13. Don't Go

1.4K 134 7
                                    

Adakah yang masih menunggu kelanjutan ff ini ? Kalau ada kamsahamnida. Oh iya, aku minta maaf karna slow update. Mianhae, jeongmal mianhae.

Kalian tau aku sibuk, jadi yah gitu.. hehe.. oh ya kayaknya gak jadi part ini deh endingnya. Aku juga ga tau kapan endingnya :v tapi secepatnya kok. Gitu aja kali ya, selamat membaca, pai~~

Chapter 13

A week later...

"Kau yakin akan pergi sekarang ?" Eun Mi menatap Ji Hee yang sedang mengemasi barangnya.

Ji Hee menoleh. "Ne, Eun Mi. Aku akan berangkat jam 4 nanti."

"Tapi, Ji Hee. Bukankah kau sudah tau semuanya ? Aku sudah menceritakan semuanya padamu. Lalu kenapa kau malah pergi ?" Eun Mi memandang Ji Hee dengan mata berkaca.

"Aku hanya merasa tak enak padamu. Oppamu sudah membantu eonni, sekarang kau yang membantuku untuk menetap dirumahmu. Aku makin merasa tak enak Eun Mi." Ji Hee merebahkan dirinya ditepi ranjang.

"Baiklah, jika itu keputusanmu." Eun Mi melangkah keluar kamar Ji Hee, sedangkan Ji Hee menatap nanar punggung Eun Mi. Jeongmal mianhae.

------U,Playboy!------

"Eun Mi !" Eun Mi menoleh mendapati Kai yang baru saja tiba dirumahnya.

"Ada apa Kai ?" Kai menetralkan detak jantungnya yang berdetak tak normal.

"Apa benar Ji Hee akan ke Mokpo ?" Tanyanya.

"Kau tau dari mana ?" Eun Mi menatap tanya.

"Sudahlah, jawab saja pertanyaanku." Eun Mi hanya bisa mengangguk. "Sejak kapan ? Apa dia masih ada disini ?"

"Dia baru saja ke bandara sejam yang lalu." Ucap Eun Mi membuat Kai kaget.

"Apa ?"

"Memangnya kenapa ?"

"Kenapa kau tak bilang ?" Baru saja Eun Mi ingin menjawab Kai kembali memotong perkataannya. "Sudahlah. Aku pergi dulu."

"Kemana ?"

"Ke bandara tentunya, aku tak ingin Ji Hee pergi."

"Jangan. Maksudku, kau tak akan bisa menghentikannya." Eun Mi menatap sedih sesekali memainkan ujung jarinya.

"Kenapa ? Bukankah kau akan mendukungku ? Tenang saja, aku pasti bisa menghentikannya. Aku pergi, jangan lupa do'akan aku !" Setelahnya Kai berlari menuju mobilnya dan mengendarakan mobilnya secepat mungkin.

Kai memarkirkan mobilnya asal lalu segera turun mencari keberadaan Ji Hee. Semoga dia belum berangkat. Namun baru beberapa langkah Kai mendapati seseorang yang familiar baginya sedang duduk di lounge bandara itu.

"Ji Hee !" Ji Hee menghapus airmatanya cepat lalu menatap kearah Kai yang kini berajalan mendekat kearahnya.

"Kai ?" Kai tersenyum lalu ikut duduk disebelah Ji Hee.

"Kau akan berangkat sekarang ?"

"Ya, 30 menit lagi. Memangnya kenapa ?" Tanya Ji Hee tanpa memandang Kai.

"Jangan pergi." Sontak Ji Hee menengadahkan wajahnya lalu menatap Kai.

"Maksudmu ?"

'Kai sangat mencintaimu, Ji Hee. Percayalah sebenarnya dia orang yang baik.'

"Kumohon, jangan pergi Ji Hee." Kai memandang Ji Hee dengan wajah memelas.

"T-tapi kenapa ?" Karna aku mencintaimu.

U, Playboy !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang