31 desember 2016
"Jika memang ini yang kamu mau. Baiklah... mulai saat ini aku tak perduli lagi, mau kamu badmood kah, marah kah, apapun itu tak-kan kuperdulikan lagi. i don't care, nevermind." Kalimat itu dilontarkan edmund kepadaku dengan mata yang tidak lagi berisikan kasih sayang melainkan luapan amarah.
Itulah kalimat yang menemaniku melewati tahun baruku.
Setelah kejadian itu tak pernah lagi ku dengar kabar tentang dia.
Batang hidungnya-pun tak pernah tertampak olehku lagi .Itu memang keputusan kami berdua, yaitu menjalani hidup kami masing-masing. Kata kata orang tua memang tak pernah salah "jangan gegabah, mengambil keputusan disaat sedang marah itu adalah tindakan yang sangat gegabah.", itu semua benar benar aku rasakan. penyesalan yang selalu datang terakhir .
Sorry ya kalau update-an saya cman sepanjang jari kelingking saya hehhhe
Update-an selanjutnya bakalan saya usahakan panjang :)
Jgn lupa vote dan comment yaa , masukan kalian sangat berarti bagi penulis abal abal kayak gua
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To December
RomansaMendengarkan alunan lagu dengan jenis musik yang sama. Saling bertukar cerita satu sama lain . Kini semua itu hanya tinggal memori . Desember, dapatkan kuputar waktu dan kembali ke bulan yang kelam itu?