Hidup didunia yang sudah lapuk ini bagiku hanyalah untuk bertahan hidup. Tidak bukan hanya bagiku tapi bagi semua umat manusia juga, kami bahkan sebagai manusia tidak dapat saling mempercayai satu sama lain kami akan terus hidup walaupun harus mengorbankan kawan, sahabat, bahkan keluarga. Egois! Ya kami para manusia sudah hilang akal sehat yang kami pikirkan hanyalah bagaimana untuk bertahan hidup untuk esok hari saja.
Saat ini aku tengah berdiri diatas atap gedung yang entah bertingkat berapa karena akupun tidak menghitungnya sambil mendongakkan kepalaku keatas, sepertinya malam ini bulan purnama akan menampakkan wujudnya tapi entah kenapa aku tidak merasakan adanya kehadiran itu mungkin awan telah menutupi semua bagian dari bulan purnama itu tapi awan yang menutupi semua bagian dari bulan purnama sedikit demi sedikit mulai pergi dan daratan tempatku berpijak sedikit diterangi gemilaunya cahaya rembulan. 'Deg' entah kenapa tiba-tiba aku merasa didepanku muncul dua manusia, tidak! Dulunya mereka manusia namun sekarang mereka hanyalah mayat yang kembali hidup karena ada keinginan yang belum terselesaikan. Sebenarnya aku juga tidak terlalu mengerti apakah mereka yang muncul dihadapanku atau aku yang muncul dihadapan mereka? Karena akupun tidak dapat melihat apapun setelah sampai atap gedung ini dan betapa bodohnya aku senterpun tidak punya. Perlahan tapi pasti cahaya rembulan menerangi makhluk didepanku, akupun bersiap-siap untuk berkelahi dan menyiapkan kuda-kuda yang kuat. Cahaya rembulan akhirnya menerangi kedua makhluk itu
"Hah?" betapa terkejutnya aku melihat kedua wajah dari makhluk itu. Aku merasa bahwa ii akan menjadi akhir hidupku dan mereka adalah makhluk terkuat dan menyeramkan dimuka bumi ini, dengan sigap aku menguatkan kuda-kudaku untuk menahan serangan merekan dan ketika mereka mulai mendekatiku, aku terpaksa mengeluarkan jurus terlarang yang telah aku sempurnakan selama bertahun-tahun. Aku memberi sebutan jurusku
"LAARRRRIIIIIII!!!! MAK AMPUN MAK JANGAN BUNUH PUTRO MAK!!! EH LU JUGA MANTAN NGAPAIN JADI ZOMBIE SEGALA??? GUA UDAH KAGAK ADA HUBUNGAN APA-APA LAGI SAMA LU!!!" menyedihkan ya sangat menyedihkan aku sangat takut dengan Emak dan keberadaan mantan. Sial mereka sangat gigih meskipun sudah meuruni tangga tapi mereka tidak menyerah padahal setahuku wanita sangat benci dengan tangga
"PUTRO KEMABALIKAN REMOT TV BIAR EMAK BISA LIAT UTTARAN!!!" aku tidak terlalu mengerti apa yang dikatakan Zombie Emak, aku juga tidak mengerti kenapa seoonggok zombie bisa ngomong
"Hah? Remot apaan mak? Putro dari tadi engg- Lah nih remot kok ada ditangan gua ya? Nih mak remotnya tangkep!" sembari melemparkan remot kepada emak. Tidak kusangka ternyata Zombie Emak sudah tidak mengejarku lagi tapi
"LAH? Lu ngapain ngejer gua tan mantan? Kan gua udah ngasih remotnya! Udah lu nonton Uttaran bareng emak gua sono" perkataanku sepertinya tidak digubris bahkan dia berlari semakin cepat. Aku tidak mengerti kenapa dia terlalu terobsesi mengejarku. Aku bingung setahuku dulu dia acuh tak acuh ketika masih menjadi pacarku kecuali
" Woy! Utang lu woy bayar! Lu ngutang pulsa kagak dibayar-bayar sampe gua mati dan akhirnya idup lagi gara-gara utang lu!" sudah kuduga dia mengejarku bukan karena pingin balikan tapi karena utang pulsa. Akhirnya aku telah mencapai lantai dasar dan pintu keluarpun sudah didepan mata
"Gua utang pulsa juga Cuma 5.000 rupiah kok lu tega amat gak mau ikhlasin kepergian utang lu?! Tapi bye bye gua bentar lagi keluar dan lu gak dapat kesempatan ngambil uang gua bwahaha" aku mempercepat langkahku dan tiba-tiba "Eh buset, kok cepet amat lu udah depan gua tan mantan?" aku melihat api yang berkobar-kobar dalam bola matanya. Dia menyentuhku, mengelus seluruh tubuhku, lalu merogoh saku diseluruh pakaianku dan mengambil uang sepuluh ribu, saat itu pula kesadaranku mulai tumbang, dadaku terasa sesak, mataku mulai tertutup, dan sayup-sayup aku mendengar tawa mantanku dengan perasaan puas oh tidak mungkin aku akan mati."Byurr"
"Hah? Ada apa ini? gua ada diamana ini? Tempat siapa ini? Hah? Lu siapa? Kenapa gua ada disini?" Aku kebingungan, aku tidak mengerti apa yang terjadi dan juga kenapa aku basah kuyup tapi aku merasa tempat ini tidak asing, ini seperti kamarku.
"Gua lu, gua lu kalau ngomong sama orang tua. Tinggal di desa tapi gaya sok-sok'an kamu ini Putro! Udah bangun kesiangan, bangun tidur pura-pura amnesia. AKU IBUMU!!!! Cepetan mandi, sarapan terus berangkat sekolah!!!" ah bodohnya aku terlalu terbawa alur mimpi yang fantasy.
"Oke siap buuu hehehe" kataku pergi ke kamar mandi.