Episode 3: Cinta & Rahasia

91 7 6
                                    

Kim Hanbin mengumpat berkali-kali. Sial sekali jarinya gemetaran hanya mengetik pesan singkat ke Hwang Eun Bi. Sudah kali ke berapa dia mengulang pesan karena setiap kali dia mengetik pasti jarinya tidak sengaja memencet send. Sial. Padahal dia hanya seorang e-u-n-b-i, dia bukan Kendall Jenner atau Selena Gomez yang patut diwajarkan jika dia gugup mengirim pesan. Cinta memang menggemetarkan. Bunga-bunga cinta bermekaran.

Astaga apa ini.

Baik, hari ini memang hari yang terasa buruk baginya. Setelah kejadian 'aku-cemburu' Kim Bobby di kedai tteokbokki membuatnya benar-benar kalut, mulai hari ini ibunya mendaftarkan Hanbin di bimbel yang sama seperti Bobby karena nilai matematikanya yang melebihi jeblok dan memprihatinkan. Padahal menurutnya beberapa rumus matematika yang menguras otak itu tidak perlu jika besar nanti dia menjadi model atau musisi. Dia 'kan sudah modal tampan dari lahir. Atau paling tidak jika dia pengangguran. Dia tidak mungkin menawar barang di pasar menggunakan rumus logaritma atau trigonometri.

Hanbin menghela nafas panjang. Merasa jengah mendengar guru bimbelnya menerangkan, dia kembali mengetik pesan pada Hwang Eun Bi. Dan syukurlah kali ini tidak salah ketik lagi.

Kim Hanbin: Kau tidak mengantuk? Jangan tidur dulu, ya? Temani aku

Sent.

Hanbin kembali memasukkan ponselnya ke saku celana denim-nya.

"Hanbin," bisik Bobby, menjawil-jawil lengan Hanbin.

Hanbin menoleh. Melihat Bobby yang tiba-tiba memasang wajah seperti anak anjing. Menggelikan, Hanbin mau muntah rasanya.

"Apa?"

"Kau tidak mau makan ayam sehabis bimbel?"

"Tidak," balas Hanbin malas. Memejamkan matanya.

"Hei, aku yang traktir kali ini."

Hanbin menatap Bobby jengah. "Aku sudah benar-benar bosan dengan bimbel ini, yang kuinginkan setelah ini hanyalah tidur dengan tenang."

"Oh, ayolah. Bukankah kau suka ayam?"

"Bukan aku. Tapi Eun Bi." Hanbin kembali memejamkan mata.

"Ayam adalah makanan favorit Eun Bi." cowok itu membayangkan bagaimana ekspresi lucu Eun Bi ketika melihat ayam.

"Um, ya. Maksudku itu. Aku ingin membelikannya ayam."

Hanbin menoleh. Tepat ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Hwang Eun Bi: setelah ini mungkin. Bobby bilang dia akan mampir ke rooftop bibiku setelah dia pulang bimbel

Hanbin terdiam sejenak. Dulu Hanbin yang sering membelikan Eun Bi ayam goreng.

Hubungan mereka sangat menggelikan rupanya.

"Bagaimana?"

Sekarang tidak. Ketika Bobby ternyata juga menyukai gadis itu.

"Oh, baiklah." Hanbin mengangguk.

Dulu Hanbin mudah sekali menyimpan perasaannya. Namun ketika melihat Bobby yang sepertinya punya perasaan yang sama membuatnya sedikit geram.

Kim Bobby menepuk bahu Hanbin senang. "Yeah, sincerely i know. Youre my true friend."

Shit. Hanbin harap itu bukanlah sebuah peringatan untuknya.

.

Kim Hanbin: selamat bertemu di mimpi

Pesan itu dikirim Hanbin ketika Bobby menyuruhnya untuk menunggu di bawah. Membiarkannya sendiri di bawah sini sedangkan mereka berdua asyik bermesraan di rooftop. Oke, bermesraan memang kata yang berlebihan, namun melihat mereka bercanda dan saling mencubit pipi sedangkan Hanbin sendiri di bawah sini sepertinya kata itu cukup tepat.

Ekspresi Hanbin tidak daoat ditebak. Entah dia kecewa atau biasa aja.

Sekarang Hanbin memang sudah menyimpulkan jika Kim Bobby dan Hwang Eun Bi saling menyukai. Dan kenyataan itu membuat Hanbin menjadi sangat pengecut. Sudah bertahun Hanbin menyukai Eun Bi, dan dia dengan mudah menyimpannya. Dia tidak mau persahabatan mereka rusak karenanya. Namun, ternyata sahabat cowok yang paling disayanginya juga berperasaan sama. Meskipun Hanbin yakin dia yang lebih dulu menyukai Hwang Eun Bi.

Semua ini semakin rumit ketika hampir seluruh perhatian Eun Bi beralih ke Bobby. Bukan Hanbin.

Everything has changed.

Itu deskripsi yang cukup untuk menggambarkan perasaan Hwang Eun Bi.

"Kau ke sini sendiri?"

Sayup sayup Hanbin mendengar suara Eun Bi.

"Uhm, ya. 'Kan aku sudah bilang aku akan mampir."

"Hati-hati di jalan."

"Terima kasih."

Hanbin tersenyum kecut mendengar itu.

Sialan.


.

(a/n)

Vote dan comment sangatlah berarti teman.
Thanks :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of Season: Summer AirplaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang