Three

31 0 0
                                    

Author pov

"Radit,ngapain lo disini?",tanya suara dari belakang mengejutkannya.
"Eh emm sorry,who are you?", Radit tak mengenal perempuan ini,mungkin dia temen sekelasnya.

"Gue Via,temen sekelas lo. Ah iya,lo pasti gatau kan kita belum kenalan gara-gara bu Saras mindahin gue dan lo duduk sama Oti." Jelas perempuan yang bernama Via itu.

Radit diam dan memperhatikan. Dia ingat sekarang. Perempuan ini yang di pindahkan guru tadi di kelasnya karna permintaannya untuk duduk bersama Oti.

"Dia pasti sahabat atau paling engga temen deketnya Oti. Dia pasti tau soal Oti." Batin Radit.

"Dit? Are you ok?" Tanya Via. Radit hanya menjawab dengan satu anggukan dan berlalu meninggalkan Via.

•••••

Satu minggu berlalu. Sejak hari pertama anak baru itu datang dan setelah istirahat, Oti memutuskan untuk pindah tempat duduk. Oti tidak tau mengapa tapi Oti merasa kalau ia berada dekat dengan Radit,perasaan aneh akan muncul tiba-tiba. Dan Oti tidak menyukai perasaan itu apapun namanya.

"Via,can I borrow your book? I think I need it." Radit sudah mulai mau berbicara banyak pada siapapun dan itu membuatnya semakin banyak yang menyukai,kecuali Oti.

"Boleh kok tapi catetan gue kurang lengkap. Kalo mau lengkap,lo bisa pinjem ke Oti. Dia anak kesayangan guru disini soalnya dia rajin dan pinter banget." Jawab Via. Via melihat ekspresi Radit yang kebingungan. Via tau alasannya.

"Lo disini aja. Gue pinjemin nanti ke Oti. Tenang aja ya." Via menghampiri Oti yang sedang sibuk mengotak-atik laptopnya.

Setelah beberapa lama Via kembali menghampiri Radit dan memberikan buku milik Oti pada Radit.
"Nih. Tapi janji jangan bilang Oti ya. Lo harus udah balikin buku ini ke gue lusa. Dan oh iya,halaman terakhir buku itu jangan dibuka atau disobek apapun alasannya. Gue pernah kepo dan yap hasilnya adalah Oti marah selama seminggu lebih sama gue. So,jangan cobacoba kepo. Ok?"

Radit hanya mengangguk dan tersenyum.
Hari ini sekolah dibubarkan lebih awal dari biasanya karna guru-guru akan mengadakan rapat mengenal ujian yang diadakan siswa kelas 3.

Semua anak-anak dengan semangat membereskan semua peralatan tulisnya tak terkecuali dengan Oti. Oti merapikan semuanya dan berjalan santai ke arah pintu kelas. Disana sudah ada seorang laki-laki tampan berkulit putih,tinggi selayaknya pemain basket pada umumnya dan senyum yang semakin terbentuk saat Oti menghampirinya. Dari tempat duduknya Radit dapat melihat dengan jelas semuanya namun ia tak tau siapa laki-laki itu.

"Via,who is that?" Tanya Radit.
"Oh itu? Itu kak Alex. Gebetannya Oti. Dia senior kita." Jawab Via.
Pikiran Radit menerawang setelah mendengar jawaban Via. Itu tak bertahan lama karna getar hp di kantong celana mengejutkannya.

8 missed call from Mama

"Mama? " Gumamnya. Radit menekan layar hp dan menghubungi mamanya.

•••••

"Oti,kamu laper ga? Kita makan dulu yuk sebelum pulang. Gimana?",Tanya kak Alex.
"Boleh tuh kak." Jawab Oti menanggapi.

Oti naik ke atas motor kak Alex dan memakai helm yang diberikan kak Alex.
"Kita mau kemana kak?"

"Ke tempat makan yang aku yakin kamu pasti suka." Alex menjalankan motornya ke arah sebuah pantai yang berada cukup jauh dari keramaian. Walau begitu pantai ini cukup ramai karna pemandangan dan suasananya yang menyenangkan.

"Pantai? Kita ngapain kak kesini? Ini kan jauh dari apart aku." Oti turun dari motor dengan keheranan.

"Disini ada restoran seafood yang enak banget. Yuk." Ajak Alex. Oti hanya menuruti ajakan Alex. Sepanjang jalan yang dilalui,Alex tak pernah melepaskan pegangan tangannya pada Oti. Seakan-akan takut Oti hilang.

Oti sendiri tidak keberatan karna menurutnya itu wajar. Dia sedari tadi sibuk memperhatikan suasana di pantai itu sampai tidak menyadari kalau mereka sudah tiba di tempat tujuan. Sebuah restoran makanan laut yang tidak begitu ramai. Dekorasinya yang khas dengan suasana laut namun rapi dan sangat elegan. Alex memilih tempat dekat jendela dan kolam kecil yang berisi ikan hias.

"Aku baru tau dipantai ini ada restoran bagus kayak gini." Oti terus memperhatikan semua detail dari restoran ini.

"Aku tau dari Dila kalo kamu suka laut dan semua halnya." Ujar Alex.

"Kak Dila?", Oti mengerutkan keningnya menandakan ia bingung.
"Udah jangan dipikirin. Sekarang kamu mau pesen apa?" Tanya Alex.

Oti menelusuri daftar menu yang ada dihadapannya. "Aku mau cumi asam manis,kepiting saus tiram,sayur kangkung sama udang goreng tepung."

"Udah?",Oti tersenyum menampakkan deretan giginya yang putih dan mengangguk. Alex memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua.

"Aku baru tau kalo seorang Victory putri bungsu Sastradipraja makannya bisa sebanyak ini." Canda Alex.

"Jadi malu hihi. Tapi badanku segini-gini aja lho kak. Cacing diperutku kayaknya lebih dominan." Oti mengelus perutnya dan tertawa. Alex terus saja menatap inchi demi inchi setiap jengkal ekspresi Oti. Oti yang merasa diperhatikan mulai merasa aneh dan menundukkan wajahnya.

"Kak,kok ngeliatin aku segitunya sih."

"Kamu cantik,ti." Alex menyelipkan rambut Oti yang tidak terkuncir ke belakang telinga.

Oti pov

Aduh,ini kenapa kak Alex bikin deg-degan gini sih. Dia ngapain coba ini perhatian banget. Eh tapi kan dia perhatiannya udah dari kemarin,ya tapi aku deg-degannya baru sekarang. Masa iya aku mulai jatuh cinta sama kak Alex.

Panggilan ka Alex menyadarkanku. Didepan mata kulihat berbagai macam hidangan seafood yang tadi aku dan kak Alex pesan. Sangat banyak dan bukan seperti porsi untuk dua orang.

"Ada tambahan lagi,kak?" Tanya pelayan yang mengantar makanan.

"Engga,mas. Cukup. Terimakasih." Jawab kak Alex.

Kak Alex tertawa renyah saat melihatku yang seperti anak kecil disuguhi berbagai macam jenis permen dan cokelat.

"Kamu harus ngabisin semuanya ya,ti." Ujar kak Alex tersenyum.

"Maunya sih kak tapi perutku ga cukup kayaknya. Bisa meledak nanti."

Kak Alex lagi-lagi tersenyum dan menepuk pelan kepalaku. "Ayo makan dulu. Jangan lupa doa ya."

Aku mengangguk. Setelah berdoa,aku dan kak Alex makan dengan tenang. Ditambah suara deburan ombak,semilir angin dan bau khas laut benar-benar membuatku senang. Aku sangat suka laut. Dulu aku dan keluargaku sering menyempatkan waktu untuk wisata ke pantai tapi semenjak perusahaan semakin maju,orangtuaku tak lagi memiliki waktu luang. Mungkin itu alasannya mengapa aku memilih tinggal di apartemen. Dan masih sangat kuingat kenangan manis antara aku dan teman kecilku.

"Seandainya lo disini. Lo pasti suka,Darren." Batinku sedih.




Haihaii semuaaa!! Makasih yaa udah sempetin baca tulisan aku. Maaf banget masih banyak kekurangan:(
Maka dari itu please voment dari kalian yaaa karna berguna banget buat aku.
Sebelumnya maaf juga karna setiap bagian judul yang aku post kemarin mengalami perubahan dikarnakan sesuatu hihi.
Happy reading ya guys♥♥

Destiny Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang