Episode 2: Friendshi(t)

74 7 1
                                    

Tubuh Hanbin meliuk indah mengikuti irama. Lagu milik Travis Garland yang kini sedang digandrunginya. Hanbin sangat menyukai lagu ini karena dia sendiri memang suka aliran sexy dance, terdengar aneh memang, tapi seorang Hanbin yang terlihat pendiam dan punya senyum menawan ternyata memiliki bakat luar biasa di bidang menari.

Hanbin berpikir mungkin dia bisa ikut audisi boyband jika dia mau, sedetik kemudian dia mendengus geli, dia tidak pernah membayangkan kalau dia dikejar-kejar penggemar nanti.

Tubuh Hanbin berhenti menari begitu mendengar pintu dance room terbuka. Ia tidak perlu berbalik ketika melihat pantulan seseorang di cermin, gadis itu tersenyum, yang membuat jantung Hanbin berdesir.

"Halo," sapa Eun Bi.

"Hei, tidak ada kelas?" Hanbin ingat ini masih jam pelajaran sebelum makan siang.

Eun Bi menggeleng, menghampiri Hanbin, lalu duduk bersandar cermin di depan Hanbin.

"Rocket, err lirik lagunya mengerikan." Eun Bi bergidik.
Hanbin menghentikan gerakannya, tertawa. Berjalan menuju tape dan mengganti lagunya. "Kalau ini kau suka?"

Eun Bi mengangguk, lalu berdiri bersiap menari. Mirrors, lagu kesukaan Eun Bi ketika menari. Bahkan dia sudah membuat koreografi dengan versinya sendiri.

Hanbin ikut menggerakkan tubuhnya mengikuti irama di samping Eun Bi. Lagu ini memang cocok untuk couple dance dan Hanbin juga menyukainya. Dia suka ketika mengangkat tubuh Eun Bi dan memutarnya, lalu menarik tangan gadis itu seakan mengandung cerita kalau dia tidak ingin melepas genggaman kekasihnya, karena dia adalah cermin, cermin yang membalas tatapannya.

'Cause I don't wanna lose you now
I'm looking right at the other half of me
The vacancy that sat in my heart
That is a space that now you hold
Show me how to fight for now
And I'll tell you, baby, it was easy

Mereka saling berputar lalu berhadapan di titik yang sama. Bertatapan.

Coming back into you once I figured it out
You were right here all along
It's like you're my mirror
My mirror staring back at me
I couldn't get any bigger
And now it's clear as this promise

Hanbin berdiri di belakang Eun Bi sambil menirukan gerakannya. Seakan dia adalah cermin.

That we're making two reflections into one
'Cause it's like you're my mirror
My mirror staring back at me, staring back at me

Hanbin menatap Eun Bi yang tampak elok menari.

My mirror staring back at me, staring back at me

Sayangnya gadis itu tidak mungkin membalas tatapannya.

.

Sepulang sekolah mereka memutuskan untuk mampir di kedai tteokbokki di dekat sekolah, kedai kue beras yang diberi saus pedas dan wijen kesukaan Bobby.

"Kau tidak sekalian memesan kimbap?" tanya Hanbin menyadari Eun Bi yang duduk hanya membawa nampan berisi tteokbokki. Hanbin menyukai nasi gulung dan Eun Bi melupakannya.

"Maaf aku lupa," Eun Bi menyengir. "Kau jauh-jauh ke sini hanya makan kimbap? Bibiku sering membuatkannya untukmu." Eun Bi menyendokkan kue beras itu ke mulut Bobby.

"Baiklah, benar juga." Hanbin menggumam. Menatap kedua sahabatnya yang asyik saling suap menyuap.

"Hanbin mau?" tanya Eun Bi. "Aak," gadis itu menyodorkan kue beras di depan mulut Hanbin.

Hanbin sudah siap membuka mulutnya ketika Eun Bi malah menyuapkannya ke mulut Bobby.

Dan Bobby dengan wajah tak berdosa menertawainya.

Hanbin mengusap bibir. Tersenyum kecil menyanggahi.

"Sial, Bobby kau tidak bisa makan pelan-pelan, tanganku jadi kotor terkena saus, bodoh." Eun Bi menatap telapak tangannya.

"Aku ambilkan tisu." Hanbin berdiri, mengambil tisu dan mengusapkannya ke tangan Eun Bi.

"Terima kasih."

Bobby tertawa lagi. "Sok baik kau." dia sedikit merasa terganggu dengan perlakuan Hanbin.

"Hei, aku hanya mengambilkannya tisu," ucap Hanbin seraya duduk di kursi kembali. "Apa yang salah denganmu?"

"Aku cemburu, bodoh!" Bobby menceplos, sambil tertawa.

Hanbin terdiam cukup lama mencerna kata-kata itu.

"M-maksudmu?"

Hanbin ganti melihat Eun Bi yang pipinya bersemu. Mengalihkannya dengan memakan kue berasnya. Ada bersit senyum di wajah.

Mereka seakan sudah go-public di depannya. Padahal sebelumnya mereka hanya terlihat saling memperhatikan. Meskipun Hanbin selalu mengamati sirat mata Eun Bi yang terlihat berbeda ketika menatap Bobby.

"Wow, kalian hebat." Hanbin mengusir rasa pias di jantungnya yang terasa berdenyut nyeri.

Disaat-saat seperti ini Hanbin merasa sangat terkhianati. Namun lagi-lagi ada secuil hatinya mengelak jika dia tidak ada hubungannya dengan perasaan mereka. Dia tidak perlu mengurusinya.

Padahal jelas hatinya ikut mengurus.

Hanya saja Kim Hanbin yang keras kepala ini suka sekali mengelak.

.

Kim Hanbin: heh, kelinci. Kau sudah tidur?

Hwang Eun Bi: belum. Ada apa?

Kim Hanbin: kau

Kim Hanbin: kau menyiksi

Kim Hanbin: kau menyukai

Hwang Eun Bi: maksudmu? Kau ini kenapa?

Kim Hanbin: maaf tadi aku tidak sengaja menekan send

Hwang Eun Bi: apa yang ingin kau katakan?

Kim Hanbin: maksudku, apa kau menyukainya?

Hwang Eun Bi: siapa yang kau maksud?

Kim Hanbin: eh, lupakan saja.

Kim Hanbin: Kau tidak mengantuk? Jangan tidur dulu, ya? Temani aku

Hwang Eun Bi: setelah ini mungkin. Bobby bilang dia akan mampir ke rooftop bibiku setelah dia pulang bimbel

Kim Hanbin: baiklah, selamat malam

Hwang Eun Bi: hei, bagaimana sih?

Eun Bi mendecak, dia tidak mengerti maksud Hanbin yang tiba-tiba aneh bertanya seperti itu. Apalagi sekarang cowok itu hanya membaca pesannya tanpa membalas.
Dia menutup flip ponselnya, memasukkannya ke dalam kantung jaket. Malam ini cuaca sedikit dingin padahal sedang musim panas.

Gadis itu menatap pemandangan kota dari teras rooftop, kerlap-kerlip. Lengang. Sesekali ini melihat jalanan di bawah, berharap Bobby segera datang dengan membawa ayam goreng kesukaannya.

Ponselnya berdering tepat ketika ia mendengar suara tapak kaki menaiki anak tangga. Namun dia tidak peduli, malah beranjak dari duduknya. Hatinya amat riang melihat Bobby muncul dari tangga. Dia bahkan mungkin tidak mendengar suara notifikasi pesan LINE tersebut.

Padahal itu Kim Hanbin si keras kepala, pendiam, dan sok dingin.

Kim Hanbin: Selamat bertemy

Kim Hanbin: selamat bertemyu

Kim Hanbin: selamat bertemu dim

Kim Hanbin: selamat bertemu di mimpi

.

In my dreams, you're with me

We'll be everything I want us to be

Or is that just me and my imagination

Story Of Season: Summer AirplaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang