The First Day Of Holiday

69 2 3
                                    



Hari libur sekolah akhirnya tiba. Hari yang paling ditunggu oleh semua anak. Hari yang paling menyenangkan tidak ada lagi tugas-tugas yang harus dikerjakan dan dipikirkan. Hari liburan bersama keluarga ketempat wisata-wisata yang ingin dikunjungi. Dan seharusnya hari ini adalah hari yang menyenangkan buat Dina dan keluarganya berlibur, sayangnya ayahnya belum dapat mengajak liburan keluarganya karena banyak sekali pekerjaan yang harus di selesaikan dengan segera.

Ayahnya adalah seorang pemilik hotel dan vila-vila dekat pantai yang sekarang sedang ramai dikunjungi wisatawan yang ingin merasakan keindahan dan udara segar dipantai yang masih alami. Dina sering kesana setiap liburan untuk berselancar, menyelam, dan menangkap ikan bersama nelayan yang ada disana. Tapi untuk liburan kali ini Dina sedang tidak mau kesana, dia hanya dirumah saja bermain bersama kucing kesayangannya, kebosanannya sedikit hilang karena kucing itu. Jesen nama kucing itu, Jesen seekor kucing jantan dan dipelihara Dina sejak dia masih kecil. jadi Jesen sangat nurut dan dekat dengan Dina, kemanapun Dina pergi pasti selalu ada Jesen disisinya. Mereka sering menghabiskan waktu nya dikebun.

Beberapa hari kemudian ibunya mendapat telfon dari bibi Rina.

"halo, selamat pagi." Kata bibi Rina. "selamat pagi. Dengan siapa saya berbicara?" tanya ibu Dina. "saya bibi Rina." "oh, bibi Rina. Ada yang bisa saya bantu?" "apa Dina sudah libur sekolahnya?" "oh, sudah bi Rina. Bagaimana dengan anak-anak mu?" "mereka juga sudah libur." "wah, bagaimana kalau mereka liburan saja disini, sekalian menemani Dina" "wah, pas sekali mereka memang ingin liburan kesana." "wah, senang sekali rumah ini akan menjadi ramai, kapan akan datang kesini?" "insyaallah, besok datangnya." "oke, kami akan tunggu kedatangan kalian." "ya, terimakasih."

Ibunya Dina tidak memberitahu Dina tentang kedatangan saudaranya besok, ibunya ingin memberikan sebuah kejutan untuk Dina.

Keesokan harinya, jam 6 pagi keluarga Dina sudah bangun, sudah menjadi sebuah kebiasaan di keluarga ini untuk bangun pagi, walaupun saat liburan pun mereka akan bangun pagi. Ayahnya Dina sudah pergi ke kantor saat Dina bangun, jadi dia sarapan pagi bersama ibunya.

*Ting tong.... ting tong....*

Saat mereka sedang sarapan terdengan bel pintu yang ditekan, ibunya menyuruh Dina untuk melihat siapa yang datang.

"Dina, tolong lihat siapa yang datang." Perintah ibu. "baik,bu"

Dina akhirnya pergi untuk melihat siapa yang datang. Ternyata yang datang adalah saudaranya dan bibi Rina. Bibi Rina mempunyai tiga anak, anak tertua bernama Roy, anak kedua bernama Joy dan yang ketiga bernama Fumi. Kemudian Dina mempersilahkan saudaranya dan bibi Rina untuk masuk dan menemui ibunya.

"ibu... bibi Rina datang buu.." kata Dina kepada ibunya. Kemudian ibunya ke ruang tamu untuk menyambut bibi Rina dan anak-anak bibi Rina.

"bi Rina sudah datang, pagi sekali ya." Kata ibu. "iya , saya setelah ini ada acara jadi takutnya tidak bisa mengantar mereka kalau siang nanti, jadi pagi saja." Kata bi Rina. "oh, begitu. Yasudah ayo kita sarapan dulu." Ajak ibu

Tapi bibi Rina tidak dapat ikut sarapan bersama karena ada rapat penting yang harus segera bi Rina datangi, bibi Rina segera berpamitan dengan mereka semua. Kemudian mereka sarapan berlima di meja makan, dengan sarapan paginya sandwich dan segelas susu. Setelah makan mereka membawa barang - barang ke kamar yang sudah disiapkan untuk tamu, Roy dan Joy satu kamar di kamar tamu. Dina dan Fumi satu kamar di kamar Dina. Umur kakak beradik ini tidak terlalu jauh satu dengan yang lain. Fumi tetaplah yang termuda diantara empat orang ini, Fumi dan Dina hanya beda 2 tahun jadi mereka sangatlah akrab.

Semua barang selesai sudah mereka bereskan, akhirnya waku main tiba! Mereka bermain di kebun, tentu saja Jesen juga ikut bersama mereka. Jesen juga sangat akrab dengan kakak beradik itu, mereka ber empat sering melatih Jesen sesuatu hal yang hanya dimiliki beberapa kucing saja, Jesen memiliki penciuman yang tajam dan pendengaran yang tajam seperti seekor anjing. Jesen juga kucing yang sangat lincah dan gesit.

Mereka berlima sering bermain harta karun yang terkubur, kemudian berlomba-lomba untuk menemukannya. Jesen juga ikut bermain, Jesen membantu Dina menemukan harta karun itu. Jesen menggunakan kelebihannya, akhirnya Dina dan Jesen menang karena mereka menemukan benda harta karun terbanyak.

Secret Cave [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang