Chapter 1: Prolog
Sudah hampir 3 jam ia berdiri memandang seisi apartement tempat tinggalnya. Seketika tubuhnya bergetar mengingat kejadian yang sebenarnya tak ingin ia ingat itu. Semuanya sudah selesai. Semuanya sudah berakhir sampai disini. Untuk apa ia terus berlama-lama ditempat diantara orang-orang yang tidak ingin melihatnya? Bahkan membencinya?
Tes!
Air matanya mulai keluar dari pelupuk matanya. Mengingat semua kenangan yang terjadi di apartement tempat tinggalnya. Kenangan yang ingin sekali ia ulang untuk yang kedua kalinya. Sesekali ia memejamkan matanya, mengingat suara-suara yang saling berseru tanpa henti memanggil namanya dengan penuh kasih sayang. Tapi, mungkin saja itu tak akan terjadi mulai detik ini.
Ia menghapus jejak-jejak air matanya dan meraih koper yang sudah ada didekat pintu. Dengan berat hati ia membuka pintu itu dan meninggalkan masa lalu yang pasti akan dirindukannya.
Langkah kakinya tanpa henti berjalan menyusuri setiap jalan trotoar dengan tangan yang memegang kopernya menghiraukan orang-orang yang mungkin saja berbisik dan menatapnya heran. Tak ada tujuan sekarang dalam hidupnya. Bahkan, ia tak tahu harus kemana ia pergi sekarang.
Ia menghentikan langkahnya dan hendak menyebrang jalan. Pikirannya kosong. Tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arah nya. Ia tahu namun ia hanya melirik mobil itu seolah-olah ia siap menerima semuanya.
CIIIIIIIIT!!!!!!
"Hey, apa kau sudah bosan hidup!!!!!!" Seru si pemilik mobil saat memberhentikan mobilnya tepat di lututnya.
"Mianhae, jeongmall mianhae!!!" Entah sejak kapan ada seorang namja yang berada disampingnya dan memeluknya. Namja itu membungkukkan badannya 90° pada si pemilik mobil dan menarik tangan yeoja yang sudah pasrah itu.
"Apa kau sudah gila?" Tanya namja itu, Kim Seok Jin. Sedangkan ia hanya menatapnya dengan pandangan kosong.
"Semuanya sudah berakhir!" Lirihnya
"Ani! Kau tidak boleh seperti ini! Adikmu, membutuhkan mu!" Seok Jin mencoba untuk menenangkan.
"Mereka membenciku, mereka-"
GRAP!
Seok Jin memeluknya, dan seketika ia menangis di dada bidang Seok Jin.
"All it's over..." lirihnya putus asa.
.
.
.
.
.
."Minumlah," Seok Jin memberikan se-cup kopi hangat pada yeoja yang tadi di tolong nya, Kim Hyun Jee.
Ia menerima cup kopi dari tangan Seok Jin tetapi tidak meminumnya.
"Gwenchana?" Tanya Seok Jin
Ia hanya diam, meskipun sesekali melirik namja yang berada disebelahnya.
"Jika taman ini kosong tanpa pengunjung, apa yang akan terjadi?" Tanya Hyun Jee.
"Pasti taman ini akan sepi!" Jawab Seok Jin tanpa tahu apa maksud dari ucapannya.
"Hyun Jee-ya, Kau mau kemana?" Tanya Seok Jin"Antara Surga atau... Neraka!" Lirih Hyun Jee membuat Seok Jin tercengang. Seketika mata Seok Jin memandang koper milik Hyun Jee.
"Kajja, kau ikut aku!" Seok Jin menarik tangan Hyun Jee dan mengambil kopernya. Sedangkan Hyun Jee hanya menatapnya pasrah dan menurut.
Seok Jin membawa Hyun Jee yang hanya diam pasrah menuruti setiap langkah yang ia tuju. Karena, jujur saja ia tak punya tujuan hidup sekarang.
Tanpa Hyun Jee sadari Seok Jin membawanya jauh dari keramaian. Hingga keduanya sampai disebuah rumah yang tampak sudah lama tak berpenghuni.
CKLEK!
"Masuklah!" Titah Seok Jin setelah membuka pintu itu selebar-lebarnya agar dapat langsung dimasuki oleh Hyun Jee. Tanpa membantah Hyun Jee memasuki rumah itu di ikuti Seok Jin dibelakangnya yang menutup pintu.
"Kau sudah pulang hyung?" Ujar sebuah suara dari dalam rumah yang tidak diketahui Hyun Jee siapa orangnya.
"Nde, aku pulang! Aku membawa seseorang!" Seok Jin berjalan lebih dulu melewati Hyun Jee begitu saja tepat saat itu beberapa sosok namja datang menghampirinya.
"Kim Hyun Jee?" Lirih seorang namja manis berkulit putih seperti susu.
"Kenapa hyung membawanya kemari?" Tanya namja yang lain.
"Ada sesuatu yang terjadi. Untuk sementara dia akan tinggal disini. Tidak apa-apa kan?" Tanya Seok Jin. Yang lain hanya menatapnya heran.
"Hyun Jee-ya, untuk sementara kau boleh tinggal disini! Kajja, aku antar kau ke kamar-mu!" Ajak Seok Jin menarik tangan Hyun Jee dan koper miliknya. Hyun Jee hanya menurut dan kembali mengikutinya."Kau merasakan sesuatu yang aneh?" Tanya namja manis itu.
"Nde, Seok Jin hyung pasti akan menceritakannya pada kita!" Ujar namja yang sering disapa Jungkook itu.
"Oya, hyung. Apa menurutmu dia akan tinggal lama disini?" Tanya Jungkook.
"Oh, entahlah kookie tergantung Seok Jin hyung atau Hyun Jee sendiri nantinya!" Jawab namja mania itu.
"Bag-"
"Kalian Bicarakan apa?" Tanya Seok Jin yang datang tiba-tiba dihadapan keduanya yang tengah berbincang di ruang tengah rumah tua mereka.
"Kau mengagetkan kami hyung!" Ujar Jungkook mengelus dadanya.
"Mianhae!" Ujar Seok Jin kemudian ia duduk bergabung bersama keduanya.
"Bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Yoongi, namja manis itu.
"Buruk!" Jawab Seok Jin singkat.
"Sebenarnya apa yang sedang terjadi hyung?" Tanya Jungkook dengan kedua mata yang membulat lucu.
"Aku rasa dia mengalami hal yang benar-benar buruk baginya!"
"Oh, ayolah jangan berbelit-belit!" Ujar Yoongi sudah tak sabar.
"Aku tidak tahu pastinya hanya saja kita harus bisa mengembalikan dia yang dulu! Dengan begitu kita bisa mencari tahu apa yang terjadi padanya! Dia bisa menjadi alat bagi kita, untuk membunuh mereka. Membalaskan dendam kita, sampai keakar-akarnya!" Geram Seok Jin dengan mata yang penuh kebencian di baliknya.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/67703447-288-k497356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESOLATE IN EXTENSIVE (VIXX AND BTS)
Fiksi PenggemarCast: - Lee Hongbin - Kim Seok Jin - Kim Taehyung - Kim Hyun Jee (OC) - Han Sang Hyuk - Min Yoongi - Cha Hakyeon - Park Jimin - Lee Jaehwan - Jung Hoseok - Jung Taekwoon - Jeon Jungkook - Kim Wonshik - Kim Namjoon - Kim Ji Hwang (OC) - Kim Soo Yoo...