14. Forever Only You

1.4K 131 6
                                    

"Na... Mi..." Eun Mi terkejut tertahan mendapati kehadiran sahabat yang sangat dirindukannya.

"Jadi benar, kau tahu semuanya ?" Ucap Kai yang kini berdiri dibelakang Nami diiringi Sehun.

"Ya, aku tau semuanya. Bukankah sudah kubilang ?" Eun Mi menatap Kai lalu menyuruh ketiganya masuk. "Duduklah, akan aku buatkan minuman." Eun Mi beranjak ke dapur lalu kembali dengan minuman di tangannya.

"Kau tinggal sendiri Eun Mi ?" Tanya Nami, yang ditanya hanya mengangguk. "Aku turut berduka saat orangtuamu meninggal."

"Ya, gomawo Nami." Eun Mi tersenyum lalu memeluk Nami. "Bogoshippo." Bisiknya.

"Nado." Nami melepas pelukannya. "Kalau kau tahu bahwa Sehun, Kai dan Ji Hee adalah sahabat kita dulu. Mengapa kau menyembunyikannya ?" Tanya Nami.

"Aku hanya belum mau menceritakannya. Kau tau, akan sangat awkward bila aku memberitahu mereka. Aku yakin mereka tidak percaya, makanya aku menunggu kedatanganmu." Jawab Eun Mi.

"Setidaknya kau menceritakannya pada kami." Ucap Sehun memangku kedua tangannya.

"Tutup mulutmu. Kau yang telah merusak semuanya, brengsek !" Nami membulatkan matanya kaget, tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.

"Hey, calm down. Ceritakan apa yang tidak aku ketahui." Nami mengusap punggung Eun Mi pelan. Kemudian Eun Mi membuka suara dan menceritakan semuanya.

"Itulah kenapa kau sangat yakin bahwa aku akan membantumu kan ? Dan itulah kenapa kau sangat yakin bahwa Sehun akan melakukan sesuatu. Karna kau tahu kami, tahu sifat kami." Ujar Kai, menyandarkan punggungnya ke kursi.

"Ya, karna itu salah satunya." Jawab Eun Mi.

"Tapi ini juga salahmu Eun Mi. Jika saja kau memberitahu mereka semuanya, pasti ini tak akan terjadi." Sehun mengangguk membenarkan ucapan Nami.

"Aku tidak bisa. Aku saja bertemu dengan mereka saat mereka sudah menjadi playboy seperti ini." Ejek Eun Mi menatap Kai dan Sehun bergantian.

"Sudahlah. Semua sudah berlalu, dan kalian semua memang bersalah. Sekarang, mari kita menjemput Ji Hee." Ucap Nami akhirnya.

"Tidak bisa. Biarkan dia sendiri dulu Nami." Kini Kai yang bersuara.

"Arraseo. Kalau begitu bagaimana kalau kita mengenang masa kecil kita lagi ?" Mereka mengangguk.

"Apa yang kau ingat tentang masa kecil kita ?" Tanya Sehun.

"Kau ingat, saat Kai tak sengaja mencium Ji Hee ? Ji Hee menangis sesegukan waktu itu dan kita memarahi Kai habis-habisan." Nami tertawa keras diiringi Eun Mi. Namun Kai dan Sehun hanya diam.

"Kapan aku menciumnya ?" Tanya Kai.

"Kau tak ingat ?" Kai menggeleng. "Ayolah, ada apa dengan Kau dan juga Sehun ? Semudah itukah kalian melupakan masa kecil kalian ?" Nami menatap horror keduanya.

"Sudahlah. Lanjutkan yang lain." Ucap Sehun.

Keempatnya bercerita panjang lebar tentang kenangan masa lalu mereka, yang sangat indah itu.

------U,Playboy!------

"Eomma, appa. Ji Hee pulang !" Ji Hee merebahkan dirinya dikursi saat sampai dirumahnya.

"Kau pulang ? Bukankah kau masih sekolah ?" Tanya eommanya menghampiri Ji Hee.

"Kebetulan aku libur eomma. Appa mana ?" Ji Hee memeluk erat eommanya.

"Appamu didapur. Sebentar lagi kemari." Ucap eommanya. "Itu dia !" Menunjuk appanya.

"Appa !" Ji Hee berdiri dan menghambur kepelukan appanya.

U, Playboy !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang