My Life : Surat itu

19 4 1
                                    

Hari ini aku begadang lagi. Namaku Litte uhh jangan salah, cara membacanya adalah Lit. Well itulah namaku. Satellite. Cukup aneh bukan ? yah tidak apalah. Waktu aku kecil, aku sempat dengar jika aku akan dinamakan Milennium atau Matahari. Syukurlah, menurutku Satellite sudah cukup bagus daripada nama-nama itu.

Hari ini setelah begadang semalaman membaca dan menonton youtube, aku diberikan tugas spesial. Yaitu : membersihkan gudang yang sudah satu dekade tidak dibersihkan.

Oh baiklah ini menyegarkan dan memuakkan. Aku akan tetap berpikir positif dan berharap jika aku akan menemukan sesuatu. Uang yang banyak mungkin. Hehehe.

Setelah lama mencari (Dan membersihkan) tentu saja aku tidak menemukan harta karun.

Tapi aku berniat memakai tas-tas tua yang sudah kubersihkan tadi. Memang beberapa diantaranya sudah rusak, tapi ada satu atau dua yang masih bisa kupakai. Lumayan kan buat keluar sama sekolah, hehehe.

Aku membuka tas yang menurutku bagus dan menjatuhkan semua barang yang ada di dalamnya. Pensil-pensil lama dan beberapa buku berserakan.

Aku mengambil dan melihat cover-cover buku tersebut. Sudah sangat usang. Saat aku buka ada sebilah foto dan surat yang jatuh.

Kulihat fotonya. Tiga perempuan, salah satunya ibuku dan seorang laki-laki. Kelihatannya ibu seumuran dengan ku di foto ini. Nanti akan kutunjukkan ke ibu. Hehehe.

Aku membuka surat tadi yang jatuh bersamaan dengan foto, well mungkin tidak penting. Tapi rasa penasaran ini membuatku tidak malam membukanya.

Aku membacanya dengan cepat. Setelah selesai membaca aku langsung berlari ke ibuku yang ada di taman rumah. Memberikannya foto dan surat itu.

Ibuku hanya tersenyum saat melihat foto itu. Aku memaksanya membaca suratnya juga. Dan benar juga, ibuku menangis.

Beberapa hari kemudian ibuku memanggil kedua temannya ke rumah. Sepertinya mereka adalah dua wanita lain di foto tua tersebut.

Mereka menangis juga.

Aku tahu perasaan mereka... well meskipun aku tak tau cerita yang sebenarnya.

Tapi kuyakin... laki-laki di foto tersebut adalah orang yang berharga bagi mereka...

Aku kemudian membaca surat itu lagi. Dan memang benar, aku masih merasa sedih.....

____________________________________________________________________________________

Camelia Hitam

Untuk adikku Mari, sahabatku Rina, dan orang yang kupercaya Ana...

My Sister Mari

Maafkan aku Mari.. aku bukanlah kakak kandungmu. Aku tak tahu kapan kau akan menyadarinya. Tapi saat kau mengatakan jika kau menicntaiku sebagai seorang pria dan wanita. Aku tahu kau sudah sadar. Mari, aku ingin kau tahu perasaanku yang sesungguhnya. Satu-satunya alasan mengapa aku hidup, satu-satunya alasan aku sampai disini, satu-satunya alasan aku bisa bertahan adalah engkau Mari. Mari adikku aku menyayangimu, saat kau membangunkanku,memelas kepadaku atau saat bertengkar denganku itu semua telah menjadikanku tahu rasanya punya seorang adik yang manis. Aku juga Mencintaimu.

My Bestfriend Rina

Rina...pertama kali kita bertemu adalah saat kita bertengkar soal siapa yang paling bodoh di kelas bukan ? aku akan selalu mengingatnya. Rina, kau selalu bercanda gurau denganku. Saat yang lain menolak kedatanganku kau dengan tulus dan keras menerimaku. Kemudian kau jatuh "you started to smoke, you started to drink, and you being criminal" aku tahu perasaan itu Rina. Saat dunia menolakmu maka kau akan berpaling dari dunia. Tapi itu salah Rina, masih ada tempat untuk kembali. Aku,Mari,Ana kami semua masih ingin menerimamu. Dengan adanya kau Rina aku telah melihat dunia. Aku ingin kau adalah orang terakhir yang berada disampingku... aku katakan...... Aku juga Mencintaimu Rina.

One who i most trust Ana

Kau begitu sederhana, tegas, bijaksana, dan tulus. Selama ini aku tahu Ana, kau yang membantuku saat aku sedang kesulitan. Kau selalu ada untukku bahkan untuk Mari dan Rina. Itu membuatmu seperti Ibu kami. Meskipun kau punya sikap pemalu dan sedikit pendiam, menurutku itulah mengapa kau menjadi sangat anggun. Saat di perpustakaan, kau bersikap acuh kepada Rina. Aku tahu, kau ingin membuat Rina sadar. Tapi ingatlah Ana. Menolong orang lain bukan alasan untuk menyakiti dirimu sendiri. Saat melihatmu tersakiti aku juga merasakan hal yang sangat sakit. Jika aku tidak bisa menjaga Mari dan Rina lagi, aku ingin kau yang menjaga mereka untukku. Aku percaya padamu, aku serahkan kepadamu.... meskipun itu sakit bagimu... Ini adalah balasan yang sebenarnya dari Novelmu 'Perpisahan di Kala Senja'...Aku sangat mencintaimu Ana.

My Choice............

Mari,Rina,Ana.... aku tidak bisa memilih diantara kalian bertiga. Kalian begitu penting bagiku. Aku sangat-sangat mencintai kalian semua, aku tidak mencintai kalian sebagai seorang kekasih...ya tidak sebagai kekasih. Jadi keputusan yang aku ambil adalah untuk membuat kalian semua membenciku. Dengan begitu kalian hanya akan membenciku dan tidak saling membenci. Kalian hanya akan membenciku dan kalian akan tetap berteman seterusnya.

Selamat tinggal Mari,Rina,Ana

____________________________________________________________________________________


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLANK JOURNALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang