Di hari yang entah keberapa tepatnya , aku memutuskan berhenti melangkah sejajar denganmu. Tapi seingatku , bukankah sekitar 3 bulan , telah hilang kebiasaan yang mampu menyungging senyum di bibirku yang membuat keringat dingin mengucur di pelipisku.
Kenapa , tanpa datangnya ragamu , aku masih saja mengingatmu. Mengizinkan bayanganmu bahkan menemaniku menikmati matahari yang baru bangkit , senja yang tak selalu jingga , dan malam yang menindas mega. Seberapa bodohnya aku dulu , telah meninggalkanmu yang berusaha bertahan seketika saat tubuh kita terpisah jarak dan waktu , apa kiranya saat itu yang salah dengan otak ini. Baru kali ini , aku mencintai seseorang dan hampir 2 tahun , sedetikpun tak pernah kulewatkan untuk memikirkannya. Entah atas hal hal yang kecil ,seperti sudah kah kau makan? Sudahkah kau larut dalam mimpimu malam ini? Atau tentang apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I just write
RandomHanya tulisan yang berisi rasa di tiap malam sebelum mata terpejam berlabuh dalam mimpi, kepada seseorang yang entah dimana adanya. Mungkin hanya ungkapan kata yang terkandung di dalamnya bukan suatu cerita dengan klimaks. Selamat membaca ,hope y...