^Penyelidikan^

4 0 0
                                    

"Menarik!! Lo memang gadis yg menarik, Ran!!". Ujarnya pelan dengan seringai liciknya.

****

Pasti sngat mnyenangkan y bisa kumpul" dgn sahabat di hari libur, sperti yg sdang kami lakukan hari ini. Hari ini dan beberapa hari selanjutnya adalah hari libur untuk smua skolah. Liburan ini kami manfaatkan utk berkumpul membhas soal para Prince School itu beserta kjadian kemarin.

"Gimana nich mnurut klian?". Ucap Lidia memulai pembicaraan.

"Klau aku sich sdah pasti mnolak". Ujarku tnpa ragu.

"Kau yakin, Ran? Rendra itu tmpan lo sdah itu pintar lagi, klau aku diposisimu pasti aku akan bilang iyha". Ucap Lucy yang sudah mlai membyangkan yg tdak".

"Ya sudah, klau kmu mau ambil aja sana!!". Ujarku spontan.

"Ambil" emangnya dia itu brang apa, yg bisa dipindah tnganin gitu aja". Ujar Wendy tc trima sang Prince disamain sma brang.

"Sdah"lah jngan pda ribut, kita kesinikan buat bhas itu bkan mlh ribut sendiri". Ucap Aqila menengahi.

"Bagaimana klau kita selidiki dulu mslah ini, baru kita bisa ambil keputusan". Usul Wendy.

"Aku setuju dgnmu,Wen. Bgaimana dgn klian?". Ujar Aqila.

Lidia&Lucypun mengangguk terkecuali aku, aku lbih sibuk dgn Iphoneku dripda mndengarkan.

"Ran!!! Kmu setuju gx dgn gagasan Wendy?". Ucap Lidia seraya menyenggolku.

"Terserah kalian sja, klau aku sich ogah mlakukan hal yg gx pnting kya gitu". Ucapku.

"Ya sdah dech klau kmu gx mau, kita berempat aja yg nyelidikin". Ujar Aqila tenang.

"Sdah selesaikan msalah ini?, kita pergi hangout yuk, sdah lma kita gx hangout". Ajakku.

"Oke, kemana kita hari ini?". Tnya Lidia.

"Kemana aja yg pnting barengan". Ucap Wendy.

Kamipun pergi mninggalkan rumah menuju tmpat" yg biasa kmi kunjungi utk hangout.

****

Pagi yang cerah dan cocok untuk mlakukan lari pagi. Udaranya msih sngat sejuk dan hawanya juga masih dingin, apalagi sang surya hanya mau memunculkan sedikit chayanya. Aku dan Kak Rin memang sering lari pagi di taman selain menyehatkan ini juga menyenangkan. Melihat pohon" yg masih mneteskan embun sedikit dmi sedikit, bunga" yg perlahan mekar, serta pemandangan tman yg msih asri.

Saat sdg asik"nya berlari tnpa sngaja aku melihat Rendra dan Prince School lainnya bersama beberapa cwek cantik disamping mereka. Mereka cukup mesra dibanding psangan" lain yg dtang ke taman ini. Entah siapa cwek" centil itu, kok gx malu apa bermesraan didepan umum, meskipun ini msih pagi tapikan tetap saja itu bkan perilaku yg baik.

Kak Rin yg mlihatku melamun langsung menepuk kepalaku pelan.

"Hei, pagi" kok udah nglamun sich, lagi mikirin siapa nich?". Goda Kak Rin.

"Ish, kakak apa"an sich siapa juga yg nglamun aku masih sdar kok". Sanggahku.

Kak Rin hanya tersenyum dan berjalan pelan mendahuluiku. Sesaat muncul sebuah ide dlam pikiranku untuk memotret aksi mesra Rendra dkk dgn cewek genit itu. Akupun segera mengeluarkan Iphone ku dan memotret beberapa gambar mereka, dgn ini aku punya alasan utk mnolaknya. Dan yg terpenting tman"ku harus tahu tntang ini.

"Ran!!kok masih disitu ayo kita pulang!!". Teriak Kak Rin.

"Ah iya, tunggu aku dong kak". Ucapku menyusul Kak Rin yg sdah jauh.

****

Akhirnya sampai juga di rumah, sngat melelahkan berlari mengejar Kak Rin tadi. Saat aku ingin istirahat tiba" Iphoneku berbunyi, dan ternyata itu telfon dari sahabatku Lucy.

°VIA TELPON°

"Hallo Luc, ada apa? Tmben kmu mnelfoneku?". Ujarku.

"We...wendy, Ran hiks..hiks". Ucap Lucy gugup bercampur tangis.

"Wendy? Ada apa dgnnya? Knapa kamu nangis?". Tnyaku.

"Wendy hiks kcelakaan Ran hiks, dia hiks sekarang ada di rumah sakit hiks". Ucap Lucy

"Apa? Bgaimana bisa? Oke aku akan kesana, Wendy dirawat dimana ruang apa?". Tnyaku.

" RS Sejahtera, ruang tulip nomor 10. Cpet kesini y Ran"

"Oke, aku otw kmu jngan nangis lagi!!". Ujarku.

Aku bergegas ke rumah sakit utk mlihat keadaan Wendy, aku tdak pernah mnyangka kjadian ini akan terjadi pdhal aku sdah sngat smangat tadi ingin menunjukkan foto tadi. Huft... Memang harus diundur lbih dulu hingga keadaan Wendy membaik.

Di kamar Wendy ternyata sdah ada shabat"ku dan yg terpenting keluarga Wendy. Dan untungnya saat aku tiba Wendy sdah sdar dari pingsannya, sungguh hatiku miris mlihat keadaan Wendy yg penuh dgn luka. Pasti sakit sekali luka itu, tpi aku tahu jika aku memberitahu Wendy saat ini akan jauh lebih sakit tinimbang luka luarnya itu. Klian tahukan klau luka dalam itu jauh lbih sakit dripada luka luar, sebanyak apapun luka luar tx akan pernah bisa seimbang dgn luka yg ada didlam hati yg tc pernah ada obatnya.

*****

Sekolah...sekolah.... Sdah waktunya kami semua kembli ke sekolah karena memang hari liburnya sdah selesai. Siap" menghadapi pelajarn yg mnurut sbagian murid membosankan, hrus bergelut dgn buku dan pulpen setiap hari kecuali hari minggu dan hari libur.

Tapi yg mengesalkan adalah knapa saat pertama masuk skolah yg bertugas piket adlah reguku, knpa tdak regu piket lain. Dan yg paling mnjengkelkan knapa dlam reguku harus ada Rendra, knapa tdak orang lain saja. Dan lagi dialah ketua regu piketku hari ini, huft... ++dech jengkelku.

Rendra slalu saja punya ksempatan utk mendekatiku, meskipun itu sdikit tpi pasti punya peluang. Dan aku jengah dgn sikapnya yg sok perhatian&romantis dgnku, tx sdarkah dia klau aku ini sngat il feel dgn sikapnya yg sperti itu.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya bel mulai pelajaranpun berbunyi.

Kring....kring.....kring.....

Pelajaran pertama hari ini adalah mapel kesukaanku, bhasa inggris. Sma seperi biasa Mrs. Janet dtang tpat waktu ke klasku.

"Good morning guys". Sapa Mrs. Janet dgn logat inggris yg fasih.

"Good morning, Mom!!"

"Oke guys, today we will learn about describing something. Let's quickly remove your book". Ucapnya.

"Ok mom"

Pljaran demi plajaran tlah kami lwati dgn baik dan tc terasa bel berakhirnya pengajaran hari inipun berbunyi.

Kring.....kring.....kring.....

Tidak seperti biasanya kini aku pulang bersama keempat sahabatku, karena Wendy ingin mengajak kami berkeliling menggunakan sepeda pdhal diakan baru saja sembuh. Tapi apa boleh buat, kami tidak punya pilihan selain menyetujui permintaannya itung" utk membuatnya senang.

Kami pergi berkeliling taman hingga hari menjelang sore, kami melihat sun shite yg sangat indah disana. Selain itu kami juga berfoto" ria mngabadikan moment ini. Serasa cukup kamipun bergegas pulang karena tidak baik seorang siswi terlambat pulang apalagi kami belum berganti seragam.

Benar" moment yg indah, smoga saja tetap seperti ini. Aku bisa terus melihat senyum diwajah sahabat"ku. Dan smoga foto para Prince School ini tdak membuat senyum mereka menghilang.

*****

Kirana's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang