Kau tau ? Aku membenci ini. Aku tidur secara paksa dan tak sengaja. Terbangun ditempat tak semestinya. Dengan keadaan tak seharusnya. Aku jengkel dengan keadaan ini. Aku ingin pergi !Aku telah sadar beberapa beberapa menit yang lalu. Sekarang berada di tempat tidur sambil duduk memandang keluar jendela yang tepat di depanku dan jangan lupakan apa yang terjadi pada tubuhku. Dikejur tubuhku terbentuk seperti gelembung-gelembung yang berisi air. Tampak bening. Bahkan, mataku kananku hampir tak bisa dibuka karena dipenuhi tutul-tutul gelembung itu.Aku hanya terdiam dalam kamar ini. Tak merasa lapar, sedih,bahagia,marah atau apa. Mungkin kejadian beberapa hari ini membuatku mulai merasa pasrah. Tak ada harapan lagi. Aku berpikir walaupun aku dijemput teman-temanku, apa mungkin mereka akan menerima keadaanku yang seperti ini ?Tubuhku terasa perih dan gatal. Ingin ku garuk sekujur tubuhku tapi gelembung itu akan hancur danmenimbulkan rasa perih yang tak terperi. Aku hanya diam.Tunggu. Aku ingat sesuatu. Wanita itu, wanita dengan pakaian tertutup serba hitam dan cadar. Kemarin dia ada di belakang rumah ini. Apa dia yang melakukan semua ini ? Aku jelas-jelas mendengar langkah orang berjalan kemarin dan melihatnya ada di belakang rumah ini. Pasti dia yang melakukannya.Aku berencana untuk menanyakan hal ini pada pemilik rumah. Tapi, firasatku berkata bahwa dia juga berbahaya. Lalu, aku harus apa ? Aku sendiri di sini. Diam menunggu kematian ?Aku harus berkunjung sebentar kedekat post kedatangan dan kepulangan para pendaki. Mungkin saja aku akan menemukan mereka. Hingga semua hal aneh ini bisa berakhir secepatnya.Jam ponselku menampilkan barisan angka 13.49. Akutelah selesai merapikan barang-barangku. Tapi, belum semua ku bawa ke post. Aku harus memastikandulu mereka telah tiba. Aku menutupi semua bagian tubuhku agar tak tampak mengerikan.Aku berjalan menelusuri gang-gang di daerah sini. Cukup sepi tak banyak orang berkeliaran. Jika pun ada, mereka menatapku seakan lagi menahan tawa. Sudahku katakan aku tak memakai kostum udang atau pun lumba-lumba.Akhirnya aku sampai ke pos itu. Sama sekali tak ada orang. Bahkan, penjaga posnya pun tak kelihatan. Aku menunggu berjam-jam. Tak ada yang datang. Pukul 15.57 nihil. Pukul 17.09 nihil. Senja kembali menyapa dan memeluk bagian bumi barat sana. Aku memutuskan untuk kembali ke penginapan itu.Aku berjalan perlahan dengan niatan menikmati senja. Tapi, baru beberapa langkah meninggalkan pos itu, firasatku tak enak. Aku menoleh ke belakang. Tak ada siapapun. Tapi, jelas-jelas aku merasakan kehadirian sesuatu. Aku tak peduli ku acuhkan saja. Aku kembali berjalan, kali ini dengan langkah dengan percepatan.Setengah perjalanan lagi yang harus kutempuh untuk sampai kepenginapan. Anehnya, semakin menipis senja daerah yang tadinya sunyi senyap semakin ramai tak terkira-kira. Daerah apa ini sebenarnya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
-Darkness-
Mystery / ThrillerMemilih untuk tinggal di pos terakhir membuat seorang pendaki harus menginap beberapa hari disuatu daerah lereng pegunungan. Namun hari-harinya diselimuti kegelapan jiwa maupun suasana. Dibalik itu semua terdengar rumor yang tak sengaja terpecahkan...