New Friend

35 8 5
                                    

Sasa POV

Hari ini hari pertama ku sekolah di SMA Tunas bangsa, aku diantar oleh kaka ku

" thx Josh " kata ku sambil keluar dari mobil nya dan segera menutup pintu dan berjalan cepat ke arah ruang kepala sekolah

" umm excuse me , can i ask you? " tanya ku ke cewe cantik yang aku sendiri tidak tau namanya

" ohh sure, are you a new student in here? " tanya nya yang bisa ku bilang ramah, tapi kan aku gk kenal jadi ya gk bisa nyimpulin dia ramah apa enggak 😂

" where's principal room? , and yeah I'm new student in here, my name sasa what's your name? , i can't speak bahasa well, sorry " sebenarnya bahasa indonesia ku bagus tapi aku hanya tidak mau banyak orang yang bertanya cukup teman yg nanti akan dekat dengan ku.

" owh my name is Gabriela just call me gab, let me help you to find principal room let's go " ohh namanya Gabriela tohh boleh juga

Aku berjalan mengikutinya dari belakang, cukup luas juga nih sekolah semoga gak nyasar aja nanti

" here is it, i must to leave you right now, is it ok? " tanya nya, aih manis bgt sumpah kalo aku jadi cowo aku mungkin akan naksir dengan nya

" yeah that's ok, thank you gabby " kata ku, sambil memasang senyum

" you're welcome, byee " kata gabby sambil berlari ke arah lorong yang tadi ku lewati

****

Aku mengikuti guru yang akan mengantar sekalian mengajar di kelas ku, kelihatan nya guru ini sedikit jutek, aih berburuk sangka lagi kan aku -.-

" coi buratih coii " aku mendengar ada yang bilang seperti itu, apa guru ini sangat di takutkan?

" anak anak kita kedatangan murid baru pindahan dari australia , introduce yourself please " kata bu ratih, lalu mempersilah kan aku untuk memperkenal kan diri

***
Bel istirahat sudah berbunyi, itu pertanda waktu istirahat telah datang, sekarang aku bingung di mana letak kantin

" lu mau makan bareng sama kita kagak? " tanya nathan kepada ku, mereka sudah tau bahwa aku bisa berbahasa indonesia dengan bagus dan mereka juga tau alasan nya

" ngerepotin? " kata ku sambil menaikan salah satu alis ku dan yang lain menggeleng kecuali Dane itu anak apa gk bisa berekpresi atau gimana aku juga tidak mengerti

Kami berjalan ke arah kantin semua murid meliriku dengan tampang yg bagi ku sedikit aneh, gimana gk aneh coba semua pada melotot gitu ke arah ku

" nah itu temen deket kita sekaligus pacar nya nathan namanya Gabriela atau gabby " kata rafe sambil menunjuk ke arah gabby, sepertinya aku pernah melihat dia tapi di mana? Ah ingatan ku sangat jelek -.-

" hi, sasa we meet again " kata gabby dengan ramah dan aku hanya menanggapi dengan senyum karna berusaha untuk mengingat di mana aku bertemu dengan nya, dan aku mengingat bahwa aku bertemu dengan nya tadi, dia yang mengantarku ke ruang kepala sekolah
" gak usah pake bahasa inggris toh dia ngerti juga yang " kata nathan sambil merangkul bahu gabby, gabby hanya tersenyum kikuk

" tapi bukan nya tadi kamu bilang tidak bisa berbahasa indonesia dengan lancar " tanya nya pada ku terpaksa aku harus menjelas kan alasan aku bilang seperti itu karna aku tidak mau banyak yang menanyai kehidupan ku dan aku juga tidak mau memiliki fake friends yang mendekati ku karna aku bule (?)

