Hidden Wounds

H.W 2

Tiga tahun setelah kepergian Thian, Kyna berusaha melupakan segalanya termasuk berusaha menghilangkan rasa yang tak pernah berani di ungkapkan.

Hati seolah tak mengizinkan Kyna untuk melupakan Thian, tetapi Kyna selalu berusaha mengatakan bahwa Ia bisa melakukannya.

~oOo~

Ketika cahaya matahari menembus jendela kamar, Kyna terbangun dari tidur nya dan sejenak menengok jam dinding yang menunjukkan pukul 06.30.

Sepertinya hari minggu ini hari libur yang terakhir buat Kyna, karena mulai hari senin Ia harus mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa). Itu artinya, besok hari pertama Kyna mengenakan seragam putih abu-abu dan kembali mencari ilmu di sekolah barunya.

Kebiasaan di hari minggu, Kyna masih terbaring di kasur sambil mengecek ponsel yang terletak di atas meja dekat tempat tidurnya.

Setelah cek ponsel 10 menit, dilanjut nonton film kartun. Kyna tak begitu suka melihat sinetron yang cinta-cintaan gitu. 85℅ ceritanya kebanyakan ngibul dan bikin baper, contohnya film ftv. Ending cerita kan pasti bahagia, nah kalau Kyna? Pasti ujung-ujung nya miris.

Kadang Kyna envy sama kaum hawa yang suka diingetin sama pacarnya, "Udah makan apa belum beb?". Saking pengennya, Kyna pernah sms gitu ke nomer sendiri. Kesannya jadi keliatan bego yakan? hehee percayalah waktu itu Kyna lagi khilaf.

Flashback On

Jaman SD, terkadang setiap hari kamis Kyna bikin surat kecil. Isi suratnya pasti tentang perasaannya ke Thian, Thian, dan Thian.. Terus suratnya di bikin bentuk perahu, nah pas udah di bentuk, langsung ceburin tuh kertas ke sungai yang gak jauh dari rumah. Dan yang bikin Kyna malu, kebetulan ada banyak banget anak kecil yang lagi mancing disitu. Tau-tau kertas yang tadi udah diceburin malah diambil sama tuh bocah pake kayu. Kyna berharap kertasnya hancur kena air, tapi ternyata masih bisa dibaca sama mereka, alhasil secara bersamaan mereka menertawakan Kyna.

"Dasar bodat!"
Gumam Kyna dalam hati sambil nahan malu dan langsung cabut.

Hanya dengan cara seperti itu Kyna mengungkapkan perasaan tanpa pernah berani mengatakan.

Lanjut ke jaman SMP. Saat itu Kyna suka banget mainin bbm sama instagram.

Kalau buka bbm, chat sering ketimbun sama banyak nya broadcast. Kalau buka instagram kebiasaan stalker para cogan, sampai lupa kalau kuota lagi sekarat.

Seketika mata Kyna terbuka lebar ngeliat ada notif Thian invite dia di bbm. Setelah di acc, Thian mulai chat.

Lama-kelamaan, Thian bilang kalau dia suka sama Kyna dan dia pengen Kyna jadi pacarnya.

Awalnya Kyna agak ragu kalau itu Thian, tapi karna udah kebawa seneng so tanpa mikir apapun Thian langsung di terima.

Entah apa yang Kyna rasain waktu itu, yang jelas bener-bener ngerasa itu hari keberuntungan nya.

Sejak saat itu setiap ketemu Thian, Kyna selalu ngehindar dari Thian. Ngerti kan kenapa ngehindar? karna Kyna type orang pemalu level maksimal.

Udah 2 hari Kyna dan Thian memulai chat. Lama-kelamaan Thian jarang chat, dan parahnya bbm Thian nggak aktif. Seketika Kyna udah ngerasa ada yang janggal.

Karna kyna udah kepo parah, akhirnya Ia memberanikan diri bertanya langsung ke Thian untuk memastikan.

"Thian, bbm lo udah ga aktif?" Tanya kyna sedikit malu.

"Sejak kapan gue make bbm? Ga pernah punya bbm, gue lebih suka pake line."
Jawab Thian sambil mengangkat sebelah alisnya.

Seketika Kyna makin bingung dan pergi ninggalin Thian tanpa berkata apapun.

Sampai rumah Kyna masih memikirkan apa yang Thian katakan. Kalau bukan Thian, terus siapa yang selama ini ajakin chat dan nyatain cinta di bbm?

Setelah seminggu Kyna coba cari tau, ehh.. ternyata itu bukan Thian tapi temen Kyna yang sengaja iseng bikin bbm baru terus chat pakai nama Thian di bbm.

"Seharusnya aku mikir lah, mana mungkin kan Thian suka sama aku, orang buta aja belum tentu mau sama aku. Hufftt dasar tai anjeeng banget yang tega ngerjain gue_- udah tau hidupku kaga ada bahagianya, masih aja sempet jailin spesies jones kaya gini. Kan kamfreeet! Untung sabar, kalo kagaa udah gue ceburin ke rawa buaya."
Ucap Kyna dalam hati dengan sedikit kesal.

Flashback Off

~oOo~

P.S : Bodat artinya monyet :v