Gone (Jungkook)

4K 245 7
                                    

Menghilang. Mungkin opsi terbaik untuk sekarang. Setelah ku ucapkan semua yang ada dipikiranku selama ini akhirnya tersampaikan. Walaupun aku juga menangis.

Aku menghilang bukan berarti aku tidak mengetahui gerak-gerik Yerim. Tentu saja aku minta tolong ke Taehyung dan Jimin. Ah mereka memang bisa diandalkan.

Baru hari pertama aku menghilang, aku merindukan Yerim. Ntahlah, sepertinya aku mulai menyukainya. Rasanya tidak ingin dia diambil orang lain, apalagi Mino.

Nggak,

Aku gak suka sama Yerim. Aku hanya ingin melindunginya. Ia seperti kakakku dulu. Aku hanya tidak ingin dia seperti kakakku.

Aku sangat stress sekarang. Aku mengambil satu batang rokok dan mulai menyalakannya. Apa yang harus aku lakukan?

Jika aku tetap melindungi Yerim, Yerim dalam masalah. Jika aku melepaskannya, nanti kejadian yang dulu terulang. Aku hanya tidak ingin melewati masa-masa sulit seperti dulu.

Sekelebat bayangan tentang masa laluku mulai menghampiriku. Aku benci harus seperti ini. Aku benar benar tidak tahu harus apa.

Aku masuk ke kamarku untuk mengambil spirytus vodka milikku. Minuman dengan kadar alkohol tertinggi. Aku sudah lelah dengan ini semua.

Aku mengambil gelas dan menuangkan minumanku. Aku segera meminumnya. Aku belum terlalu merasakan pusing. Jadi aku terus meminumnya hingga aku merasakan pusing, dan melayang.

Flashback.

Jungkook 12 y.o

Cho Alice. Ya itu nama kakakku yang blasteran korea-inggris. Aku sangat menyayangi kakakku! Karena kakakku juga sayang kepadaku.

Hari ini, hari jumat adalah hari kesukaanku! Karena besoknya adalah weekend, waktu untuk quality time bersama Alice noona.

Aku menyayangi Alice noona. Ia seperti mama. Aku hanya merasakan kasih sayang kedua orangtua ku selama 3 tahun. Kedua orang tuaku memutuskan untuk bercerai ketika aku berumur 4 tahun.

Noona selalu melindungiku. Aku sebenarnya tidak terlalu mengerti soal perceraian kedua orang tuaku, akhirnya noona menceritakan semua kejadiannya saat aku berumur 10 tahun. Sekarang aku mengerti.

Ini sudah jam 3.00 PM. Seharusnya noona sudah pulang. Aku turun kebawah ingin menelepon noona dari telpon rumah. Tapi nihil. Noona tidak mengangkatnya.

Ku pikir mungkin noona sedang kerja kelompok. Sebaiknya aku menunggunya.

————

Ugh, aku ketiduran disofa ternyata! Saat aku melihat jam, ini sudah jam 9.30 PM dan noona belum pulang juga. Aku menekuk lututku dan memeluk kedua lututku. Aku kesepian.

Aku mulai menundukkan kepalaku dan mulai menangis, aku merindukanmu noona.

Krringg kringg

Aku segera berlari ke telepon rumah dan mengangkatnya.

"Halo-"

"Jungkook, ini aku,"

"Noona!" Kataku girang.

"Maafkan aku Jungkook, tapi kau harus kemari. Ke pub dekat rumah. Hanya beberapa blok kok. Aku menunggumu. Cepatlah"

Aku segera menutup telepon tanpa berpikir panjang apa yang akan terjadi. Yang penting aku bertemu noonaku.

Aku berlari ke pub yang dimaksud noona. Ternyata pub ini tidak dijaga jadi siapa saja bisa masuk. Aku tidak tahu noona dimana. Jadi aku memasuki lorong yang di kanan-kiri ku banyak pintu. Ku buka semua pintu tapi tidak ada noona.

Ini pintu kelima yang akan aku buka, dan

"Jangan perkosa aku!" Itu suara noona?

"Noona!" Aku teriak dan berlari ke noona. Tapi seseorang menahanku.

"Jungkook!"

Aku melihat seorang pria sedang memasuki tubuh noona. Dan seorang pria membawa rokok dan minuman.

"Minum ini!" Aku menggeleng. Aku mulai ketakutan.

"Jungkook jangan minum itu!" Teriak noona.

"Minum atau Alice akan mati?" Aku yang ketakutan segera meminum itu. Aku tidak ingin kehilangan noona.

Setelah aku minum itu, aku merasakan pusing yang sangat hebat. Aku duduk disofa dan didepan mataku, noona sedang disuruh minum. Dan obat.

Aku tidak tahu obat apa itu, tapi noona masih sadar. Ternyata noona diperkosa. Dan obat itu adalah narkoba.

Noona diperkosa hingga lemas, dan hal terakhir yang aku lihat, noona tergeletak pingsan.

Aku terbangun dan melihat jam tanganku. Ini jam 2.00 AM dan ada noona yang telanjang bulat dengan mata tertutup. Aku menepuk pipi noona, tapi noona tidak sadar juga.

Akhirnya aku meminta tolong orang dibar itu,

"Umm ahjussi, bisakah kau menolongku?" Ia mengangguk. Aku mengajaknya ke ruangan noona. Dan ia membawanya kerumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit, noona segera dibawa ke UGD. Tapi semua sudah telat, noona telah pergi meninggalkanku sendirian.....

————

Setelah kepergian noona, kehidupanku benar benar berubah. Aku menjadi pendiam, dan anti-sosial. Sudah 2 tahun sejak kepergian noona ku, dan aku menjadi seperti ini.

Sekarang aku sudah kelas 3 JHS, aku lebih mandiri. Aku berteman dengan lelaki bernama Daniel. Dia blasteran inggris, seperti noona. Ia anak baru dikelasku dan ia sepertiku. Pendiam dan anti-sosial. Ternyata itu hanyalah topeng.

Kenapa topeng? Ternyata dia anak nakal.

Sepulang sekolah ia mengajakku ke rumahnya. Awalnya kami hanya mengerjakan tugas. Tapi akhirnya kami bermain PS dirumahnya hingga jam 10.00 PM.

"Eh keluar yuk! Aku tau kau stress karena kehilangan noonamu yang tersayang yakan?"

"Iya. Kau punya rencana apa untuk malam ini?"

"Bagaimana kalau kita ke pub?" Aku mengangguk.

Setelah sesampainya di pub, Daniel dan aku segera memesan minuman. Ia menawarkan ku rokok dan aku mengambilnya. Mencobanya dan aku merasakan bebanku menghilang perlahan.

Kami membuat kegiatan rutin. Setiap malam aku dan Daniel akan menghabiskan waktu dipub. Sementara siang hari kami akan bermain PS dirumah Daniel. Jika disekolah, kami menjadi anak yang pendiam.

Daniel adalah teman terbaikku disaat aku JHS.

Dan disinilah, bad boyku mulai.

HOT AND COLD AS FUCK (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang