***
"Bungkus naget ngapain lho di sini" seru ali yang melihat prilly mondar-mandir di pinggiran danau."Sembarangan lho kang somai,gak papa emang gak boleh gue di mari" jawab prilly ,yang sejak tadi tidak nyaman dengan posisi berdiri nya.
Ali memandang bingung prilly menaikan dua alisnya dan mengerutkan dahi nya."Teruz itu kenapa berdirinya kayak cacing kepanasan"
"Gak kok biasa aja, lho kepo banget sie,udah sana pergi ngapain di sini" usir prilly mendorong punggu ali menjauh dari tempatnya
"Iya iya gak usah dorong-dorong gue pergi"ali melepaskan tangan prilly di pundaknya lalu berjalan menjauh,baru beberapa langkah ali kembali menoleh ke belakang "oh ya bungkus naget ati-ati ya di sini sendiri"cengir ali
Prilly yang awal nya santai menjadi takut,memutar pandanganya ke sekeliling sebelum berlari ke arah ali
"Ah lho kang somai nakutin,huaaa mama" prilly bersembunyi di belakang bahu ali memegang erat tangan ali
"Apa sie gue gak nakutin gue cuman bilang ati-ati doang emang salah" jawab ali santai,ali melirik ke tangan nya melihat tangan prilly yang berpegangan erat dengan nya dan kepalanya di tenggelamkannya di bahu ali.
"Tetap aja,ucapan lho bikin horor"prilly memukul punggu ali dengan tangan kanan nya "gue mau pipis"sambung prilly
Ali yang sudah menduga hanya tertawa pelan,mengiring prilly ke pinggiran air danau di sana ada bantu yang cukup besar bisa di jadikan pijakan di atas air.
"Sana pipis di situ,sembunyi di antara semakan di situ terus lho jongkok di antara batu itu"tunjuk ali
Prilly melirik tempat yang di magsud ali,lalu kembali memandang ali,prilly merasa tidak yakin dengan tempat yang di magsud ali
"Beneran gak papa di situ,entar ada ular atau hewan semacam nya,terus entar orang yang di sebrang sana bisa ngeliat lagi"keluh prilly
"Terus lho mau pipis di mana,di sini, punya otak itu jangan buat mikir yang negatif muluk" ali memukul pelan kepala prilly lalu mengacak rambut prilly.
"Ali ah jangan di acak rambutnya,iya iya gue ke sana gak ada pilihan,lho jangan ngintip"
"Gak nafsu juga gue ngeliatnya,paling juga semua datar haahah"prilly langsung mentoyor kepala ali,"adau sakit,kejam lho bungkus naget" ucap ali mengelus kepalanya
"Bodo' janji ya jangan ngintip,lho balik badan ya entar,awas lho"
"Iya,ya ampun bawel banget sie,gih buru sana,ngapain masih nempel-nempel sama gue "ali melirik ke arah tangan prilly yang masih belom melepaskan pegangannya "atau jangan-jangan lho cuman perez lagi,sebenar nya lho pengen pegang-pegang sama peluk-peluk gue ya"
Prilly langsung melepaskan tangannya,dan berjalan menuju tempat yang di tunjuk ali,prilly mencari posisi yang mudah untuk nya berjongkok dan tidak terlihat oleh orang-orang.
Ali masih tersenyum membalikan badannya saat melihat prilly sudah siap di tempatnya,ali memegang tangan nya yang tadi di pegang prilly dan semakin tersenyum lebar.***
Prilly dan teman-temannya yang lain sedang siap-siap merapikan barang-barang mereka,mereka berencana akan turun dari gunung siang ini,
"Kayaknya mau hujan ne"seru tio melihat langit terlihat mendung"jangan lupa mantelnya di keluarin aja mana tau ujan bisa langsung pakai"lanjutnya.Prilly membongkar kembali isi tasnya,mencari mantel yang sudah iya siapkan namum prilly tidak menemukan apapun
"Kenapa pril kok lho bongkar lagi tu tas"tanya teman prilly
"Mantel gue kok gak ada ya,prasaan kemaren udah gue masukin"
"Nyelep kali,coba cari lagi lebih teliti pril"sambung teman prilly yang lain
"Tetap gak ada,gimana ni kalo ujan basah semua deh"
"Gue juga caman bawak satu,coba entar gue keluar dulu tanyak anak-anak yang lain mana tau ada yang bawak dua"Prilly mengangguk setuju dan kembali mengemas barang-barangnya ke tas menunggu temannya kembali membawa mantel untuknya,setelah beres prilly dan temannya yang satu keluar dari tenda karna tenda akan di limpat.
"Ne pril gue dapet mantel"teman prilly memberikan prilly kantong hitam berisi mantel hujan
"Thanks,lho dapat dari siapa"tanya prilly memasukan kantong mantel ke dalam tas bagian depannya
"Noh dari si arab"jawabnya cuek
"Ha kok bisa,dapat dari ali"
"Tadi pas gue nanyak anak-anak pada gak ada yang punya,eh pas dia lagi lewat mau turun, iseng gue tanyak,terus pas gue bilang buat lho,langsung di kasih"cerita teman prilly
Prilly hanya ber-oh-ria,dan kembali menyandang tasnya menunggu teman-temannya yang cowok merapikan tenda
"Oh ya semalam lho abis dari mana sama ali,deket air terjun"tanya teman prilly yang satu,yang sempat melihat prilly bersama ali semalam
"Gue kebelet pipis,jadi di temenin am dia"jawab prilly cuek
"Aneh ya,tc arab baik amat ama lho di sini,yang ada lho muluk duluan cari ribut terus dia juga gue perhatiin lebih sering ngalah kalo klian udah bedebat"
"Prasaan lho aja,biasa aja kok,udah ah rumpiin tc anak entar kalo dia denger malah besar kepala jadinya"elak prilly yang juga merasa selama mereka kemah di gunung sikap ali lebih bersahabat denganya,hanya saja kadang dia yang sering ngajak ali ribut duluan
Anak cowok sudah siap membereskan perlengkapan mereka dan sudah siap untuk turun ke bawah untuk pulang,sebelum mereka meninggalkan danau gunung tujuh,mereka berpose dulu di tempat yang langganan di jadikan tempat orang-orang foto,setelah itu mereka semua berdoa menurut agama masing-masing dan siap star menurunu gunung,
Awan nampak mulai menggelap,menutupi teriknya sinar matahari,pertanda hujan akan turun tak lama lagi,prilly dan rombonganya baru turun setengah jalan mereka berjalan semakin cepat berjaga-jaga agar tidak kena hujan dan jalan akan menjadi licin.***
Maaf kalo banyak typo,
Maglum aja masih belajar.
Jangan lupa tinggalkan jijak ya,biar makin semangat nulisnya heheheh.
Selamat menikmati, saya masih hutang 1 part lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
aliando-prilly
Hayran KurguCirita di sini tidak bersambung dan setiap part tidak saling berhubungan dalam segi cerita,hanya saja nama dan orang yang menjadi imajinasi saya yang sama, dengan karakter dan cerita yang berbeda-beda,