Prolog

1.1K 25 0
                                    

"Kring...kring...kring" bunyi jam weker

"Duh berisik banget sih, ga tau apa orang lagi tidur.." kata Celvin yang merasa terganggung dengan jam weket itu.

"Bangun vin, udah jam 06.30. Ntar telat ke sekolah lho.." kata Dilven yang sudah bangun dari jam 06.00

Sebelum lanjut lebih jauh, gua mau cerita sedikit tentang Celvin dan Dilven ini. Mereka ialah anak kembar yang ganteng+cakepnya tujuh turunan dan tanjakan tiada yang bisa nandingi. Namun, sayangnya kisah cinta mereka ga seganteng dan secakep mereka. Penasaran? Yuks disimak.

Celvin tidak mengubris perkataan Dilven. Dilven hanya menggelengkan kepala melihat saudara kembarnya kembali ke alam mimpi.

Krekk..

"Vin, Ven.. Mama sudah siapin sarapan yuk makan.." kata mama masuk ke kamar mereka

"Iya ma.." jawab Dilven sembari merapikan baju seragamnya

"Ven? Celvin mana sudah siap dia?"' tanya mama ke Dilven

Dilven hanya menjawab dengan kode mata yang menandakan arah ke Celvin yang sedang tidur.

"Astaga naga ular laga.. CELVIN!!! Bangun, nanti kamu dan Dilven telat kesekolah!" teriak mama yang melihat Celvin masih tidur ganteng

Dilven hanya santai saja, saat mama teriak begitu. Karna memang sudah setiap pagi, bakalan dengerin radio pagi dari mama

"Ntar lagi si ma.. Masih jam brapa juga" kata Celvin sambil menarik selimut

"Celvin, bangun!!" teriak mama lagi

Sontak Celvin langsung bangun dan bergegas menuju kamar mandi, sedangkan Dilven hanya cengegesan melihatnya.

"Kamu lagi, malah ketawa-ketawa. Bukannya bangunin adiknya.." kata mama

"Udah aku bangunin ma, tapi yaa.. Mama tau lah si Celvin gimana.." kata Dilven sambil mengambil tas dan keluar kamar.

Mama hanya menghela nafas saja dan ikut keluar kamar dan menuju ruang makan.

*Di ruang makan*

"Pa, mama udah ga ngerti lagi deh sama Celvin, bangunin susah nya minta ampun deh" kata mama sambil ngolesin slai coklat di roti

"Yaudah sih ma, biarin aja lagian udah besar" kata papa sambil serasa membaca koran

Mama hanya diem saja mendengar jawaban papa yang santai saja menghadapi anaknya yang satu ini.

"Morning ma, pa ,.." kata Celvin yang baru datang dan langsung duduk disebelah Dilven

"Vin, kamu itu udah besar , ga semestinya mama mesti teriak-teriak bangunin kamu" kata mama sambil memberi roti yang sudah di olesi slai

"Iya ma,." jawab singkat Celvin sambil melirik papa

"Kan giliran mama bilang malah kode-kodean sama papa. Bete ah mama" kata mama

Papa hanya senyum-senyum sambil ketawa kecil melihat kelakuan mama.

*bersambung-

Hay pembaca gimana nih ceritanya? Bagus? Menarik? Mau dilanjutin ga ? Heheh comment yaa. Trims😊😊

Cerita Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang