Sosok tampan itu, masih terlelap menikmati saat dimana kasur empuknya adalah tempat ternyaman saat ini. Tidurnya bergitu pulas, dengkuran halus dan teratur terdengar begitu indah untuk dirasakan. Sepertinya tidur sang kepala rumah tangga alias oh Sehun ini begitu damai, mungkin ia sedang bermimpi indah atau mimpi yang...
" Aw... Lu, kenapa kau mendorongku begitu kencang. Kalau aku jatuh dari tempat tidur dan patah tulang bagaimana?"
Mata yang tadi terpejam erat kini telah terbuka lebar, bahkan tubuh yang tadi meringkuk nyaman itu kini sudah duduk dengan raut kesalnya. Mengeryit saat dilihatnya, sang istri tak peduli dengan suara protesnya.
Sehun tak mengerti apa yang tengah dilakukan oleh Luhan, lelaki cantik itu terus saja mengobrak abrik semua barang. Bahkan sempat melempar dirinya tadi, untung saja dirinya itu berat. Jika tidak dipastikan dia juga akan menabrak tembok dan berakhir teronggok dilantai seperti barang yang lainya.
" Kau itu sedang mencari apasih Lu?"
Sehun akhirnya pernasaran juga, bayangkan Luhan sudah menghancurkan 90% persen kamarnya. Kecuali lemari, meja, kursi tempat tidur dan barang berat lainya dikamar itu. Bahkan dirinya hampir jadi korban pelemparanya tadi.
Luhan masih terus mengobrak- abrik semua barang, bahkan dia juga mengabaikan pertanyaan Sehun. Hingga....
" ASTAGA LUHAN INI MASIH JAM 7 PAGI DAN KAU SUDAH MENGHANCURKAN KAMAR KITA. SEBENARNYA APA YANG KAU CARI, BISAKAH KAU KATAKAN PADAKU. SETIDAKNYA SEBELUM RUMAH KITA BERAKHIR JADI RONGSOKAN!!!"
Suara Sehun yang berteriak itu mengerikan, dan Luhan masih sosok imut yang penakut. Jadi dia memutuskan untuk menghentikan kegiatan mengobrik- abrik kamarnya, dan memilih mendekati Sehun dengan gaya imutnya. Jurus yang biasanya digunakan untuk merayu sang suami.
" Jangan berteriak begitu Sehun, aku takut." Luhan berdiri didepan Sehun dengan bibir cemberut.
" Siapa suruh kau mengabaikanku tadi." Sehun menjawab ketus, membuat Luhan semakin cemberut. "Hah... baiklah kau sedang mencari apa sebenarnya, kenapa sampai menghancurkan kamar kita yang sudah rapi?"
" Aku ada janji dengan Baekhyun pagi ini, tapi aku lupa jam berapa? Dan saat aku bermaksud menghubunginya, aku tak menemukan ponselku. Jadi aku mencarinya."
" Hanya itu?" Sehun menghela nafas frustasi,
" Astaga Luhan ku pikir, kau kehilangan apa?"" Tapi ponsel itu penting bagiku Sehun, bagaimana aku bisa menghubungi Baekhyun jika ponselku tidak ada."
" Kau bisa mencarinya dengan baik- baikkan, setidaknya tidak sampai menghancurkan kamar kita begini." Sehun menunjuk semua barang yang kini berserakan tak pada tempatnya semula.
Bantal, guling, seprai, buku bacaanya, bahkan baju dalam lemari pun banyak yang berjatuhan. Sudah dipastika jika Sehun membuka pintu lemari, maka pakainya dan Luhan akan jatuh semua kelantai. Ckckck... sebenarnya Luhan itu menaruh ponselnya dimanasih. Tunggu, bukanya semalam Luhan...
" Lu, coba kau cari didepan TV kamar tamu, mungkin benda itu ada disana."
Dan tanpa menunggu hitungan detik, lelaki manis itu segera berlari menuju kamar tamu dilantai satu. Meninggalkan Sehun yang hanya bisa menatap ngeri kamarnya. Dan... daripada dia frustasi melihat kamarnya, mungkin mandi akan membuat fikiranya bisa sedikit lebih tenang. Uh... memelihara rusa itu memang merepotkan.
" Sudah ketemu?" Sehun bertanya setelah melihat Luhan yang tampak selesai menelpon dengan wajah cerahnya.
" Heem..." Luhan mengangguk, memperlihatkan ponsel putih keluaran Chinanya. " Kurasa aku lupa, karena tertidur disini semalam. Dan lagi itu salahmu Sehun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Calm
FanfictionLuhan itu manis, imut, lucu, usil, jahil, resek, egois dan seenak jidat. Lalu bagaimana jika si Kucing ajaib dari Cina itu menikah dengan Oh Sehun? Temukan kejadian absurd mereka disini. Exo Fanfiction Oh Sehun Luhan This Yahoi Story!!!