4

41 15 7
                                    

Sarah meringis malu setelah dia sadar dari keterkejutannya "mampus gue ngomong apaan nih itu orang bengong doang lagi" gumamnya pelan

"Lo siapa?" cowo itu bingung lalu berjalan masuk

"e-eh anu" Sarah berdeham untuk menetralkan suara gugupnya, serius dia gugup garagara malu genks. Bayangin saja kalian ke geep lagi liatin orang tidur gimana rasanya?sama kakak kelas lagi kan

"Sa-saya kira dia hantu ka, iya hantu" Sarah mengusap leher gugup dan tangan sebelahnya menunjuk Valdri yang masih terjepam

Renald sempat menyipit mata curiga pada Sarah tapi dia pikir pikir mana mungkin muka muka seperti Sarah mau berbuat jahat "ohh gituu" Renald mengangkat kedua bahunya cuek, sebenarnya dia sudah sering melihat "adegan" seperti ini kalau Valdri datang cepat. Biasamya anak anak kutu bukulah yang biasa nyamperin Valdri buat liat muka indahnya itu saat sedang tidur

"I-iya ka, kalo gitu saya permisi dulu ya" ucap Sarah sedikit kaku, dia paling tidak suka sksd, ingat?

"Eh tunggu, nama  lo siapa?" Tanya Renald modus dikit

"Sarah kak" balas Sarah lalu berlalu pergi dari kelas begitu saja

"sok bener deh" gumam Renald lalu berjalan ketempat duduknya, sebelah Valdri.

"berisik banget sih" Valdri mengucek matanya yang terlihat merah. Dia terbangun dari tidurnya saat mendengar suara suara yang mengganggu telinganya dan memaksanya membuka matanya.

"Ini udah mau masuk. Elo aja kebo, kaga punya duit buat cek in sampe nginep disekolahan?" ejek Renald menghentikan pekerjaannya "hah! selesai!" teriaknya melempar pulpen ditangannya

"lo abis ngerjain apaan?" Ucap Valdri saat nyawanya sudah terkumpul penuh

"Pelajaran si kolot bego, jangan bilang....." Renald menyipitkan mata curiga ke teman sebangkunya

"Makasih ya Tuhan!!" Teriak Valdri girang berbarengan dengan bel masuk berbunyi.

Renald menatap horor teman sebangkunya, padahal itu pelajaran pertama dan guru 'terteran'. Sebenarnya Renald sudah maklum dengan tingkah Valdri yang seperti itu. Dia akan dengan senang hati tidak membuat pr karena hukumannya keluar dari kelas dan dia bisa cabut ke kantin atau membersihkan gudang, Valdri tinggal membayar pesuruh dan dia akan santai santai sesuka hati "orang kaya bebas" gumam Renald dalam hati

Dan benar saja terjadi, Valdri sedang berada di spot ternyamannya untuk tidur, di taman sunyi. Sebenarnya sebelum kesini dia mampir dulu ngisi perutnya. Tadi di kelas dia diceramahi habis habisan dan disuruh keluar kelas, kesalahan besar kan, genks? Ini malah yang diinginkan Valdri.

Sebenarnya taman ini disebut taman belakang sekolah, tapi karena disini sunyi dan jarang dikunjungi jadi Valdri menyebutnya taman sunyi. Biasanya Valdri datang kesini untuk melepas penatnya, menurutnya taman ini biasa membuat moodnya sedikit membaik

Saat sudah mendapat posisi nyaman untuk tidur, tiba tiba Valdri mendengar suara isakan tidak jauh dari tempatnya. Dia menengok kiri kanan tapi tidak ada siapa siapa, dengan terpaksa dia bangun dan berjalan mencari asal suara,dia melewati tembok pembatas tanaman tanaman didekat tempatnya tadi dan melihat ada seorang siswi berambut pajang legam membelakanginya  "buset kenapa ini suasana mendadak horor" ucapnya bergedik takut tetapi Valdri terus berjalan mendekat

"Lah?elo?Sarah kan?" Ucap Valdri kaget saat sudah sampai tepat didepan Sarah

Sarah mendongkakkan kepalanya terkejut melihat Valdri berdiri didepannya namun dia mengacuhkan Valdri dan mengkontrol isakannya agar tidak terdengar, malu.

