two

986 28 4
                                    

Author POV

Keesokan harinya,

Tok! Tok!!

"Prillll!!"Ali mengetuk pintu kamar Prilly sembari berteriak.
"iyaaaa kenapa banggg"balas Prilly berteriak pula dari dalam.
"buka dongg pintunyaa"
"iyaaa bentaarr"

Prilly pun membuka pintu dan menyembulkan kepalanya dengan rambut yang basah.

"kenapa?"tanya Prilly
"pagi ini sarapan ya. Abang mau ngomong sama papa soal kamu pindah.."jawab Ali menundukkan kepalanya dan menyeka air yang menetes dari rambut ke dahi Prilly.

"hmmm aku kan.."
"sstt udah sekali ini doang. Kamu tenang aja ada abang kok."
"huffh okeeyy"ucap Prilly menunduk dan masih belum mau memperlihatkan tubuhnya.

"kenapa sih? udah gih sana pake baju"Ali menunduk, mengecup dahi Prilly singkat dan berlalu ke lantai bawah.

Prilly tersenyum dan kembali masuk kedalam kamarnya.

--

"pah, Ali mau bawa Prilly ke apartment ya"ucap Ali yang tengah mengoleskan selai kacang pada rotinya.

"mau ngapain bawa Prilly?"ucap seorang lelaki tua dengan nada dingin.

"Ali kasian aja sama Prilly kalo harus dirumah sendirian papa tinggal."Ali berkata santai dan menoleh kearah Prilly yang menunduk memakan roti dengan whipped cream nya.

"ngapain kamu kasianin dia. Sarapan bareng papa aja dia gak mau"lelaki tua itu berkata ketus dan melirik sinis kearah Prilly.

Prilly terdiam. Kunyahannya terhenti. Ia menghela nafasnya sejenak lalu mulai memakan rotinya lagi.

"papa kapan sih pa mau kayak gini terus. Papa boleh marah sama Ali. Tapi jangan sama Prilly. Prilly perempuan paa"rahang Ali tiba-tiba mengeras menatap tajam lelaki yang ia sebut papa-nya itu.

"Apa salah? kalo papa membenci seorang pembunuh."lelaki itu membalas tatapan tajam Ali.

"Prilly bukan pembunuh pa!!"
"ya. Dia pembunuh"
"Ma..."

"Cukupp!!!"sebuah suara lembut yang bergetar pun akhirnya terdengar.

"ya!! aku memang pembunuh!!"teriak suara itu lagi. Bahunya bergerak naik turun. Mengeluarkan bulir-bulir kristal air yang menerjun deras dari mata indahnya. Ia berdiri dan berlari kearah pintu rumah dengan cepat.

"Prillyyy!!!!!"teriak Ali langsung berdiri dan mengejar seseorang itu. Ya, dialah Prilly.

--

"Prill!! Prill!!!"

Greb!

Ali langsung mengangkat tubuh Prilly layaknya memikul sebuah karung saat ia sudah dekat dengan Prilly.

"aaaaa bang Aliiii!! turunin aku!!! aku mau pergiii!!!!"teriak Prilly histeris memukul-mukul punggung Ali kencang.

Ali hanya terdiam. Tangannya masih mengangkat tubuh Prilly dan membiarkan Prilly yang meronta ingin dilepaskan.

"bangggg turunin akuuu!!!!!"

"aku mau mati ajaaaa!!!!!!!"

"buang aku ke jurang!!!!! buang aku disanaaaaa!!!!!"

"biarin mereka bahagia aku mati!!! buang aku sekaraaaangggggg!!!!!!!!!"

"lepaaaaaaassssss!!!!!!!"

Prilly berteriak histeris menggoyang-goyangkan kakinya dan memukul-mukul punggung Ali. Meronta sekuat tenaga dengan air mata yang bercucuran deras.

"bunuh aku!!!!!! paaaa!!!!! bunuh akuuu!!!!!!!!!!"

un-Forbidden LoveWhere stories live. Discover now