CHAPTER 3

194 11 4
                                    

HI GUYS! Maap yak. Udah lama rasanya diriku sudah tidak apdet.

*EMAAAANG* maap, daku tahu daku salah, sudah lama, yang ini dikit pula.. maaaap yaaaaa XOXO. Menyambut bulan puasa, daku minta maap yak atas ngaretnya apdet ini..  wkwkw sebagian dari kalian pasti tau problem yang menyerang diriku apa...

Soon ada chapter lanjutannya kok, ASAP yaaa hehe. Sekalian mau tau, seberapa banyak yang suka dan mau cerita abal-abal ini untuk lanjut... Vote itu hukumnya wajib, kalo komen hukumnya sunnah hehehe..

Sincerely

Raven Darkholme

==================================================================================



 Aku termenung cukup lama hingga ku tersadar ketika tanganya berada dikedua bahuku dan hal ini membuat kesadaranku kembali seutuhnya dan menghentikan lamunanku.

"Ah ya, apa yang kau katakan tadi?" aku melihat sekeliling dan baru menyadari kalau kami sudah menjadi perhatian semua orang, bahkan mereka rela menghentikan aktifitas mereka sejenak demi melihat kami yang sedang berdiri di tengah-tengah lorong menuju gedung utama. Guys, kami bukan parade artis grammy yang baru mendapat piala dan akan melaksanakan after party diruang gymnasium sekolah ini.

"Dimana kelasmu, Irish?" ia menyebutkan nama tengahku dan berkata cukup sabar kepadaku walau rasa kesal ada diwajahnya itu.

"Ah! Itu, disamping laboratorium kimia" aku menurunkan tangannya dari bahuku dan sedikit memberikannya tatapan membunuh yang aku miliki.

"Ayo" ia menarik tangan kiriku dan berjalan membelah lautan manusia yang sedari tadi memerhatikan kami dengan sangat seksama. Dengan mudahnya mereka memberikan akses kepada pria yang berada didepan ku kini dan hanya memandangku dengan pandangan aneh sekaligus bingung.

"Kau senang mencari perhatian orang lain , ya?"

"Tidak. Kenapa?" dia masih menggenggam tanganku dan terus menatap kedean tanpa menoleh kearahku. Oh Tuhan lengannya!. Maafkan mataku.

"Look around you" Ia melihat sekelilingnya dan menatapku dengan eksresi yang biasa saja.

"Aku punya banyak fans disini. Jadi, kumohon kau untuk mengerti." Ia mengahiri kalimatnya dengan senyum miring seperti yang sering Dave Franco berikan padaku! Pada penonton filmnya yang lain juga maksudku. Sepertinya aku sudah demam.

Kami terus berajalan hingga sampai didepan kelasku. Sudah banyak yang datang sepertinya.

"Kau ku antar sampai disini saja ya? Kelasku masih cukup jauh dari sini"

"Siapa yang menyuruhmu mengantarku?" Oh tidak! Aku membuatnya kesal. Balas dendamku tampaknya akan beralan dengan baik. Apa tanduk ku sudah muncul?

"Jangan memancing emosiku nona! Baiklah, aku ke kelasku sekarang, atau Mr. Hyde akan memenggal kepalaku dan merendamnya dengan formalin demi menambah koleksi di laboratorium miliknya. See ya Lovely Eyes!" ia bereriak sambil mengacak rambutku dan berlari menuju koridor didepan kelasku. Aku sebenarnya ingin mengembalikan sweaternya, tapi dari tadi ia bicara seperti sedang rap dan tak tega aku untuk memotong rapnya itu. Kasihan.

	Aku berbalik dan semua mata yang ada dikelas itu sedang menatapku dengan seribu makna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berbalik dan semua mata yang ada dikelas itu sedang menatapku dengan seribu makna. Ada apa? Ah sudahlah. Sejak kapan mereka mau menganggapku ada?

Ha. Ha. Ha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anti-Social BehaviourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang