Part 2 ✖ Tragedi Kantin

59 13 1
                                    

Sesampainya di kantin, Alvin dan Erga langsung mencari tempat duduk yang belum diduduki oleh siapapun yang terletak di pojok kantin.

"Ulangan lo lancar?" ucap Alvin sambil menaik turunkan Alisnya.

"Lancar dong, gila itu gampang banget" kata Erga sambil memakan siomay yang dia pesan tadi.

"Ya jelas lah. Lo gue kasih tau. Lain kali belajar!" Nasehat Alvin kepada Erga.

"Iya, iya" kata Erga mengiyakan ucapan Alvin barusan.

Erga memang seperti itu sifatnya tidak terlalu perduli dengan pelajaran. Ya bisa dibilang dia itu badboy. Dan satu sifat yang jelek dari dirinya yaitu, dia adalah seorang playboy. Tapi, itu semua tidak bermasalah bagi Alvin. Karena dia tidak memilih-milih dalam berteman.

BRAK!!!

Seisi kantin langsung terdiam setelah mendengar bunyi gebrakan. Gebrakan itu berasal dari meja pojok kantin ini.

Itu meja Alvin dan Erga, tiba-tiba saja digebrak oleh para cewek-cewek famous di sekolahan ini. Siapa lagi, kalo bukan Triple A?

"Gila lo ya, Vit? Main gebrak aja nih meja. Dikira punya nenek moyang lo apa?!" Kata Erga kesal.

"Gue waras. Dan sekarang mendingan lo berdua minggir, deh! Gue mau duduk!" Perintah Alvita si ketua geng.

"Gue gak mau! Gue sama Alvin 'kan lagi makan. Mata lo, BUTA?" Erga menekan kata 'buta'.

"Gak mau tau. Pergi!" Alvita menggelengkan kepalanya.

"Tau nih! Pergi sana! Hush...hush..." Ucap Adel mendukung Alvita. Sambil mengibaskan tangannya. Mengusir.

"Jadi, lo ngusir?" Kata Erga yang sudah tersulut emosinya.

Sementara Alvin dan Alin hanya diam. Alin memang yang paling pendiam diantara Alvita dan Adel. Dia lebih kalem.

"Ya udah, gue gak keberatan satu meja sama lo. Tapi, gue keberatan satu meja sama cowok udik itu!" Kata Alvita sambil menunjuk Alvin yang sedari tadi hanya diam.

Percuma juga ngelawan gak bakal didengerin. Kata Alvin dalam hati.

"Pergi sana! Cowok udik! Gue gak sudi duduk bareng lo!" teriak Alvita kencang.

"Eh! Apa-apaan sih lo Vit?" Erga membela Alvin. Memanatap Alvita tidak suka.

"Udah, udah" ucap Alvin pada akhirnya.

"Gue yang bakal pergi" Alvin segera melangkahkan kakinya. Dia tidak mau menjadi bahan tontonan.

Namun, gerakannya terhenti karena bahunya ditarik oleh Erga.

"Lo mau kemana, Vin?" Tanya Erga yang sedang menahan emosinya menghadapi Alvita.

"Udah. Dari pada cari ribut mending pergi, yok!" Kata Alvin.

"Tapi, lo jangan mau digituin terus sama si nenek rombeng!"

"Gak ada gunanya juga. Udah lah"

"Sana kalian pergi! Lama banget, elah... keburu masuk!" Kata Alvita tidak sabar.

"Tau, nih! Tinggal pergi aja susah amat!" Ucap Adel menyetujui Alvita.

KRINGGG!!!

"SHIT! Denger, kan? Sekarang udah bel. Gue belum makan?! Awas ya lo berdua!" Umpat Alvita kepada Alvin dan Erga.

"Iih! Ini gara-gara lo pada!" Kata Adel, lagi.

"Seharusnya, kalian nurut aja!" Setelah sekian lama akhirnya Alin angakat bicara. Nadanya terdengar dingin dan datar.

"Liat aja lo berdua. Terutama, lo ALVIN" ucap Alvita dengan menekankan kata 'Alvin'.

Triple A pun berjalan meninggalkan kantin yang mulai sepi.

"Ke kelas, yok! Udah bel." Ajak Erga.

Alvin hanya mengangguk mengiyakan. Dan mereka juga meninggalkan kantin itu.

Harus sabar, ini emang resiko orang kayak gue. Batin Alvin dan tersenyum manis. Bahkan seyumnya sangat manis bagi orang yang melihat itu.

"I can only silence, for now. I know when I have to talk."

-

~~~

Part 2

Hehe... jangan lupa

[VOMENT] thanks

Sya~~

A/n:
Liat mulmed!

Worthy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang