Part 1 ✖ Tokoh

96 11 0
                                    

Alvin Harris namanya, biasa dipanggil Alvin. Dia hanya seorang laki-laki yang hidup sederhana bersama Tantenya. Ibunya sudah tiada... Ayahnya sudah tidak tahu keberadaannya dimana.

Alvin sekolah disalah satu sekolah yang cukup ternama yang letaknya tidak jauh dari rumah Tantenya. Dia mendapatkan beasiswa. Berkat otak pintarnya.

Alvin cukup banyak dikenal oleh teman-teman dan guru-guru di sekolahnya karena memiliki otak yang cerdas. Dia selalu mengharumkan nama sekolah.

Alvin memiliki postur tubuh yang tinggi, hidungnya sedikit mancung. Kulit yang putih. Itu membuatnya terlihat tampan.

"Misi, gue mau lewat." ucap Alvin ramah saat dirinya ingin memasuki kelas.

"Permisi!" Alvin menaikan satu oktaf suaranya agar terdengar oleh para Triple A.

Triple A adalah sebuah geng yang terdiri tiga orang yang mempunyai nama berawalan huruf 'A', yaitu: Alvita, Adel, dan Alin. Alvita merupakan ketua geng itu. Dia sangat terkenal. Mereka juga pintar di hampir semua mata pelajaran. Nilai minus mereka adalah suka membully siswa yang lainnya. Salah satunya adalah Alvin. Iya dia selalu dibully karena yah... kalian pasti tahu. Soal kekayaan. Memang Alvin bukanlah orang yang mempunyai harta yang berlimpah ruah.

"Eh, lo! Ngapain teriak-teriak, hah?!" teriak Alvita. Tangannya menunjuk wajah Alvin.

"'Kan tadi gue bilang misi, tapi lo semua enggak denger." ucap Alvin dengan nada rendah.

"Oh jadi gitu, ya? Cowok udik" hina Alvita.

Alvin hanya tersenyum menanggapi hinaan Alvita yang sudah biasa dia dengar. Alvin segera berlalu kedalam kelasnya 11 IPA 1.

Di kursi nomer 3 dari depan dan barisan ke- 3, itu adalah tempat duduknya bersama Toni teman sebangkunya. Toni belum juga datang, padahal matahari sudah menampakan sinarnya.

Alvin mulai mengeluarkan ponsel miliknya dari saku baju seragam batiknya yang dia kenakan setiap hari kamis. Ponsel itu dia beli dari hasil dia menabung.

Biaya hidup Alvin, ditanggung oleh Tantenya. Tetapi, Ayahnya juga terkadang mentransfer uang setiap beberapa bulan sekali. Yah... walaupun Alvin tidak tahu dimana keberadaan Ayahnya itu sekarang.

To: Alvin
Tante, nanti Alvin kayak biasa ya. Pulang agak sore. Ada ekskul.

Sent..

From: Tante Diana
Ya udah, hati-hati. Kayaknya Tante juga pulang agak malem. Jaga diri, ya!

To: Alvin
Iya udah gak apa-apa Tan. Tante juga jaga diri.

Sent...

Diana Amanda adalah adik dari Mama Alvin. Mama Alvin telah meninggal tiga tahun silam saat Alvin duduk di bangku SMP kelas delapan. Tante Diana, Alvin biasa memanggilnya. Diana merupakan orang terdekat Alvin.

"Hallo, bro! " sapa seseorang yanga membuat Alvin cukup kaget karena kehadirannya.

"Gila! Kaget gue, Ga" ucap Alvin sambil menepuk bahu Erga sahabatnya.

Erga Aditya Putra, merupakan sahabatnya dari dulu sejak mereka duduk dibangku SMP hingga sekarang. Tapi sayangnya, mereka tidak sekelas. Erga selalu menghampirinya setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi.

"Vin, lo udah ulangan Mtk?" tanya Erga yang memulai pembicaraan.

"Udah. Kemaren. Emangnya kenapa?" tanya Alvin mengalihkan pandangannya kearah Erga.

"Kasih tau atuh, soalnya apa aja. Kan Pak Karno kalo bikin soal sama. Please" ucap Erga panjang menatap Alvin penuh harapan.

"Ya udah gue kasih tau,..." ucapan Alvin langsung saja dipotong oleh Erga.

"Yeah! Apa aja?" tanya Erga tidak sabar.

"Pertama, buka buku catatan lo. Kedua, baca dan mengerti. Ketiga, hapalin. Gampang kan?"

"Sial, lo! Kirain mau ngasih tau soal-nya. Ck!"

"Oke oke. Tapi ada syaratnya," ucap Alvin sok misterius.

"Apa? Gc lah. Keburu masuk" ucap Erga tidak sabaran lagi.

"Nanti pas istirahat temenin gue ke perpus, oke?" tawar Alvin sambil memainkan alisnya naik-turun.

Erga menghembuskan nafasnya kasar dan menyetujui tawaran Alvin dengan pasrah demi mendapatkan bocoran soal.

¦¦¦

[10 AM]

Alvin dan Erga sudah berada di perpustakaan. Sesuai dengan janjinya, Erga menemani Alvin saat istirahat.

Menurut Erga, perpustakaan adalah tempat terakhir yang akan dia kunjungi. Dia sangat malas untuk berada di perpustakaan. Berbeda dengan Alvin yang sangat semangat jika berada di perpustakaan.

"Sebenernya, kita mau ngapain sih, Vin?" tanya Erga yang sedari tadi hanya celingak-celinguk.

"Gue mau pinjem buku" ucap Alvin sembari melihat rak-rak yang banyak buku.

"Ya udah. Gece atuh, gue laper" Erga mengelus-ngelus perutnya yang sudah keroncongan sedaritadi.

"Oke! Yuk cabut udah nih gue!" ucap Alvin setelah mencatat buku yang dia pinjam di kartu perpustakannya dan menyerahkan kepada Bu Imas penjaga perpustakaan.

Alvin dan Erga langsung meninggalkan perpustakaan itu dan menuju kantin yang dipenuhi oleh para siswa yang sedang mengisi perutnya.

~~~

Part 1

Voment yak... masih awal, 💗💗

As~~

A/n:
Liat mulmed!

Worthy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang