya.

"Udah lama?" tanya Al melihat mereka berdua bergantian. Daffa tidak menggubris pertanyaannya. Dengan santai dia memainkan keyboard di iphonenya lalu mengirimkan pesannya ke orang yang dituju.

"Baru nyampek, kamu ngapain disini?" tanya Shara memotong obrolannya karna panggilan dari sang pemotret.

"Daf kamu tunggu disini ya," kata Shara mengingatkan

Daffa mengangguk mantap dan menatap sinis ke Al. Mereka berdua melakukan pemotretan didekat kolam dan bayangkan saja baju yang Shara pakai menyamai seorang gadis pengantin yang sedang melakukan foto preweding.

Gaun panjang berwarna putih kecoklatan dibaluti make up natural, lips pink tipis dan bando melingkar dirambut panjangnya yang terurai. Membuat Shara tambah cantik ditambah senyumannya yang melengkung kebawah.

"Kamu cantik" ucap Al disaat matanya menatap Shara bersamaan dengan permintaan sang pemotret.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Sedangkan Daffa sangat iri dengan pasangan itu. Dia cemburu melihat kakaknya bersama Al. Dia takut kehilangan Shara setelah bundanya pergi dan penyebabnya adalah salah satu keluarga Al.

Gue benci keluarga lo , katanya dalam hati.

---------

Al mengetuk pintu rumahnya namun tidak ada tanggapan. Dia memanggil nama orang itu tetap saja tidak digubris.

AFIZA bukain pintunya...

Sepasang mata malas membukakan pintunya dengan lambat. Al mencium keningnya pelan dan mengacak rambutnya karna gemas.

"Tidur ya. Maaf gangguin!" kata Al sambil merangkul Afiza sayang.
"Ketiduran kak. Hm sini tasnya fiza bawain," diambilnya tas itu namun di cekal oleh pemiliknnya.
"Berat. Biar kak Al aja yang bawa," Al mengeluarkan semua barang didalam tas. Terutama buku dan baju yang tadi ia kenakan.

Sore itu agak mendung, jadi dia berdiam diri didalam kamar. Adiknya mungkin sedang dikamar mengotak atik laptop. Biasanya Afiza hobi membuka situs Youtube. Sedangkan dirinya paling hobi dengerin musik dikamar dengan suara sedang. Baginya musik dengan model sama-sama punya karakter sendiri.
Bergaya didepan kamera menjadi kebebasan dirinya dalam berekspresi layaknya model yang berpengalaman.
Tanpa adanya musik terasa hambar. Saat gelisah menyerang sasarannya mungkin ada didalam lagu.

What do you mean?- Justin bieber.

"Kak Al dicariin Kak Alri dibawah.." teriak Fiza dari luar sampai Al terbangun dari tidurnya. Dalam keadaan headset terpakai Al menghampiri Alri yang tengah menemani Afiza menggambar diruang tamu.

"Ada apa Ri?" tanya Al

Tbc

AL Ghazali [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang