Part 5

581 43 8
                                    

---- Kim Taehyung' side

"Tok tok tok" Ada seseorang mengetuk pintu kamar tempat V dirawat. Lalu orang yang mengetuk pintu pun masuk. "Irene, bisakah kau.." Kata V tanpa memperhatikan siapa yang memasuki kamarnya. Namun saat menyadari siapa yang masuk, dia tidak meneruskan apa yang ingin dia katakan. Wajah V berubah serius. "Apa yang kau ingin kan, namjun-a?" Tanya V tegas. Suasana diantara 2 pria itu hening sejenak. Hingga akhirnya namjun membuka suara. "Aku ikut senang kau membaik" kata namjun basa basi. "Katakan apa maumu?" Tanya V yang sudah tak bisa diajak basa basi lagi. "Aku akan pergi ke amerika" lanjut namjun. "Dia akan ikut denganku" kata namjun. "Aku dan kakaknya sepakat untuk pergi ke amerika bersama-sama, dan orang tua yoongi setuju dia ikut bersamaku. aku tau kau sahabatnya tapi, jangan halangi dia untuk pergi" lanjut namjun. V terdiam. Berusaha mencerna apa yang terjadi. Hal bahwa dia tidak akan bertemulagi dengan mu cukup membuat dia tidak menerima kenyataan apa yang dikatakan oleh namjun. "Aku tak akan menyakitinya lagi, aku janji. Jadi kau tak usah khawatir" lanjut namjun.

Dada V sesak tetapi, dia menahannya. "Sudah selesai kau bicara namjun?" Kata V. "Apa yang terjadi pada dia, tak ada hubungannya denganku lagi. Kurasa kau tau benar aku bukan orang yang bisa menghalanginya" lanjut V. "Baiklah. Hanya itu yang ingin kukatakan." Jawab namjun. "Semoga kau lekas sembuh" lanjut namjun lalu dia pergi dari ruangan meninggalkan V sendiri di kamar. Suara pintu tertutup menghancurkan dinding yang menahan air matanya tidak keluar. Tapi dia tau jelas, bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan. Karena yang dia tau, namjun segalanya untukmu. Dia hanya bisa menangis dalam diam.

--- back to you

Sejak melihat V bahagia bersama irene, semangatmu untuk hidup jadi redup. Kau sudah jarang tersenyum dan hal itu membuat kakakmu yoongi, khawatir. Keputusan membawamu ke amerika adalah untuk membantumu melupakan kejadian antara dirimu dan V. Tapi saat itu kau belum tau hal itu. Yoongi menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya padamu. Suatu hari, saat hujan turun, kau duduk di serambi rumah sambil melamun. Yoongi menghampirmu. Dia membawa minuman hangat dan menempelkan gelasnya di pipimu untuk membuyarkanmu dari lamunan. "Ah, oppa. Oppa sakit?" Lanjutmu. "Kenapa kau bertanya begitu?" Tanya yoongi. "Tak biasa saja melihat oppa seperti ini" jawabmu sambil melihat yoongi dari atas sampai bawah dengan pandangan heran. Kau menerima gelas dari yoongi kemudian menaruhnya di meja. Lalu menempelkan tangan ke dahi yoongi. "Tidak panas" lanjutmu. Yoongi memukul tanganmu "apa yang kau lakukan babo?". "Oppa aneh sih, kan aq jadi khawatir" jawabmu. "Duduklah. Ada yang ingin oppa katakan padamu" lanjut yoongi. Wajah yoongi berubah serius. Kau pun patuh dan bersiap mendengarkan apa yang dikatakan kakakmu itu. "Kakak akan pergi ke amerika" kata yoongi. "APA?!?!" Jawabmu kaget "lalu bagaimana denganku?"katamu. "Kau akan ikut dengan kakak, namjoon juga ikut dengan kita" lanjut yoongi. Kau terdiam. "Kau setuju kan?" Tanya yoongi. Kau masih terdiam. Tiba2 kau berdiri. "V kenapa kau hujan2 disitu?" Kau berjalan keluar rumah untuk menghampiri V. Kau seperi melihat V di luar pagar rumahmu. Kau menghampirinya tanpa peduli hujan membasahimu. Tetapi, setelah sampai di luar pagar, bayangan V yang kau lihat tadi menghilang. Kau panik. Kau yakin dengan jelas bahwa kau melihat V disitu.

"V kau dimana?" Jeritmu. Yoongi yang kaget melihat tindakanmu segera menghampirimu. "Tidak ada V disini, kau salah lihat" kata yoongi. "Tidak oppa. Aku lihat dengan jelas V tadi berdiri disini" jeritmu sambil menangis. "V di rumah sakit. V belum pulang. Kau hanya salah lihat. Ayo masuk rumah. Kau basah, nanti kau sakit" kata yoongi Sambil menyeretmu masuk rumah. "Tidak oppa. Ada V disini, tapi dia tak mau menemuiku.." Jawabmu. Yoongi memelukmu sambil membelai rambutmu. Yoongi menahan tangisnya melihatmu seperti ini. "Tenang lah. Mari kita ke rumah sakit untuk melihat keadaan V . Tapi ku mohon masuklah dulu, kau akan sakit nanti" kata yoongi menenangkan. Tangismu makin pecah di pelukan yoongi. Yoongi terus memelukmu dan membelai rambutmu hingga kau tenang. "Mari masuk, ganti bajumu, ayo kita ke rumah sakit" lanjut yoongi. Kau pun mengangguk lemah dan kemudian melakukan apa yang diperintahkan yoongi. Firasat buruk menghampirimu. Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit kau tak tenang. Kau hanya bisa berdoa semoga tidak terjadi apa2 dengan V. Sesampainya di rumah sakit, ternyata firasatmu benar. V dalam kondisi kritis dan dibawa lagi ke ruang icu. Tangismu pecah di rumah sakit saat mendengar kabar kondisi V. Yoongi memelukmu. "Jangan berfikiran buruk dulu, semua akan baik2 saja" kata yoongi menenangkan. "Mari kita berdoa untuk kesembuhan V" lanjutnya.

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang