two

739 52 3
                                    

Ainslee's POV

Finally! akhirnya aku pulang juga. Huh kuliah sangat melelahkan! Saat ini aku terbaring di tempat tidurku, hari ini benar-benar hari yang sangat melelahkan karena Mrs.Alexa menyuruh semua murid untuk men-sketch 10 gaun dan sialnya kami semua harus membuat 3 gaun dari sketch tersebut dengan waktu 3 minggu. Aku sangat frustasi sekarang!

"Ainslee, besok kita akan kedatangan tamu spesial, ibu ingin kamu memakai pakaian yang cantik, okay" ucap ibu yang berada dikamarku.

"Memang tamu itu siapa Bu? Sepentingkah tamu itu sampai-sampai aku harus berdandan cantik?" aku menaikkan satu alisku.

"Tamu yang akan datang bersangkutan dengan dirimu, honey. Jadi bersiap lah." dengan itu mom langsung pergi keluar kamarku.

Aku tidak mempedulikan perkataan mom, aku langsung ke kamar mandi membersihkan tubuhku lalu tidur.

*The next day*

Saat ini aku sedang memakai short dress bewarna putih, ku akui dress yang ibu pilihkan ini sangat cantik dan anggun.

"Ainslee! turun lah tamu kita sudah datang!" teriak ibu dari ruang tamu

Tak pakai lama aku memakai lipstick warna merahku agar aku tak terlihat pucat dan langsung bergegas turun ke ruang tamu, disana aku melihat ada 2 orang wanita dan 2 orang pria, dan...oh dan 1 dari 2 pria itu terlihat familiar bagiku. Dilihatnya, aku rasa mereka satu keluaga. Sesampai diruang tamu aku langsung duduk disebelah ibu.

"Hello Ainslee apa kabar denganmu? kau masih ingat aku kan? aku Anne. Dan oh ya kau masih ingat Harry kan? kalian bersahabat saat masih kecil!" Ucap Anne sambil memperkenalkan anaknya kepadaku.
Oh
Itu Harry Styles! personel dari One Direction, well.. aku tidak terlalu mengidolakan mereka. Tetapi mengapa ia disini?

"Hey Ainslee, remember me?" ucap Harry sambil menjabat tanganku.
wait Harry? Aku baru baru ingat kalo ia adalah sahabatku sejak kecil! Kami dulu bersahabat sejak kecil, saat aku berumur 6 tahun dan Harry 7 tahun. Kami bersahabat tidak lama, karena pada saat itu keluarga Harry pindah ke Paris karena pekerjaan Des, ayah Harry. Sejak itu kami sudah lost contact selama 16 tahun. Kami pernah bertemu dibeberapa acara but when we met, we act like we don't know each other... we're like strangers and it's so awkward. Pada saat acara tersebut sebetulnya aku ingin berbicara pada Harry tetapi ia selalu berbincang dengan teman-temannya dan aku tidak ingin mengganggu. Jadi aku lebih memilih bermain bersama teman-temanku.

"Uhh.. hey Harry, nice to meet you, tentu saja aku mengingat mu." ucap ku gugup, pasalnya ini baru pertama kali bertemu dengannya setelah berpisah selama belasan tahun, dan ku akui aku terpesona karena ia sangat tampan. Just look at his hair, dimples, and lips!

"Baiklah mari kita mulai persetujuannya." ucap ibuku
Aku melihat ibu dengan tatapan bingung, persetujuan apa?

"Ainslee honey, kau dan Harry akan melaksanakan pernikahan dalam waktu 1 bulan!" ucap mom dengan berbahagia.

"what?! tidak mungkin mom! aku masih muda! masih banyak hal yang bisa aku lakukan! Kenapa harus aku yang dinikah kan bu?" jujur aku sangat marah, sedih, kecewa, dan frustasi dengan kejadian ini. Aku tidak mungkin menikahi orang yang tidak ku cintai.. walaupun ia adalah sahabatku dulu tetapi tetap saja.

"Ibu minta maaf Ainslee tapi ini sudah persetujuan keluarga Harry dan keluarga kita dan kau tidak bisa melanggarnya. Ibu harap kau dapat menerimanya dengan baik." ucap ibu menenangkan ku

Im forced to marry Harry Styles and thats not gonna happen!

"I know this is hard for you sweetie. Soal cinta, ku yakin cepat atau lambat kau akan mulai mencintai Harry" ucap Anne.

Aku tidak bisa menerima ini dengan baik, tetapi demi kebahagian orangtua ku, aku rela menerima semua ini..dengan terpaksa. Sedari tadi Harry terlihat biasa saja aku tidak mengerti, apa ia mendukung agar pernikahan ini terjadi? bahkan kami berdua baru bertemu!

"O-okay mom a-aku menerimanya" ucap ku terbata-bata. Sejujur nya aku ingin menangis saat menerima persetujuan itu, tetapi mau bagaimana lagi percuma saja kalau aku ingin memberontak dan sebagainya, itu tidak akan memutuskan persetujuan ini.

Katakan aku berlebihan tetapi menurutku apapun yang bersangkutan dengan relationship, apa lagi pernikahan, aku sangat menganggap hal hal tersebut sangat sangat serius karena aku tidak ingin hal buruk terjadi lagi ketika aku sedang berhubungan dengan Peter Grey, my ex-boyfriend.

"Baiklah, kau dan Harry akan pergi bersama agar kalian dapat mengenal lebih baik lagi, ibu dan Anne akan mengatur pernikahan kalian. so...have fun." ucap ibu meninggalkan ku sendiri dengan Harry, ugh this is so awkward. Sekarang tinggal aku dan Harry berdiam diri diruang tamu, omg i really do hate awkward moments!

"Hmm.. mau ke mobil sekarang..?" tanya Harry gugup. hm sepertinya bukan hanya aku yang gugup.
"Uh.. O-okay!"
Aku dan Harry keluar rumah tak lupa mengunci pintu lalu menuju mobil Range Rover miliknya. Setelah itu kami langsung berangkat.
"Jadi kita mau kemana? Apa kau ingin ke restaurant?" tanya Harry sambil fokus menyetir.
"Tidak usah aku sudah makan tadi, terserah kau ingin kemana Har."
"Bagaimana kalau ke London Park? you know..mungkin kita bisa menyantai dan mengobrol disana kebetulan juga disana sepi jadi tidak ada fans" ucap Harry menyarankanku.
"Great idea."

don't forget to vote&comment!<3 okayy thanks so much for reading chap 2! i hope you all enjoyed reading it as much as i enjoyed writing it x ilysm.
Feel free to send me messages😊

Marry You [bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang