PROLOG

66 9 0
                                    

Waktu berlalu begitu cepat.
Beralun bagaikan alunan musik yang merdu namun menyiksa batin.

Aku yang berusaha melupakan segalanya.Segala kejadian kelam menusuk hati seakan-akan membuat diriku jatuh ke dalam jurang terjal yang tidak ada ujungnya.

Aku takut tidak bisa melupakan kejadian yang membuat ku seperti orang yang berjalan tanpa arah dalam kegelapan.

Aku merasa diriku bagaikan sebuah lilin yang perlahan-lahan mulai meredup dalam kegelapan.

Namun apalah daya?

Aku hanya seorang gadis biasa.Yang tidak menyangka hidup ku akan menjadi seperti ini.Yang tidak dapat menghindari kejadian itu.

Kini aku hanya dapat berharap akan ada seseorang di sisiku yang dikirim oleh Tuhan yang dengan setia menemaniku,menghiburku,dan mengubah duniaku menjadi berwarna kembali.

Namun.....

(*)

ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang