My time with u

400 28 4
                                    

#Budayakan Vote sesudah membaca


1 tahun yang lalu.

Gadis berponi yang mengenakan seragam sekolah berjalan menuju sebuah ruang kelas dan dengan santainya,ia terus berjalan di lorong sekolah .

Murid-murid di sekolah tersebut tampak sedang bercanda ria dan ada juga nampak seorang murid laki-laki dan perempuan sedang asyik bermesraan di luar suatu kelas.

Selang beberapa menit, gadis itu berhenti di suatu kelas dan saat ia berjalan menuju sebuah bangku meja,seorang laki-laki tersenyum ramah padanya tapi ia memasang wajah datar dan tenang.

Saat gadis itu telah duduk di sebuah bangku kosong, ia membuka isi tasnya dan mengambil handphonenya lalu mengeluarkan headset dari saku bajunya.

"Woi,anak baru..."teriak salah satu murid dan membuat kegaduhan di suatu kelas .

Murid tersebut lalu mendatangi gadis berponi yang sedang mendengar musik dari handphonenya.

Murid itu memukul meja dihadapan gadis tersebut dan mencabut headset yang terpasang di daun telinga dengan keras.

"Heh,lu jangan songong ya sama gue.Jalan ke kelas aja belagak ga kenal gue!"

Gadis itu pun berdiri dan menjawab dengan ekspresi datar.

"Gue kan anak baru,jelas gue ga kenal lu kan.jadi jangan langsung ambil kesimpulan "

Seisi kelas tampak takut dengan kehadiran murid tersebut dan berbisik-bisik lirih.
-"haduh,dia sih pake ngejawab pertanyaan dia.akhh,nanti masalah bisa panjang nih"-

Di tengah suasana kegaduhan dan ketakutan dalam kelas tersebut, datang seorang laki-laki yang melerai aksi dari murid yang mengancam gadis berponi tersebut dan menampar murid tersebut.

"Astaga,Riss berani banget nampar si Caca..."

Laki-laki yang bernama Riss itu lalu meninggalkan tasnya di meja gadis berponi tersebut dan menyeret gadis yang bernama Caca ke sebuah ruangan.

"Lu ngerti ga sih?,jangan seolah-olah lu menguasai manusia.. Sadar...kita berbeda,apalagi dia itu..."nasihat Riss terhenti saat ada derap langkah kaki tak dikenal dan ia langsung bersembunyi bersama Caca.

Keadaan di kelas perlahan mulai kondusif dan murid-murid di kelas mendekati gadis berponi tersebut.

"Lu jangan berhadapan lah setidaknya sama dia,dia itu pokoknya bahaya"

Gadis berponi itu mengiyakan seraya menganggukkan kepalanya lemah dengan ekspresi datar seolah-olah yang terjadi tadi hanya masalah kecil.

Di ujung pintu kelas, Riss datang dan berjalan ke arah gadis berponi lalu,

Duduk di sampingnya.

"Hai,nama gue Riss"Riss memperkenalkan dirinya dengan ramah dan gadis berponi ini pun mengenalkan dirinya.

"Nama gue,Stefhanie"

#(Stefhanie)

Hari berlalu begitu cepat, tak terasa dari musim penghujan berpindah menjadi musim kemarau.

Seiring waktu ini terus berjalan, aku mulai mengenalnya lebih dalam dan timbul dari hatiku benih-benih cinta yang terus ditanamnya dari memori kebersamaan kami,hingga aku mulai dibuat gila olehnya.

Sikapnya yang humoris,seperti orang idiot kurang lebih,tak menyukai bullying dan pemalakan membuatku harus membuka mulutku bahwa pesonanya tak akan pernah habis dalam otakku.Hingga,aku pernah secara tak langsung menulis namanya dalam percobaan 'Pesan Rahasia'.

Anehnya,walaupun dia tidak satu kelompok denganku saat itu,Dia bisa langsung mengetahui nama yang ditulis di kertas itu adalah namanya padahal kertas itu belum dipanaskan di api.

Sehari sesudah insiden memalukan itu menurutku, ia menyatakan cinta dan tanpa babibu lagi,aku menerimanya dan rajutan tali cinta ini telah berjalan 6 bulan sesudah pertama kali aku bertemu dengannya.

Suatu hari,aku mendapat sms dari kakak sepupuku yang berniat ingin bermain ke rumahku.Aku membacanya dan ia menyuruhku untuk membawa bawang putih dan minyak kayu putih ke sebuah tempat Aku awalnya mengira di sedang tidak enak badan dan ia tak punya uang untuk membeli obat.

Tapi,dugaanku meleset.Aku melihat kakak sepupuku diangkat lehernya oleh seorang pria dan pria itu sadar ada orang yang melihatnya, pria itu mendekatiku dan kakak sepupuku kabur begitu saja.

Pria itu semakin dekat,dekat, dan dekat

Badanku pun bergetar, tak mampu untuk berlari dan Pria yang semakin mendekatiku itu dengan penuh hasrat ia mendekati ku dan semakin juga aku jelas melihat wajahnya.

"Riss?"aku tersentak melihatnya dan Riss terus mendekatiku dan menarik pergelangan tanganku dan menarikku ke dalam pelukannya.

"Lu udah ngeliat gue yang sebenarnya,tolong jaga.."
Belum sempat melanjutkan perkataannya, ia mengendus dan merasakan bau yang aneh dan menjauhiku.

Dari jauh,kakak sepupuku membawa banyak orang yang membawa bawang putih dan kakak sepupuku menginstruksikan agar aku pergi menjauh.

Aku pun bergerak menjauhinya dan Riss tergeletak tak berdaya di antara banyaknya bawang putih.Aku pun tak kuasa melihatnya tersiksa dan membuang semua bawang putih.

"Hei.Stefhanie.Dia itu monster"Teriak Kakak sepupuku dari kejauhan.

Aku membopongnya untuk mencari tempat untuk menepi .Tiba-tiba, dia memeluk leher jenjangku dan aku melihat jari jemarinya yang memerah dan dia mencakar leherku.Darahku mengalir dan dia lalu menggerakkan kepalanya mengarah ke leherku dan mengecup leherku.

"Terima kasih,Dracman"Ucapnya

➡Hi,Drac

Cerita pertama mimin pake lagu

No Matter WhatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang