Chapter 01 - Pertemuan

590 23 5
                                    

Mayu Pov...

Teriakan itu selalu saja menganggu di telingaku. Setiap hari, setiap aku selesai melakukan aktifitasku sebagai seorang aktor, pasti saja mereka selalu meneriaku namaku dan lebih parahnya hampir saja mereka bisa menerobos orang-orang yang menjagaku dari mereka.

Bukannya aku sombong, hanya saja aku sedikit terganggu dengan teriakan mereka. Tapi, aku selalu menunjukan senyum manisku pada mereka, dan mungkin membuat mereka meleleh padaku. Aku memang sangat tampan dan sangat terkenal baik bagi mereka, hanya saja sikap dinginku masih ada. Dan mungkin, karena sifat itulah ada beberapa fans yang tidak menyukaiku. 

Jun, dia selalu menjadi tempat untukku bercerita sehabis selesai menjalankan syuting. Dan dia sangat tahu betul tentang kehidupanku. Dia merupakan sahabatku dari dulu. Aku selalu mempercayainya.

Sehabis selesai berjalan menerobos para fans-ku, aku masuk ke dalam mobil. Kemudian, pulang. Aku sangat ingin beristirahat, untuk melepas lelah karena hampir seharian ini aku berada di lokasi syuting. Yah... karena aku harus menjalani proses syuting itu.

Dirumah, aku menghempaskan tubuhku di kamar. Dan Jun pasti menyusulku, dia duduk di sebelahku dan seperti biasa, pasti ia menanyakan kegiatan syutingku. Padahal, dia sudah melihatnya tadi. Tapi, ia masih saja menanyakan ini itu kepadaku. Tapi, walau bagaimanapun aku tetap membalas pertanyaannya. Baik bukan?.

"Yah... begitulah Jun, melelahkan tapi juga sangat mengasyikan" jawabku ketika dia menyakan kegiatan syutingku.

"Nee... Mayu, ada artis baru katanya, dia akan lawan mainmu" katanya membuatku menoleh kearahnya.

"Siapa dia?" tanyaku.

"Entahlah, aku tidak tahu. Tapi, dia perempuan katanya. Aku belum mengetahuinya, melihat wajahnya saja juga belum" aku mengangguk mengerti mendengarnya.

"Ku harap dia cantik, Jun" balasku singkat.

"Pastinya, manajemen tidak akan salah memilih orang Mayu" aku mengangguk menyetujui ucapannya. Memang mereka tidak akan pernah salah dalam memilih orang.

"Aku ingin tidur dulu, Jun" dia mengangguk.

"Eh... Matte, kapan aku bertemu dengan gadis itu?" tanyaku.

"Mungkin besok, sekitar jam 7 malam" aku mengangguk mengerti.

"Baiklah, aku ingin beristirahat terlebih dahulu" dia mengangguk.

"Baik, silahkan beristirahat aku ingin mengerjakan tugasku" aku hanya berdehem membalas ucapannya.

***

Autorh Pov...

Bugh...

Seorang perempuan bertubuh tinggi, dengan kulit putih dan berpipi chubby tengah berlatih bersama rekannya. Ia dengan mudahnya, membanting tubuh rekannya yang tengah berlatih dengannya. Suara tepukan tangan terdengar dan membuat senyumnya melebar. Sangat manis dan bisa diartikan dia sangat senang bisa mengalahkan rekannya, hanya dalam beberapa menit.

"Omedetou Yuki" gadis cantik itu mengangguk dan kembali melebarkan senyumannya.

"Kau memang hebat" kata lawannya yang masih dalam kondisi terbaring. Dan memberi ucapan selamat kepadanya.

"Kau juga hebat" katanya memuji balik.

Gadis itu berbalik dan kembali ke samping tempat latihan itu. Ia membersihkan wajahnya yang berkeringat, dan setelah itu meminum air yang telah ia bawa tadi. Melelahkan, tapi juga sangat mengasyikan untuknya. 

"Kau memang hebat Yuki" dia mendongak melihat seorang yang berdiri di depannya sekarang.

Senyumnya melebar mendengar pujian dari seorang pemuda yang tidak lain adalah pelatihnya sendiri. "Arigatou Yokoyama sensei, ini juga berkat darimu karena melatihku" pemuda itu tersenyum membalasnya.

My Girlfriend is BodyguardWhere stories live. Discover now