Bagi gua, keluarga adalah segala-galanya, yang selalu ada disaat gua sedih maupun senang, selalu setia dan selalu bisa jaga aib.
"Keluarga akan selalu berada didekatmu saat kamu berhasil maupun terjatuh, mereka selalu mencintaimu apa adanya"
Seperti biasa, setiap sore gua duduk santai di sofa yang berada di balkon depan kamar, baca novel sambil nyemil.
"Kak Daniel" Nisya menghapiri Daniel
"Kenapa Nisya sayang" panggil gua lembut, gua paling gak bisa kasar/marah-marah sama adik gua,
"Bantuin aku kak, ngerjain pr matematika, Aljabar. Pliss" Wajahnya melas banget, bikin gua ga tega. Hmm
"Iya, apa sih yang enggak buat kamu say" Gua ngeledekin Nisya, sambil ngelitikin dia,
"Jail banget kamu kak"
Akhirnya, gua nutup dulu novel gua demi adik tersayang.
Daniel punya dua adik cewek, yang pertama namanya Nisya, sekarang kelas 9 & yang kedua Dona, sekarang dia kelas 5.
***
Udah jam 5.00 AM. Alarm berdering, waktunya bangun.Fyi. Kamarnya Daniel itu luas, bergaya eropa klasik, di kamarnya juga banyak poster Paramore. Dia punya ruang khusus di kamarnya buat tempat baju-baju, koleksi jam tangan, topi, sepatu dll.
Seperti biasa, setiap pagi Daniel jogging di sekitar halaman rumahnya yang luas, bagaikan lapangan bola.
"Ihh males banget sih kamu say, ga jogging dulu" Daniel mencubit pipi kedua adiknya,
"Lagi banyak Pr kak, ga sempet" jawab Nisya sambil mengusap-usap matanya,
"Masih ngantuk kak" terdengar suara Dona yang baru saja bangun tidur,
"Udah hey melek, jangan merem mulu, sekarang udah jam 5.30" Nada ngomong gua sedikit tinggi, tapi sambil bercanda.
Gua jalan menuju dapur, dan mengambil air dingin di kulkas.
eyy pagi-pagi kan ga boleh minum dingin? Salahh, siapa juga yang mau minum air dingin.
Gue menuangkan air dingin ke mangkuk plastik dan..
"Kak Danielll" Adik gua teriak kompak banget, gua ketawa ngakak. Gua mencipratkan air dingin tadi itu ke wajah adik gua yang masih ngantuk-ngantuk duduk di sofa ruang keluarga.
"Daniel, iseng banget sama adiknya. Sudah sana pada mandi, terus sarapan" Mama menghampiri kami,
"Hehehe iya ma"
Daniel menuju kamar untuk mandi, dan dia memutar lagu dengan volume yang keras. Avicii - The Night🎶
Hey, once upon a younger year
When all our shadows disappeared
The animals inside came out to play
Hey, When face to face with all our fears
Learned our lessons through the tears
Made memories we knew would never fadeOne day my father he told me
Son, don't let this slip away
He took me in his arms, I heard him say
When you'll get older
Your wild life would live for younger days
Think of me if ever you're afraidHe said, one day you'll leave this world behind
So live a life you will remember
My father told me when I was just a child
These are the nights that never die
My father told meWhen your past starts pouring down
Light a fire they can't put out
Carve their name into the shining stars
He said go venture far beyond the shores
Don't forsake this life of yours
I'll guide you home no matter where you areOne day my father he told me
Son, don't let this slip away
When I was just a kid, I heard him say
When you'll get older
Your wild life would live for younger days
Think of me if ever you're afraidThese are the nights that never die
My father told me
My father told me 🎵Daniel keluar dari kamar mandi. Dia melihat seseorang di tempat tidurnya.
Hahh siapa tuh?Daniel jalan mendekat ke orang tersebut, "Kak Kia gua kira siapa, ga keliatan muka lu serem banget"
"Gua pake masker, biar wajah gua cerah bersinar"
"Ngapain lu disini kak?"
"Gua minjem laptop lu lagi ya sebentar. Hehehe laptop gua ketinggalan di rumah temen"
Daniel menepuk kening Kia "Kebiasaan buruk. Ketinggalan di rumah temen apa rumah mantan? Abis main kan kemarin sama mantan" Daniel tertawa, dan menepuk pipi Kia,
"Rumah temen sayanggg... jangan sentuh wajah gua dong, entar maskernya rusak!"
"Iya iya. Udah sana bawa laptopnya ke kamar lu. Lu mau ngeliatin gua ganti baju?"
"Ihh najong eww."
Kia adalah anak dari kakak mamanya Daniel. Kia tinggal di rumahnya sampai Kia lulus S1 nya.
Semua sudah berkumpul di meja makan, dan siap untuk sarapan.
"Nanti papa mau berangkat ke Malang, seperti yang sudah papa bilang minggu lalu""Yahh papa, ga bisa sehari aja apa ke Malang nya. Kenapa harus sebulan?"
Dona memegang tangan papa nya dengan manja,"Kalau Daniel nitip oleh-oleh aja ya pah"
Daniel sudah terbiasa ditinggal papa nya kerja ke luar kota. Dia sudah bisa mengerti betapa berat tugas papa nya.
"Pasti. Papa akan bawa sesuatu untuk kalian. Daniel kamu jagain adik kamu dengan baik ya, jangan hanya jagain pacar kamu saja"
"Apaan si pah, Daniel belum punya pacar"
Kia menertawakan Daniel.
"Ini lagi kak Kia" Daniel melemparkan tisu ke wajah Kia."Wahh berarti sifat kamu nurun dari mama kamu. Dulu mama kamu juga sama kaya kamu" Papa menepuk-nepuk pundak Daniel,
"Berarti papa mantannya banyak ya? Hehe" Daniel meledek papanya,
"Engga juga sih" Papa menjawab dengan tertawa juga,
"Pokoknya kalau kamu udah punya pacar kamu bawa ke rumah ya. Kenalin sama kita, nanti bisa nemenin mama masak deh"
"Tenang mah"
Orang tua Daniel sudah memberikan lampu hijau untuk anaknya berpacaran. Tapi Daniel masih saja ingin sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black And White
Teen FictionHaruskah aku mengejar-ngejar apa yang belum pasti, dan haruskah aku mempertahankan itu? Apa aku harus meninggalkan dia dan memilih untuk bersama seseorang yang sudah pasti, benar-benar sayang denganku? Daniel. Tempat favoritnya adalah balkon. Baginy...