"Huh gue kira sekolah ini ada setan" Valdri pura pura menghela nafas lega "tapi sebelah duabelas lah setan sama lo" candanya membuat Sarah hilang kontrol bukannya membaik malah makin menangis

"Eh eh buset kenapa malah nangis lo? Gitu doang baper, maaf deh" seru Valdri panik, dia berjongkok mensejajarkan kepalanya dengan Sarah yang makin menundukan kepalanya

"Lo kenapa sih?" ucap Valdri kewalahan mengatasi Sarah yang tidak berhenti menangis.

Tidak ada jawaban. Akhirnya Valdri ikut duduk disebelah Sarah Dan langsung membawa Sarah ke dalam pelukannya, bukannya modus tapi ini cara terbaik menurut quotes quotes yang sering Valdri baca di timeline linenya

"Sometimes, a hug is all you need to make you feel better" right?

Sarah sebenarnya kaget dengan apa yang Valdri lakukan dan juga apa yang jantungnya lakukan sekarang. Sarah ingin sekali mendorong tubuh Valdri sekarang juga supaya Valdri tidak dapat mendengar bunyi keras jantungnya, tapi dia tidak bisa karena pelukan Valdri entah kenapa terlalu nyaman untuknya.

Setelah merasa cukup, Sarah langsung mendorong badan Valdri dan bangkit berdiri berniat pergi meninggalkan Valdri tapi tangannya langsung ditangkap oleh Valdri

"bener bener kayak sinetron" gumam Valdri sedikit jijik dengan dirinya yang biasanya jadi cowo cool berubah jadi dramaking saat bersama Sarah

Sarah membalikan tubuhnya menatap Valdri dengan alis terangkat, pandagan bertanya

"Lo utang cerita sama gue kenapa lo nangis disini?" kalau saja itu siswi lain Valdri pasti sudah meninggalkannya begitu saja, tapi tidak kali ini. Valdri kepo saja siapa yang bisa nangisin cewe sejutek Sarah, siapa tahu bisa dia buat bahan ejekan

"emang gue pernah janji gue bakal cerita cerita masalah gue ke elo?" Sarah menatap Valdri dan tangannya bergantian dengan muka juteknya

Valdri menggerutu langsung melepas tanggannya "kan kita udah kenalan?tadi kan gue juga udah peluk elu, jadi lu harus balas budi" ucap Valdri mengedipkan matanya jail dengan penekanan kata kenalan dan peluk

Sarah memutar bola mata kesal lalu berbalik badan berjalan pergi

Valdri melongo melihat Sarah pergi begitu saja tapi dia langsung mengejarnya "Lo kenapa nangis tadi?gara gara cowo ya pasti?dasar cewe" seru Valdri sambil mensejajarkan langkahnya dengan Sarah

"Ck kenapa lu ngikutin sih?" Sarah menatap sinis kesebelahnya dengan mata bengkak khas menangis

Valdri terus menanyai Sarah terus menerus tapi tidak ada jawaban sama sekali dari Sarah.

Sekarang mereka sudah dikantin, sebenarnya Sarah sangat kesal karena Valdri terus mengikutinya dan terus menanyainya tetapi dia memilih diam daripada makin panjang urusannya, dia sangat malas dan terlalu jijik dengan dirinya sendiri jika membahas masalahnya itu. Hanya karena tadi dia tidak bawa baju or akhirnya dia dihukum tidak mengikuti jam or dan ketiduran di taman belakang dan dia bermimpi tentang itu disiang bolong. Ini kali pertama dan yang lebih menyebalkannya lagi dia ketahuan nangis di depan Valdri, badmood sudah jadinya.

Saat sudah menghabiskan makanan terakhirnya dan meminum jusnya Sarah mengendus geli menatap Valdri yang sudah tertidur di meja kantin. Sarah mendekatkan wajahnya dan meneliti muka Valdri satu persatu, hidung mancung, alis tebal, rahang tegas dan bibir merah, ganteng sih coba aja sedikit lebih cool udah perfect pasti ucapnya manggut manggut sendiri. Sarah mengeluarkan iphone dan headsetnya menunggu bel istirahat  sambil menopang dagunya menatap Valdri yang sedang tertidur lucu fikirnya.

"Eh bitch, ngapain lo disini berduaan sama pacar gue?" Teriakan cempreng cewe centil membuat seisi kantin ribut berbisik bisik sambil melihat ke arah Sarah dan cewe itu bergantian

••••••

Yeh bab 4. Haha maaf maha karya gue yang kelewat aneh ini guys😭 Vote&coment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pretended LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang