Foto Yunhyeong di mulmed. Hehe. Enjoy;)
***
Sampai dirumah aku mengganti pakaian ku dengan yang lebih santai dan langsung merebahkan diri dikasurku. Handpone ku bergetar dan dengan cepat aku meraihnya, ada notif line masuk kulihat nama Hanbin di layar handpone ku. Aku membuka pesannya dan membalasnya.
Hanbin : hay dhess :)
Dhessy : hay to mbin.
Dhessy : kenapa?
Hanbin : gak papa, hehe. Lagi ngapain? Tadi dianterin sama chandwoo ya?
"Hah kok dia tau ya? Apa chandwoo cerita ketemen-temennya?" tanyaku dalam hati dengan raut wajah bingung.
Dhessy : kok tau mbin? Dari siapa?
Hanbin : tadi gue liat.
"Liat gue? Gue aja galiat dia. Aneh" aku semakin bingung
Dhessy : gue nggak ngeliat lo!
Hanbin : iya lo udah naik motor mangkanya gak liat gue.
Dhessy : oh gitu. Iyaiya. Udah dulu ya gue mau mandi. Bye
Hanbin : oke bye.
Aku meletakan handpone ku diatas meja dan bergegas untuk mandi. Setelah mandi, aku langsung kedapur dan memasak mie instan maklum lah aku hanya tinggal seorang diri disini. Setelah selesai makan dan ingin masuk kekamar tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah ku. "Siapa malem malem begini?" gumam ku dan berjalan kearah pintu. Saat pintu telah ku buka betapa terkejutnya aku melihat sosok Jinhwan ada di depan rumah ku, dia tersenyum dan, "hay" sapanya, "ngapain malem-malem kesini?" jawabku dengan nada agak pelan. Dan dia hanya tersenyum.
"Gue tadi dari rumah kake gue pas banget disamping rumah lo" jawab Jinhwan dengan penuh kebohongan. Jinhwan sudah tau kalau Dhessy tinggal disini karna ia sering memata-matai gadis itu.
"Oh gitu, mau minum apaan?" tawarku padanya.
"Nggak usah dhess gak haus" jawabnya dengan pelan, tetapi dalam batinnya "gue kan vampir masa minum air putih ngaco aja".
Setelah mengobrol lumayan lama akhirnya Jinhwan pergi meninggalkan rumahnya. Dhessy yang tidak mengetahui kalau sebenarnya Jinhwan itu vampir merasa curiga dengan gerak gerik Jinhwan. Tapi ia tak terlalu memperdulikannya. Dhessy berjalan menuju kamarnya ia sangat lelah dengan hari ini. Ia mejamkan matanya dan tertidur pulas.
Di dalam rumah tujuh vampire itu terlihat Junhoe,Donghyuk,Bobby,Hanbin,Chandwoo,Yunhyeong sedang menunggu Jinhwan. Tak beberapa lama Jinhwan pun datang dan langsung mengampiri mereka.
"Udah jadi gimana? Benerkan dirumahnya ngga ada siapa-siapa" tanya Chandwoo pada Jinhwan.
"Iya nggak ada siapa-siapa, dia tinggal sendiri" jawab Jinhwan sambil menyenderkan punggungnya di sofa.
"Gue ngerasa dia gak aman disana, kenapa ya?" tanya Yunhyeong
"Iya gue ngerasa ada vampir lain yang ngincer dia. Gue belom tau vampir baik atau jahatnya" jawab jinhwan dengan raut wajah serius
Hanbin pun terlihat sedang berpikir, "kita harus jagain dia" seru Hanbin.
Mereka ber enam menoleh kearah Hanbin yang sedang menatap kosong lurus kedepan. "Kita? Lah mending gue jagain Mega" protes June sambil melipat kedua tangannya didada.
"Iya mending jagain Elis" sambung Donghyuk
Hanbin sadar dari lamunannya dan menatap Yoyo,Bobby,Chandwoo dan Jinhwan. "Lo ber empat mau bantuin gue jagain Dhessy ngga?
"Ya mau lah." jawab mereka ber empat.
Mata hari pagi masuk dari sela-sela jendela kamarku dan menyinari kamarku. Untung hari ini hari sabtu, jadi aku bisa bangun agak siang karna sekolah ku hanya sampai hari jumat. Aku berjalan menuju kamar mandi untuk mandi, setelah mandi aku mengenakan kaos warna putih yang agak kebesaran dan celana jens selutut. Aku menuju dapur untuk sarapan, sekarang waktu menunjukan pukul 07:00. Aku mengambil beberapa helai roti dan selai, saat aku ingin ngengoleskan selai ke rotiku tiba-tiba aku mendengar pintu rumah ku terbuka. Aku melihat ada dua orang didepan sana, aku pun menghampiri mereka, "ah elo gue kira siapa, ketok dulu kek, salam kek, maen masuk aja." kataku jengkel.
Mereka berdua terkekeh melihatku. Ya yang datang pagi ini adalah Mega dan Elis.
"Lari pagi yuk" tawar Elis yang membuat ku mengerutkan dahi
"Lah tumben ngajakin lari biasanya pada ogah"
"Sekali sekali mumpung diajakin pangeran June" kata Mega yang membuat ku terkejut. "June? Berarti ada yang lain juga dong?" tanya ku dalam hati.
Tanpa pikir panjang aku pun menyetujui ajakan mereka. Aku memakai sepatu ku dan berjalan keluar, kulihat ke tujuh cowo itu sedang ngobrol di teras rumah ku. Aku terkejut melihat mereka yang sangat tampan pagi ini, aku tersenyum pada mereka dan mengunci pintu rumah ku.
Mereka berjalan santai menuju taman, mereka tidak mengetahui bahwa ada tiga orang asing yang sedang mengikuti mereka. Saat tiba di taman, mereka pun melakukan streching ringan untuk memanas kan otot-otot mereka. Dhessy bisa mendengar bunyi diperutnya, "laperr gue belom makan tadi" Dhessy merasa gelisah karna perutnya kelaparan.
Dhessy tersenyum ketika melihat tukang bubur di depannya. Tanpa memperdulikan mereka Dhessy pun berlari menuju tukang bubur tersebut. Mereka yang terkejut karna melihatnya lari menuju tukang bubur itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Tuh anak lari juga belom udah makan aja" Mega hanya nenatap dari kejauhan temannya yang sedang membawa mangkuk berisi bubur ke arah mereka.
"Hehe maaf yaaa kawan-kawan ku tercinta, gue gak kuat, cacing cacing diperut gue udah pada demo. Lo lari aja gih, biar gue yang disini ngabisin bubur dulu nanti gue nyusul." tegur Dhessy sambil memakan satu kerupuknya.
"Yaudah Dhes nanti nyusul ya, gue sama yang lain ada disitu". Tunjuk Donghyuk kearah tempat bermain di taman ini.
Aku mengangguk dan mengacungkan jempol ku, mereka pergi ke arah taman dan aku sendirian sedang menghabiskan bubur ku. Saat aku sedang memakan buburku, tiba-tiba ada tiga orang lelaki yang menghampiri ku. Aku yang merasa ada orang di samping kanan kiriku pun mengehentikan aktivitas makan ku dan menoleh padanya.
"Ngapain disini? Lapak masih banyak tuh". tanya ku ketus dan menyuapkan bubur kemulutku.
"Jangan jutek gitu sama kita manis." jawab lelaki itu dengan tatapan lembut. "Cuma mau kenalan sama lo aja" sambung lelaki disebelah kanan ku.
Dhessy tak memperdulikan mereka, ia hanya memakan buburnya. Akhirnya bubur yang ia makan sudah habis, saat ia ingin berdiri untuk mengembalikan mangkok yang dipegangnya tiba tiba lengannya ditarik oleh lelaki itu. Dhessy terkejut dan menghempaskan tangannya dengan kasar " lo apan si? Mau ngapain hah? Jangan kurang ajar dong" teriak Dhessy pada lelaki itu.
"Gue bilang kan jangan jutek gitu, kita bakal baik kalo lo nurut sama gue" jawab lelaki itu dengan sorot mata tajam. Melihat lelaki itu melototinya Dhessy sangat ketakutan "aduh siapa sih nih? Dia mau nyulik gue? Mutilasi gue? Apa mau bunuh gue? Mana si yang lain, gue takut" ucapnya dalam hati. Dhessy masih mencari teman temannya dengan melihat kearah yang tadi Donghyuk unjukan padanya. Tapi sayang teman-temannya sudah tidak ada disana. Dhessy pun hanya diam ditempat melihat lelaki itu masih melototinya dengan tajam. Lama kelamaan warna mata lelaki itu berubah menjadi merah darah. Dhessy sangat terkejut melihatnya.
Lagi buntu banget gak bisa mikir-_- tapi akhirnya update juga. Hehe keritik dan saran aku terima kok. Vote ya, terima kasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The World of Witches and Vampires
FantasyKe tiga gadis dan 7 vampire tampan itu terhisap masuk ke dalam pusaran yang menuju dunia penyihir. Bagaimana kisah cinta dan konflik yang akan dihadapi mereka? Copyright © 2016