" ohh ok, aku mengerti " katanya sambil tersenyum ramah

Aku menghabiskan waktu istirahat ku dengan mereka, ternyata mereka seru juga, dan sekarang aku mengerti mengapa Dane di sebut bongkahan es karna dia sama sekali tidak berbicara tetapi bagaimana bisa di berbicara panjang x lebar dengan ku? Aneh

***
" anjing gua cape nyet mau langsung balik, gw kagak nongkrong yee " kata Dannis sambil berjalan keluar kelas

" pulang naik apa? " tanya Dane, aneh juga sih dia bisa banyak bicara dengan ku tapi tidak dengan teman nya yang lain

" idk, my brother i think " kataku ragu karna belom tentu josh ingin menjemputku, aku berjalan ke arah parkiran dengan Dane semua mata tertuju pada ku

" dane mengapa semua orang melihat ku seperti harimau menemukan mangsanya? " tanya ku pada dane

" entahlah " kata dane, jawaban yang singkat padat dan jelas

" Rendra... " aku tau itu pasti josh, karna hanya dia yang memanggil ku dengan sebutan Rendra.

" hi, ehh bukan nya kamu Dane? " tanya Josh, duh sksd banget ni anak, tau dari mana lagi ini Dane

" oh hi Josh, sudah lama tidak bertemu " kata Dane, anju ni hidup makin rumit aja -.-

" ehh? " kata ku bingung melihat mereka, berasa dunia ini milik berdua aja, aku dilupakan :(

" aku bertemu dengan nya di club semalam " kata josh dan semua pertanyaan di kepalaku terjawab sudah

" ohh i see " kata ku sambil menganggukan kepala ku

15 belas menit sudah mereka berbicara terus saja anggap aku tidak ada, aku menyikut lengan kaka ku dan mengisyaratkan bahwa aku kesal di diami

" kita harus pulang sekarang, selamat berjumpa kembali Dane, oh ya kalo Rendra nakal marahin aja atau bekap mulut nya, mulut dia soal nya kek kaleng rombeng gak bisa diam " kata Josh, aku membelalakan mataku, dan segera meninggalkan dia dan masuk ke mobil, sepertinya dia tahu bahwa aku kesal dengan nya dan dia segera mengejarku dan masuk ke dalam mobil.

" hei, aku hanya bercanda, tega sekali kau mendiami kaka mu yang tampan ini " katanya dengan percaya diri aku hanya mendelik

" you even not my brother " kata ku sakarstik, sepertinya ia segera membawaku ke kedai ice cream, aih gimana caranya aku bisa marah kalo dia bisa meluluh kan ku -.-

***

" I'M HOMEE " kata ku sambil berteriak dan memasuki rumah, aku sangat lelah Josh selalu saja mengajak ku berdebat

" hei aku belom selesai berbicara " kata Josh sambil mengikuti ku ke arah kamar ku , aku berbalik badan dan mendelik untuk kesekian kalinya di hari ini

" shut up your mouth or i will sew your mouth " kata ku sambil menatap nya tajam. Josh hanya mengangkat
Kedua bahu nya dan berjalan pergi meninggal kan kamar ku, aku segera masuk dan menutup pintu

" huft, hari yang melelahkan " kata ku sambil berbaring di atas kasur, aku memainkan iphone ku , aki melirik ke arah jam, sudah menunjukan pukul setengah 6 tidak terasa , aku langsung bergegas mandi

Setelah mandi aku merasa lebih nyaman, aku mengeringkan rambut ku dengan hair dryer dan setelah kering aku langsung turun ke bawah untuk makan malam bersama.

" bagaimana hari pertama mu? " tanya dad pada ku, aku hanya melirik nya sebentar dan menghela nafas pelan

" biasa saja, aku lebih merasa senang sekolah di Aussie, bisa kah aku kembali ke sana? " tanyaku berharap dad mengizinkan

" dad tau bagaimana perasaan mu tapi untuk sekarang kita di indonesia dulu minimal satu tahun saja menetap di sini ok honney? " kata dad aku hanya membuang nafas dengan berat

" baik lah dad " kata ku kepada dad, dan kami melanjut kan makan malam kami

****
Backk cerita abal udh balik, maaf yaa kalo banyak typo

Jgn lupa vomment!

 Feeling'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang