Chapter 4

6.1K 516 3
                                    


Sudah dua minggu semenjak berita tentang hubungan Chanyeol dan Baekhyun menjadi trending topic di hampir seluruh remaja perempuan, terutama fans Chanyeol, Baekhyun memutuskan untuk tinggal di apartemen Chanyeol—dengan paksaan Chanyeol tentunya. Chanyeol meminta Baekhyun untuk tinggal sementara di apartemennya bukan tanpa alasan, namun karena Chanyeol khawatir saat Baekhyun memberitahunya jika fans Chanyeol benar-benar mencari tahu tentang dirinya, mencari keberadaannya, dan menerornya.

"Ini sungguh gila. Seharusnya aku tidak menyetujui ini sejak awal. Karena apapun yang berhubungan dengan idol, pasti hanya akan membuatku sengsara!" Nafas Baekhyun terdengar tidak teratur. Perasaannya kini bercampur menjadi satu. Takut, emosi, khawatir, semua menjadi satu.

"Andai saja sejak awal aku menolaknya, aku tidak akan berada disi-"

"Byun Baekhyun!" Chanyeol membentak Baekhyun karena tidak tahan, sedari tadi Baekhyun hanya mengatakan hal yang sama berulang-ulang. Baekhyun akhirnya menunduk takut.

"Apa kau pikir hanya kau yang melalui saat-saat sulit? Apa kau tidak memikirkan kalau resiko yang aku dapat sungguh jauh lebih berat darimu?! Aku juga tidak menginginkan semua ini asal kau tau?! Kalau saja berita sampah yang melibatkan aku dan Krystal itu tidak ada, aku juga tidak akan segan menyentuh lelaki sepertimu!" Kalimat terakhir Chanyeol benar-benar menusuk Baekhyun. Sebenci-bencinya Baekhyun pada Chanyeol, dia masih ingin membantunya, karena apa? Dia teringat akan adiknya yang sangat menyukai Chanyeol. Setidaknya dia tidak ingin adiknya sedih di atas sana karena tahu bahwa idolanya mengalami kejadian buruk. Namun apa ini balasan Chanyeol padanya?

Baekhyun berdiri dari tempat duduknya, menatap Chanyeol dengan mata yang sudah berlinang air mata.

"Itu keinginanmu? Kau tidak ingin menyentuh lelaki sepertiku? Baik, kurasa tugasku disini sudah selesai. Aku sudah melakukan semua yang kau inginkan. Dan sekarang berita itu sudah menjadi pembicaraan utama, sesuai yang kau inginkan. Tugasku selesai. Selamat tinggal."

Baekhyun menatap Chanyeol untuk terakhir kalinya dengan tatapan yang benar-benar memancarkan sebuah kebencian yang mendalam, sebelum akhirnya meninggalkan apartemen Chanyeol. Meninggalkan Chanyeol yang mengerang frustasi.

"Apa yang sudah aku lakukan?! Aku menghancurkan semuanya! Sialan!"

***

Baekhyun berjalan sambil mengusap air matanya kasar. Kenapa dia harus menangis? Bukankah dia seorang lelaki? Sungguh memalukan jika ayahnya melihat ini, karena ayahnya benci lelaki cengeng. Baekhyun menghentikan langkahnya ketika dia tiba di depan sebuah bangku taman, tempatnya menghabiskan es krim dengan Baekhee setiap hari minggu. Baekhee hampir setiap saat membicarakan tentang Chanyeol pada Baekhyun, tentang bagaimana nantinya dia akan bertemu Chanyeol, lalu Chanyeol jatuh cinta padanya, dan mereka menikah. Baekhyun saat itu hanya terus tersenyum dan mengangguk sambil mengelus kepala adik kesayangannya.

Baekhyun tersenyum miris, "Kau menyukai orang yang salah, Baekhee. Kau salah besar,"

Tiba-tiba terbesit kembali ingatan Baekhyun, dimana saat dia membuka matanya, ayah dan ibunya sudah dalam keadaan mengenaskan. Adiknya, terlihat sekarat. Baekhyun benar-benar benci tiap kali mengingat hal itu. Hal yang paling dia ingin lupakan. Air mata Baekhyun kembali mengalir. Baekhyun terduduk diatas bangku taman, dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Tiba-tiba Baekhyun merasa ada seseorang yang duduk di sebelahnya, dan memegang pundaknya, "Apa yang menyebabkan seorang Byun Baekhyun yang menyebalkan menangis malam-malam seperti ini?"

Suara yang sangat familiar di telinga Baekhyun. Orang yang sudah beberapa minggu ini dia tinggalkan karena urusannya dengan Chanyeol. Baekhyun mengehentikan tangisannya dan menoleh kearah orang di sebelahnya.

Anti-fan (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang