Apakah aku egois bila mengharapkanmu
Apakah aku terlalu bodoh menjauhimu
Apakah aku terlalu munafik menolakmu padahal aku ingin terus bersamamu
Aku hanya takut, harapanku semakin melambung tinggi
Apakah aku jahat bila berkata ku cinta kamu tapi aku meninggalkanmu dan mengharapkanmu ketika kamu benar-benar pergi
Aku ingin tahu bagaimana perasaanmu, apakah aku menyakitimu?
Tapi kamu tidak pernah menjawabku
Kita sama-sama memendam, seolah perasaan kita adalah bumerang mematikan
Atau bom atom yang siap meledak dan menghancurkan kita berdua?
Bila itu bisa terjadi, aku berharap setelah itu hatimu masih untukku
Tapi nyatanya, tidak
Hatimu, entahlah aku tidak tahu
Aku ingin berteriak. "Jangan permainkan aku!"
Ternyata aku yang lebih dulu mempermainkanmu
Kita tidak berarti bersama
Aku dan kamu adalah kata lain dari perpisahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
PoetryThe second book of Nobody Said It Was Easy. [hanya tulisan hati yang rapuh] . . . Biarkan aku mencintaimu dengan caraku sendiri Tidak akan kulepaskan kamu dalam ingatanku