Fumi berbicara kepada mereka berempat,
"kalian mau tidak kita mencoba untuk berkemah di goa itu untuk beberapa hari?" tanya Fumi. "aku sih mau aja, mencoba petualangan yang baru. Bisa saja kita mendapatkan sesuatu di goa itu." Kata Dina. "kalian mau ngapain disana? Bertapa?" canda Joy. "ya tidak, gitu juga kali kak Joy. Kurang kerjaan disana cuman diam saja. Aku itu mau mengetahui lebih banyak tentang goa itu, bisa aja kan kita dapat melihat lebih banyak emas dan berlian itu." Kata Fumi. "haha... tumben pintar kau. Kalau gitu aku mau ikut juga kesana." Kata Joy dengan setuju. "baik, jika kalian semua setuju aku juga setuju. Oke kalau gitu kita siapkan dulu barang-barang kita untuk besok. Setelah itu kita makan malam bersama." Kata Roy dengan mantap dan setuju. "siap! Pak komandan." Jawab mereka bertiga bersamaan dan Jesen melompat dengan senang.
Semua barang untuk besok sudah disiapkan dan dikumpulkan di ruang tamu. Mereka segera ke meja makan, rasa lapar yang ditahan sejak tadi sudah tidak bisa ditahan lagi saat sudah duduk dimeja makan. Bekal yang dibawakan ibunya Dina segera mereka makan sampai habis. Dina memberi makan Jesen disamping kursinya. Setelah beberapa menit akhirnya mereka semua sudah kenyang, begitu juga dengan Jesen. Mereka masuk ke kamar masing-masing, membereskan kamar sebelum mereka tidur. Dina dan Fumi berbincang-bincang sebentar,
"aku sudah tidak sabar untuk besok." Kata Fumi. "aku juga sudah tidak sabar, aku masih penasaran dengan emas dan berlian itu. Apa benar itu semua berada alami di dalam goa itu? Bagaimana menurut mu?" tanya Dina. "aku juga penasaran. Kalau benar mereka berasal dari goa itu, pasti masih banyak lagi di dalam cabang-cabang goa itu." Kata Fumi. "benar juga kamu." "yasudah kita tidur, kita siapkan energi untuk besok jalan jauh. Semangat!!" "yap, benar! Semangat!!"
Akhirnya mereka semua istirahat dengan tenang, Jesen tidur di kasur yang sudah Dina sediakan dengan nyaman. Jesen pun tidur dengan tenang.
Jam 6 pagi mereka bangun, kemudian sarapan dan langsung pergi ketempat goa kemarin dengan sepedah, Jesen disimpan di keranjang sepedah Dina. Jesen sangat menikmati udara pagi yang sejuk dengan tenang di dalam keranjang sepedah.
Jam 9 pagi mereka sampai di goa tersebut. Mereka membangun tenda didalam salah satu cabang goa yang tidak terlalu panjang dan buntu,oleh karena itu mereka dapat segera memilih membangun tenda mereka disana, segera mereka membereskan semua barangnya. Siangnya mereka mencoba untuk memasuki salah satu cabang di goa lain. Cahaya matahari yang masuk melewati atas goa yang berlubang menyebar kedalam beberapa cabang-cabang goa sehingga cukup untuk menyinari dalam goa, tetapi ada beberapa cabang yang tidak mendapatkan cahaya matahari sampai kedalamnya karna memang cabang tersebut sangat panjang ke dalam, jadi mereka sudah menyiapkan senter, kalau-kalau mereka masuk kedalamnya. Mereka menandai tempat perkemahan mereka dengan meninggalkan goresan-goresan kapur putih. Cabang pertama ternyata jalan yang lumayan panjang dibandingkan tempat yang mereka jadikan perkemahan, tetapi ternyata jalan tersebut buntu, kemudian mereka keluar dari cabang tersebut, lanjut mecoba kecabang yang berada disebrang tempat kemah mereka, cabang kedua ini ternyata ada dua cabang di dalamnya. Mereka mengambil yang kanan, setelah sampai diluar mereka melihat tanah yang luas dan sepertinya ada sebuah helikopter yang pernah mendarata disini dengan melihat bekas-bekas pendaratannya yang ada disekitar situ. Setelah melihat dengan puas daerah itu mereka kembali ke jalur tadi, dan menyadari bahwa di jalur yang mereka lalui ada sebuah jejak kaki yang berlawanan dengan jejak kaki mereka, sepertinya baru saja ada beberapa orang yang lewat sini.
Mereka mengikuti jejak kaki tersebut, ternyata jejak kaki itu menunjukkan ketengah-tengah goa itu. Mereka melihat emas dan berlian itu sepertinya bertambah, kemudian Fumi melihat jejak kaki yang masuk ke salah satu cabang.
"semuanya coba lihat ini, sepertinya orang-orang itu masuk kedalam cabang yang disebrang sana." Kata Fumi menunjuk cabang di sebrangnya. "ayo kita ikuti." kata Joy. Tapi Roy menghentikan mereka, "tunggu sebentar, apa cabang yang orang-orang itu masuki adalah tempat kita berkemah?"tanya Roy. "sepertinya benar, aku ingat dengan tanda goresan kapur putih itu. Aku yang membuatnya." Kata Dina.
Tiba-tiba terdengar suara orang berbicara dari cabang tersebut, mereka segera berlari dan bersembunyi di dalam cabang yang tidak terkena sinar matahari yang berarti cabang tersebut gelap dan bagus untuk tempat persembunyian mereka. Tiba-tiba muncul tiga orang pria asing dari cabang tempat kemah mereka, dan mereka mendengarkan percakapan tiga pria asing itu,
"sepertinya tengah-tengah goa ini sudah tidak aman lagi, sebagai tempat persembunyian kita." Kata pria yang berjenggot. "kau benar, untung kita tidak ketemu dengan anak-anak yang berkemah itu, kita harus memindahkan emas dan berlian curian kita dengan segera." Kata pria yang berkumis. "bagaimana kalau kita pindahkan saja emas dan berlian ini ke salah satu cabang dari goa ini?" tanya pria yang berambut gundul. "jangan, anak-anak itu pasti masih dapat menemukannya, kita bawa lagi kembali emas dan berlian ini ke helikopter, kemudian simpan ditempat lain yang aman dari jangkauan anak –anak." Kata pria yang berkumis. "oke, nanti malam kita ambil sebagian. Tapi tunggu anak-anak itu tidur." Kata pria berjenggot.
Tiga pria itu akhirnya pergi dan masuk ke dalam cabang yang menuju ketempat tanah luas itu. Roy dan yang lain keluar dari tempat persembunyian, dan segera melihat tempat kemahnya. Aman –aman saja, mereka hanya menacari orangnya saja. Mereka mencoba membuat sebuah strategi untuk dapat menangkap tiga pencuri itu, tapi sepertinya tidak hanya bertiga, kurang lebih mungkin sekitar 4 atau lebih jumlah pencuri itu. Mereka mengambil kesimpulan ada banyak pencuri yang akan datang nanti, untuk berjaga-jaga. Akhirnya mereka segera membuat sebuah strategi untuk malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Cave [Complete]
AdventurePetualangan empat orang anak yang terjadi saat liburan sekolah tiba, dimana disuatu tempat yang belum pernah mereka datangi dan hanya ada empat anak dan seekor kucing, disanalah mereka mendapatkan semua masalah yang menjadi petualangan mereka. Bagai...