3

76 28 3
                                    

¤¤¤¤¤¤

Valdri memandang lekat ke arah halte bus saat melihat gadis berpakaian putih Abu abu yang sedang menggerutu dengan hapenya, dari gestur tubuhnya dia yakin pasti itu cewe yang ditolongnya lusa kemarin.

Jangan tanya Valdri tau namanya dari mana, karena kejadian dia menggendongnya ke UKS lusa kemarin apalagi Valdri yang notabennya badboy dia pasti banyak dapat informasi informasi dari teman teman sepergaulannya

"woy dri ngapain sih masih dimotor? Sini masuk" ucap Renald teman sebangkunya di ambang pintu cafe

"tau nih sayang kamu gak mau masuk?" seru seorang cewe berpakaian ketat yang sudah duduk dan meminta Renald menyalakan mecis untuk rokoknya itu. Cewe berpakaian ketat itu menghisap rokoknya lalu dihembuskan lewat mulut "Valdri ih budek apa ya?" kesalnya karena Valdri masih berdiam di motornya dan masih memandang ke arah yang sama

Dia tidak peduli dengan suara cewe berpakaian ketat yang memanggilnya sayang itu. Valdri jadi memikirkan Sarah dan kejadian kejadian di lusa kemarin itu. Dia teringat muka jutek Sarah saat dia menegurnya dan muka datar Sarah saat mengucapkan terimakasih kepadanya. Menurutnya ekspresi Sarah itu lucu, dia jadi ingin bertemu dan mengganggunya lagi.

"dia kenapa masih disitu? Gak dijemput apa?kesempatan nih" senyum licik Valdri mengembang saat membayangkan rencananya. Dia masuk ke kafe dan pamit kepada teman temannya lalu menyambar kunci motor milik Renald

"Woi woi lu ngapain ngambil kunci gue?" Tanya Renald bingung

"Tukeran dulu besok bawa lagi"

"Yaelah tukang ngatur" cibir Renald kesal

Valdri buru buru keluar dari kafe, tapi baru selangkah ada tangan yang mencegahnya membuat Valdri memandang dengan tatapan tajam "Valdri mau kenapa?" Tanya si cewe berpakaian ketat yang hanya dibalas tepisan kasar dari Valdri

Valdri segera menyalakan motor menuju halte. Dia terus saja menunjukan senyum miringnya.

Sesampainya di halte Valdri langsung membuka helmnya "hai cewe cantik" sapanya dengan nada jail

"LO?" Sarah membalikkan badannya dan betapa terkejutnya dia ternyata itu si cowo yang menurutnya gila

"Iya beb ini aku" balas Valdri masih dengan nada jail

"idih pala lu beb beb" mendelik tajam memandang Valdri

Valdri mengendus geli dan menatap muka kesal Sarah. Ini yang dia inginkan "Lu ngapain disini coba?sedih banget deh gada kang ojeknya" ejeknya lagi

"Lah elu juga, ga dapet pelukan tuh dibelakang?" balas Sarah sengit

"kan kamu yang bakal peluk di belakang bebs" mengedipkan matanya "Yuk naik neng" ajaknya memberi senyuman miring andalannya

"Idih ogah, mending gue jalan kaki sekalian daripada sama lo" ucap Sarah sambil celingukan mencari taksi

"bener jalan kaki? katanya sih kalo udah jam jam segini preman preman lagi berkeliaran" Valdri masih menampilkan senyum yang membuat Sarah naik darah

Sarah melirik sekitar, ternyata undah mau gelap, kalau sudah begini Sarah pasti akan kalah. Masalahnya dia punya trauma dan dia juga orangnya paranoid "ck" decaknya kesal

"Gamau nih? Yaudah gue pulang duls ya" Valdri menyalakan motor gede milik Renald tersebut dan pura pura ingin menjalankan motor

"eh iya iya deh gue ikut" ucap Sarah tanpa menatap Valdri. Sumpah Sarah malu banget sekarang.

"Yaudah sini dong" Valdri menepuk nepukan jok belakangnya

Pretended LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang