(1)

59 9 0
                                    

Seseorang dengan mata coklat yang indah berbinar-binar,rambut hitam sebahu yang lembut bagaikan sutra,tinggi dan bentuk badan yang perfect.Itu adalah dia GADIS dengan kenangan yang tragis.

Terlihat dari raut wajahnya sekarang yang sangat sedih diiringi dengan lamunan,bagaikan mayat hidup yang sedang duduk di tengah taman yang indah yang berada di belakang rumah mewah nan megah.

Rumah mewah nan megah itu adalah miliknya.

Sebelum kejadian tragis itu menimpa dirinya.Dia sangat bahagia.

Dia memiliki sebuah keluarga yang utuh,yang sangat menyayangi dirinya lebih dari apa pun itu.

Akan tetapi kebahagiaan itu langsung hilang dalam sekejap.

*flashback

Ting..tong..ting..tong...

Suara bel rumah berbunyi sebanyak dua kali namun tidak ada satupun yang membuka kan pintu.

Dan yang menunggu di depan pintu adalah gadis itu,dia menunggu di depan pintu rumahnya sendiri.Mengapa?

Karena biasanya pintu terkunci dari dalam dan ada pembantu yang membuka kan pintu untuk dirinya.

Tapi kali ini berbeda,
pada saat dia ingin mencoba untuk memencet bel yang ketiga kalinya tiba-tiba saja terlintas di pikirannya untuk mencoba membuka pintu rumahnya sendiri dan ternyata pintunya tidak terkunci.

Pada saat dia masuk keadaan rumahnya baik-baik saja.Tapi pada saat ia melangkahkan kakinya ke dapur betapa terkejutnya gadis itu melihat kedua orang tuanya dan juga pembantu yang tergeletak di lantai bersimbah darah.

Tiba-tiba saja datang seorang pria yang sebaya dengan ayahnya dari pintu belakang sambil menggenggam pisau daging yang dilukis dengan darah merah.Sambil menunjukkan senyum liciknya.Dan dengan cepat berlari untuk menarik gadis itu dan mengikatnya.

Pria itu langsung menyiksa gadis tersebut dengan sadis.

"Kenapa kau melakukan semua ini?"gadis itu berbicara dengan kondisi yang sangat lemah diiringi tangisannya yang tersedu-sedu.

"Karena..." sahut pria itu dengan suara yang sangat keras.

Baru saja pria itu ingin melanjutkan kata-kata yang ingin ia ucapkan tiba-tiba,terdengar langkah kaki dan dengan cepat pria itu langsung melarikan diri lewat pintu belakang.Ternyata itu adalah para warga dan mereka menemukan kami dalam kondisi yang seperti ini.

***

Sekarang gadis itu hidup sebatang kara,walaupun dia memiliki banyak harta yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya.Akan tetapi,dia tidak bisa bahagia seperti dulu lagi.

Namun,dia sudah berusaha semampu yang dia bisa untuk mendapatkan kebahagiaan lagi tapi hasilnya nihil.

"Non..."terdengar suara seorang wanita,dia adalah pembantu baru gadis itu.

"Non...Anne...!"

Nama gadis itu adalah Anne.

Setelah lama dipanggil oleh pembantunya,Anne langsung berbalik memutar badannya 90°,dengan wajah flatnya.

"Ya..bi!"

"Non..masuk yuk udah mau hujan nih..!"

"Gak ah bi,bibi masuk duluan aja nanti aku nyusul!"

"Ya udah kalau itu maunya non..."

"Makasih bibi"

Hujan sudah mulai turun tetapi Anne masih saja tetap terpaku di tempatnya.

5 menit...10 menit...15 menit...
Semakin lama hujan yang turun semakin deras perlahan lahan membasahi tubuh Anne.

Tiba-tiba saja Anne langsung teringat pada saat dia kecil dulu di taman itu dia main hujan dengan ibunya yang kini tinggal nama.

Tanpa dia sadari cairan bening keluar dari matanya yang indah bersamaan dengan hujan deras yang turun,sehingga dia tidak terlihat menangis.

Anne langsung berlari ke dalam rumah menuju kamarnya.Anne langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Hffttt...besok aku harus ke sekolah setelah sekian lama tidak masuk tapi..."Anne mengatakan itu dengan suaranya yang lemah lembut.

"Ahh..sudahlah lihat aja besok Anne"kata Anne yang berbicara dengan dirinya sendiri.

Anne langsung memejamkan matanya dan tidur dengan baju yang basah.

Entah kejadian apa yang akan terjadi pada Anne di keesokan harinya.

ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang