Episode 1
Perempuan berkerudung putih itu masih tekun membaca suatu buku tentang sejarah islam di perpustakan kampusnya,ya namanya adalah Sofyah Nur Rahmadhani. Mungkin ia hanyalah seorang gadis dusun yang mencari pendidikan bermodalkan nekat, batin nya sempat bergejolak saat ia membutuskan untuk pergi dari dusun terpencil itu menuju kota yang tak punya sanak saudara.
Hidup menyendiri adalah prinsipnya,Karena menurutnya lebih baik ia hidup menyendiri daripada ia harus mengikuti arus kehidupan jaman sekarang yang sangat keras menurutnya. Dimana ia mersa pada jaman sekarang perempuan yang seharusnya menjadi makmum telah menjelma menjadi seorang imam tanpa tahu perasaan suaminya sendiri,dan perempuan jaman sekarang lebih mengutamakan kepuasan syahwat nya dibandingkan mencari keridhaan Allah SWT.
Author Pov
Perempuan berkerudung putih itu kini beranjak dari tempat duduk nya menuju ke Masjid dekat kampusnya, meski belum masuk waktu salat zuhur namun dia terus berjalan dengan tujuan mengerjakan salat Duhanya dan sebenarnya dia enggan pergi ke kantin karena ia sedang menjalankan puasa sunahnya yaitu puasa nabi Daud.
Tak banyak yang tahu bahwa perempuan ini tengah berjuang untuk mendapatkan beasiswanya di Kairo. Mungkin tak masuk akal manusia karena bagaimana bisa seorang perempuan dusun yang tak punya biaya bermimpi untuk bersekolah di Kairo,Mesir. Tapi itulah keinginannya sejak kecil dimana dia ingin belajar setinggi-tingginya agar harkat dan kehormatan seorang pempuan bisa berada di tempat yang seharusnya.
Sofyah Pov
Kini aku tengah berada di rumah Allah yang megah nan elok namun sungguh di sayangkan saat aku melihat kedalam sungguh sangat ironi, bangunan yang begitu megah hanya berisi satu saaf perempuan dan satu saaf laki-laki dan sekarang hanya ada aku di dalam masjid ini.
Aku sempat berfikir mengapa orang-orang di sekitar kampus ku membangun bangunan yang begitu megah seperti ini tapi tak ada seorang pun yang mengerjakan salat didalam nya.
Entahlah mungkin aku seharusnya tak usah memikirkan masalah bangunan ini karena seperti ini saja aku seharusnya bersyukur kepada Allah SWT sebab ia telah memberikan ku ruang yang tepat untuk ku beribadah tanpa di ganggu siapapun.
Hari ini adalah keputusan yang akan di keluarkan oleh Dekan kampus ku, semoga saja aku yang dikirim untuk pertukaran pelajar di Kairo,Mesir. Karena kalau aku yang diterima pasti ayah dan ibuku bahagia sebab itu adalah cita-cita ku dan orang tua ku sejak dulu.
Ayahku pernah berkata
“Nduk,meskipun ibumu dan bapakmu ini tak berpendidikan tapi bapak ingin kamu memiliki pendidikan tinngi supaya kamu bisa dihargai oleh orang tidak seperti bapak dan ibumu yang selalu direndahkan oleh orang”.
“Enjjeh pak”. Satu kata itulah yang membuat ku berjanji dalam hati bahwa aku harus membahagiakan orang tua ku yang telah membesarkan aku dan memberikan aku kasih sayang yang tak ternilai harga nya.
Sofyah Pov Pending
Setelah Sofyah salat,ia pun pergi menuju ke Mading kampusnya. Dan sesampainya disana, TERNYATA
“Selamat ya Sofyah”
“gua bangga banget sama lo,Sof”
“Anjrit lo keren banget,gua benar-benar gak nyangka”
“Wihh Sof,traktiran boleh kali”
Hanya itulah yang aku dengar di sepanjar koridor kampus ku.
Tiba-tiba saat hampir sampai di Mading kampus ia bertemu oleh Laras teman satu fakultasnya.
“Sof, aku bener-bener tidak menyangka”.
“Tidak menyangka apa,Ras? Kamu kalau lagi bicara yang jelas,dari tadi aku jalan di koridor kampus dengarin kata-kata yang sama seperti yang kamu ucapkan. Memangnya ada apa?”
“Itu,sof….heh…heh” Laras mencoba menjelaskan namun aku melhatnya seperti orang yang sedang kesetanan.
“Iya ada apa? Kamu tarik nafas dulu keluarin,nah baru kamu certain ke aku”.
Aku melihatnya sedang mengatur nafas dan selesai itu ia mulai menjelaskan sesuatu.
“Itu loh,Sof. Kamu diterima di Universitas di Kairo,Mesir”.
“Allahuakbar,beneran ras”.
“Beneran aku kan tidak pernah bohong sama antum. Kalau antum tidak percaya ayo ikut aku ke Mading Kampus”.
“Ayooo”.
Sesampainya disana
“Masyaallah,Laras. Aku beneran di terima di Kairo”
“Tuh kan benar aku tidak bohong kan,tapi kamu harus traktir aku bakso ya”.
“Iya deh”.
Akhirnya cita-cita aku bisa terwujud juga. Semoga kehidupan ku disana bisa lancar-lancar saja tanpa ada halangan sedikitpun.
Sofyah Pov End
Author Pov
Itulah awal cerita tentang seorang,Sofyah Nur Rahmadhani yang tak pernah tahu bahwa yang namanya hidup tak selamanya indah dan lancar karena kadang hidup bisa berbeda dengan apa yang ada di harapkan oleh kita.
“TAK SELAMANYA HIDUP ITU INDAH KADANG HIDUP ITU SEPERTI “jarum pentul”berguna namun berbahaya”
Author Pov End
Pertanyaannya:
“Apakah jalan hidup Sofyah seperti di cerpen Romantis atau seperti Realitas yang ada? Kita tidak pernah tahu”
Dan “Apakah Sofyah bisa menjalani kehidpuan nya dengan lancar dan bahagia atau sebalikny?”
Kalau ada yang penasaran sama kehidupannya nanti tolong vote ya dan ditunggu loh koment-koment pedasnya
# kerjaan Iseng
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN SUMMER
Ficção AdolescenteCerita ini berawal dari seorang gadis yang memiliki harapan yang sangat tinggi dan dapat di raih namun apa mau dikata takdir berkata lain hiup tak seindah pelangi dan tak semanis gulali tapi hidup seperti jarum pentul yang menyakitkan saat tertusu...