Absurd

67 9 0
                                    

Karena , aku hanya menulis apa yang ingin aku tulis di sini.
----

Kugambarkan perasaanku pada secarik kertas yang di atasnya ku ukirkan aksara ,yang ku coba indahkan tiap rangkai bahasanya. Namun ,pada akhirnya sadarku kembali ,dimana pada kenyataannya rangkaian kalimat yang indah hanya akan menunjukkan seberapa sakit hati si pengukir.

Seperti yang kau tau , aku benci menunggu. Namun mengapa segala caramu yang membuatku menunggu untuk entah ke berapa kalinya ,tak juga membuatku memunculkan rada yang sering orang bilang dengan kata benci itu hadir? Tak juga ada hal lain yang mengisi hatiku. Hanya cemas ,dan harap ,walau hanya sekedar sebuah emotikon yang sedang gencar gencarnya di kalangan remaja saat ini.

Aku hanya menulis ini tanpa sebuah alur. Tanpa sebuah cerita namun ada pesan terhadap seseorang yang tersirat walau kusadar , takkan dia membacanya. Bukankah tulisanku memang tak cukup menarik? Maka dari itu. Aku kembali belajar mengagumi seseorang melalu hati , yang tak mampu mengutarakan isinya lewat bibir yang mengeluarkan kata. Namun pada tangan yang menengadah melantunkan doa.

Baru kusadar pula. Bahwa sungguh aku kembali merasakan betapa menariknya sebuah rasa yang biasa kita sebut cinta. Yang tak kita mengerti apa orang lain juga merasa hal yang sama.
#absurd

I just writeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang