Orang Pilihan

30 2 1
                                    


Kringggg..... Kring..... Kring.....
Bunyi suara dari deringan jam yang menusuk telingaku.

"Uahh..." ku menguap dengan suara seperti kapal laut..

"Ah... Masih pagi." kataku yang masih terbaring dikasur berbalut sarung.

Beberapa saat kemudian ku beranjak dari kasur menuju Wc untuk mandi.Sehabis mandi ku duduk santai di teras dan memikirkan "bagaimana cara mendapatkan pekerjaan?" Pertanyaan itu terus terbayang bayang di kepalaku akhir-akhir ini.

"Hei..!! Pagi-pagi kok ngelamun?" teriak Lisa yang sontak memecahkan lamunanku.

"Apaan sih.." Pekikku sambil menatap sinis matanya.

"Yeee... Kamu ngambek yah..?" ucapnya sambil mendorongku hingga terpelanting kebawah.

"Addduh... pelan-pelan dong." Teriakku seraya mengelus-ngelus kepala yang sudah memerah.

"Ohh.. Maaf,sini biarku lihat."

Keliatannya dia sangat khawatir ketika melihat benjolan di kepalaku.Diapun bergegas ke kamar kostnya untuk mengambil minyak,lalu dioleskan ke benjolanku. Suasana tiba-tiba hening.

"Untung gak berdarah.." kataku yang memecah keheningan.

"Aku malah berharap kepalamu berdarah.. Hahaha.." ucapnya seraya tertawa jahat.

"Eleehh.. ini aja baru benjol,kamu udah kawarir banget. Apalagi kalau sampe berdarah.."

"Eh.. siapa bilang aku khawatir? kamu ke GR-an sih..." ucap nya dengan wajah cemberut.

"Masa sih..? aku tadi liat loh.. ekspresi wajahmu.."
Kataku sambil mencubit pipinya..

"Ihh.. Apaan sih..." ucapnya dengan nada manja.

Di tengah asiknya kami berdua bercanda gurau,tiba-tiba datanglah ibu kost.Ibu kost itu sebenarnya baik,tetapi dia paling gak suka kalau ngeliat orang yang lagi pacaran atau berduaan.Entah mungkin di masa lalunya terjadi sesuatu yang kelam,sehingga ia sangat phobia terhadap orang pacarann.

Ketika ibu kost ngeliat gue berdua,rambut ibu kost terasa seperti berdiri,kepalanya ber uap,kepalan tangannya sangat kuat,dan otot ototnya menegang.
Seperti monster di film-film superhero deh.. Bahkan lebih sadis.. Idddiiihh..

"Perasaanku gak enak nih.." bisik Lisa ke telingaku.

"Iya nih.." kataku dengan memasang muka polos bagaikan tak berdosa.

"NGAPAIN KALIAN BERDUA-DUAAN DI SINI?" Teriak ibu kost dengan nada tinggi sehingga urat lehernya seakan mau putus.

"Eh.. Anu.. Hmmm.." kataku dengan terbatah-batah.

"ANU APA? AYO JAWAB DENGAN BETUL !!" bentak ibu kost yang membuat bulu kudukku berdiri.

"Tadi kami lagi latihan buk.." ucap lisa yang tengah berdusta.

"LATIHAN APA, HAH?" jerit ibu kost yang menusuk telingaku.Burung burung yang berada di daerah sekitar beterbangan menjauh.

"Eh.. tadi,kami berdua latihan push up. Karena minggu depan ada lomba lari maraton." pintaku seraya menelan ludah.

"HAH? LARI MARATON KOK LATIHANNYA PUSH UP?" tanya ibu kost dengan ekspresi anak alay.

"Cihh.. Mati gua.." bisikku ke telinga Lisa

"Anu buk, dilari maraton ini bukan hanya kekuatan kaki yang dibutuhkan tetapi otot tangan juga harus kuat." Jawab Lisa dengan cerdas.

"Iya buk,kalau otot tangan kuat maka tangan kita akan lincah bergerak,nah.. jika tangan kita lincah maka gaya gesek antara tangan ke udara makin tipis itu akan menambah dorongan kecepatan lari kita buk.Selain itu,keringat yang dihasilkan juga sedikit sehingga mineral dalam tubuh tidak cepat habis.Itu menjadi keuntugan buat kita."
Sambungku dengan memberi penjelasan Ilmiah yang Absurd.

Suparjo Pengen Jadi SuperheroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang