#2

20 3 1
                                    

"Ya, ada masalah?" Jawabku kepada Matt yang memasang wajah kebingungan setelah melihat Owen yang berjalan menghampiri kami.

Tidak tidak, bukan Owen yang ku maksud, tapi pria yang berjalan tepat di belakangnya.

"Austin?"

Yeah, aku yakin kalian mengenalnya, bukan?

Magcon Boys, itu nama yang ku baca di YouTube saat pertama kali aku melihat dan kagum dengan Matt. Dan pada akhirnya Matt menjadi sahabatku, itu luar biasa!

Owen berjalan melewati kami begitu saja, tanpa sapaan, tanpa basa-basi, tanpa menoleh, bahkan tanpa senyuman. Biarkan lah, ia sedang tidak mood karena Katya.

"Sssttt!! Dia bisa mendengarmu, bodoh!" Ucapku sembari menutup mulut Matt dengan paksa.

"Mm..mm, mm? Mmm! Mmh.." Terdengar dari nada suaranya, aku yakin ia kesal dengan ulahku.

"Hey, Austin" sapaku.

Yeah, dia hanya menatapku kemudian memberikanku senyuman termanisnya. As usual. To everybody.

"Apa? Hanya itu? Tidak kah ia tau bahwa kau menyukainya? Bodoh, pria bodoh. Harusnya ia balik menyapa, bukan hanya t—"

"Biar. Aku menyukai senyumannya,"

"Kau menjerat lidah dan kau tau aku tak suka itu." Jawab Matt ketus.

Ya, ia tidak pernah suka saat aku memotong pembicaraannya. Tapi aku sudah tidak tahan dengan cemooh nya yang ku anggap tidak penting.

"Ya, ya, maafkan aku."

Ekspresi wajahku berubah menjadi murung. Entah, aku merasa tidak enak hati dengan Matt.

Aku tidak pernah merasa bersalah jika menjerat lidah saat orang lain sedang berbicara padaku, tapi tidak dengan Matt. Mungkin aku terlalu sungkan dengannya karena aku menganggapnya...kakak?

--

Hi Fellas!

Sorry buat readers yang (mungkin) nunggu lanjutan nya..

And I promise I'll make the next part of this story.

Keep vote and comment ya, xx

--

Instagram : evezahava
Line ID : Leslie.2

ComplicatedWhere stories live. Discover now