mane

32 4 0
                                    

note: dont be a silent reader! your vote+comment really important for me xx

***

"Nih lu pakai punya gua, biar gua aja yang kena hukum"

"Lah seriusan Feb?"

"Iye ah jeroan semut, gausah bacot"

***

"Tumben coy si Febri.." Dita menyenggol pundak Zyandra.

"Apaan" Seru Zyandra ketus.

"Itu, ngasih pr" Dita menjelaskan "Jangan jangan zee....."

"Jangan-jangan apaansih" Ucap Zyandra jengkel

"gaa. hehehe" jawab Dita singkat "Eh tapi gue bingung deh si Febri nama keren-keren di panggilnya Febri, nggak cocok banget ya sama mukanya"

"Iya busetdah, Fernandy Abrianto. Mantap gila" Zyandra mengangguk setuju "Kok jadi Febri ya?"

"Ih si dongo, liat aja itu namanya Fernandy sama Abrian, nah Fe dari Fernandy, Bri dari Abrianto" jelas Dita percaya diri. "Trus juga, liat aja alay ga ketolongan mana pantes dipanggil fernandy"

Zyandra membentuk mulutnya sebulat donat "Ooooo yayaya,"

Zyandra dan Dita melanjutkan perjalanannya menuju rumah Tya, mereka ingin melanjutkan tugas powerpoint sejarah yang deadlinenya hari senin, dua hari lagi.

***

Ravi added you by id

Ravi: hai :)

Read

Ravi: salken ya kak hehe

Zyandra: Ini Ravi mana ya?

Zyandra yang daritadi cuma mantengin ponsel sekarang membuka mulutnya untuk bersuara "Eh woi ada yang nge line gue namanya Ravi pake v. Siapa ya?"

"ITU RAVI JUNIOR KITA ZEE!" Sorak Dita memalingkan wajahnya dari layar laptop.

"Oh, itu anak kelas 10 yang Dita kejar"

"Oh anak yang di deketin Dita pas mau pelajaran penjas?" Tanya Zyandra, Tya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakkan. Zyandra mendekati kedua temannya yang fokus kepada layar laptop, decakan bosan Zyandra diiringi notifikasi yang masuk ke ponselnya.

You have a new message!

Zyandra segera membuka passcode line miliknya dan melihat pesan yang masuk.

Titisan Luke: Zee

Zyandra: Siapa lagi ni satu

Titisan Luke: Masa kamu ngga kenal aku :(

"Najis ini siapa si iseng abis" Zyandra meringis, tapi sayangnya kedua temannya terlalu fokus kepada layar laptop hingga menghiraukan ringisan Zyandra.

You have a new message!

Alvi: Alay lu read doang, ini gua

Zyandra: Ya tuhan gaterima Luke gua di nistain

Alvi: Ehehe, Minggu jalan yuk?

Zyandra: Kuy lah

Alvi: Oke nanti gua jemput di rumah, jam 1 ya

Zyandra: Siap

"Tya, ajak makan dulu tuh teman-temannya" Seru sebuah suara yang berasal dari pintu membuat Zyandra, Tya dan Dita menoleh ke sumber suara. Suara Tante Yosi emang udah khas banget di telinga Dita dan Zyandra, dengan cepat mereka berlari keluar dari kamar dan menuju meja makan.

"Nah, ini nih yang gua tunggu-tunggu" Dita menyerbu lauk-lauk yang sudah terpapar rapi di meja makan, Zyandra yang terus memegang perut karena kesakitan akibat ulah Dita yang berhaasil mengocok perutnya.

Selang 15 menit mereka telah selesai melahap hidangan yang di hidangkan oleh mama-nya Tya, Zyandra langsung pamit pulang ke teman-temannya, beralasan ada pr les bahasa jerman-nya yang belum di kerjakan, padahal emang lagi tidak mood aja kumpul sama anak-anak. Zyandra berjalan ke halte bus di dekat rumah Tya, kebetulan belum terlalu larut Zyandra memilih menunggu angkot daripada harus kehabisan ongkos cuma buat naik gojek, kan mendingan buat jajan besok. Tidak lama angkot jurusan rumahnya menunjukkan diri di depan mata Zyandra, dengan cerdik Zyandra langsung mengambil posisi ter-enak yaitu dideket pintu, biar adem.

Jalan kecil menuju rumah Zyandra sudah mulai terlihat "Kiri, bang" Katanya, sang supir langsung memberhentikkan angkotnya tepat di depan jalan kecil tersebut, Zyandra langsung membayar ongkos dan berlalu ke dalam jalan kecil tersebut.

Suasana jalan kecil itu agak mencekam, sepi, gelap. Langkah kaki Zyandra hanya diiringi oleh tangisan para jangkrik jauh di bawah tanah sana, tetapi suara tangisan jangkrik itu dikalahkan oleh derap kaki yang tepat berada di belakang Zyandra, dengan was-was Zyandra mempercepat laju jalannya, semakin cepat Zyandra berjalan semakin cepat juga suara derap kaki itu, dengan penuh keberanian Zyandra menengok kebelakang.

Kosong.

Zyandra bergidik ngeri atas apa yang menimpanya barusan, rumahnya sudah mulai terlihat, Zyandra berkomat-kamit sepanjang jalan, suara derap kaki itu terdengar kembali, tetapi syukurlah Kang Aep tukang sate keliling di daerah rumah Zyandra kebetulan berpapasan, dengan modus berbasa-basi Zyandra kembali ke rumah di temani oleh Kang Aep, dengan cepat ia memberikan salam pisah kepada Kang Aep untuk masuk ke rumah dan membuka gerbang dengan kasar.

***

Alarm Zyandra sudah berdering 2 kali dari yang seharusnya. Dengan malas Zyandra mengerang protes 'brisik' dan melempar Alarm digitalnya ke sembarang arah, sayang sekali kantuk Zyandra telah sirna karena bunyi lemparan alarmnya sendiri, dengan cepat ia merogoh ponselnya yang biasa ia taruh di meja sebelah kasurnya, jam sudah menunujukkan jam 11.43 "Sial" gerutu Zyandra diiringi kaki Zyandra yang berlari ke dalam kamar mandi.

Kalau janjian sama Alvi pasti dia dating satu jam lebih awal dari yang dijanjikan, Zyandra yang hanya mandi capung segera memilih baju yang pas untuk dipakai.

Jam sudah menunjukkan pukul 12:08, 'tumben Alvi belum datang' Zyandra berkata dalam hati. Ayah yang baru kembali dari bengkel justru kaget mengapa anak gadisnya berpakaian rapi di siang bolong gini.

"Mau kemana kamu?" Tanya Ayah sambil meneguk The Botol yang ada di tangannya. "Jalan Yah, sama Alvi, ini lagi nunggu jemput" Jelas Zyandra, Ayahnya hanya memberinya anggukan pelan.

1:01

"Mana sih Alvi? Udah jam segini" Dengan cepat Zyandra merogoh ponsel dari kantong celananya dan menekan speed dial nomor 2 Alvi, nomor 1 tentu saja adalah Ayahnya.

'nomor yang anda tuju tidak dapat menjawab panggilan anda'

Zyandra mencoba menghubungi Alvi kedua kalinya, tetapi jawabannya tetap aja sama,

1 kali, 2 kali, 3 kali, 4 kali, 5 kali

***

WARNING!

DONT FORGET TO;

VOMMENTS!

LOCKERWhere stories live. Discover now