Hi Yerim! (Jungkook)

324 17 3
                                    

In this part, there will be sex scene and many harsh language. Please be more wise if you still under 18.

Hampir 4 minggu aku menghilang
dan aku memutuskan menyudahi kepergianku ini. Jujur, aku merindukan Yerim.

Aku berpikir setelah aku sampai disini, aku ingin kerumah Yerim. Tapi semua niat itu aku urungan. Saat aku melihat Mino keluar dari rumah Yerim.

"See you,"

"See you," dan setelah itu Mino berjalan kembali kerumahnya.

Jadi tidak ya aku kerumah Yerim?

Tanpa sadar, aku sudah berada didepan pintu rumah Yerim. Tinggal memencet bel. Tapi tiba-tiba hatiku labil, sampai Yerim dengan sendirinya membuka pintu.

"Jungkook?!" Teriaknya gak percaya. Aku hanya nyengir.

Dan dia memelukku. Aku membalas pelukannya dan mencium pucuk kepalanya.

"Aku..... kangen." Katanya pelan, sangat pelan. Tapi untung keadaan sekitar sepi, jadi aku mendengarnya.

"Hai kangen, aku Jungkook," kataku bercanda dan dia menonjok lenganku.

"Sakit,"

"Lemah," katanya sambil menggandengku masuk.

"Sendiri?" Tanyaku. Karena rumah ini sepi sekali. Dan ia hanya mengangguk.

"Tadi kenapa buka pintu tiba-tiba deh? Kan aku belum mencet bel nya,"

"Aku mau keluar tadi, eh didepan ada orang, ternyata kamu." Aku hanya tersenyum melihat jawabannya.

Dia pamit sebentar ke dapur untuk mengambilkan minuman untukku. Sementara aku duduk disofa sambil menunduk. Memikirkan tentang perkataan Jimin.

Oke aku tahu ini kesempatan seperti apa yang Jimin bilang, tapi aku ragu. Ntahlah, disatu sisi aku tidak ingin menyakitinya. Tapi disatu sisi, aku benar benar ingin melakukan "itu".

"Jungkook?" Aku mendongakkan kepalaku, dan

Payudaranya terlihat lebih besar dari bawah sini.

Shit.

Aku membayangkan bagaimana jika aku meremas kedua payudara itu, dan dia akan mendesahkan namaku dan-

"Kamu lagi bayangin apasih?"

Aku berdiri, mensejajarkan diri dengannya. Dan meraih tengkuknya pelan,

"Dirimu.

Berada,

Dibawahku."

Dan aku melumat bibirnya pelan, berusaha mengatur pikiran kotorku agar tidak terburu-buru. Awalnya ia kaget, namun perlahan menikmati dan mulai membalas lumatanku.

Rasanya sangat amat terbang.

Aku membalik badannya dan mendorongnya pelan ke sofa, menidurkan dirinya disitu. Ciumanku mulai turun ke lehernya. Rasanya aku sangat amat ingin meninggalkan jejak di leher jenjangnya, tapi aku tidak mau dia memakai syal ke sekolah, apalagi ini summer.

Aku semakin turun ke payudaranya, meremasnya dari luar bajunya.

"Jungghh -kook ahh"

Aku membiarkannya mendesah. Aku memasukkan tangan kananku ke punggungnya, membuka bra nya, menaikkannya keatas sedikit, dan memelintir puting kiri. Sementara tangan kiriku menahan beban tubuhku.

"Shit, ini hhh enak Jung -ahhh"

Aku menghisap puting kirinya, dan tanganku pun berusaha masuk ke celana pendek yang ia pakai. Aku meraba vaginanya dari luar, basah.

HOT AND COLD AS FUCK (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang