1 - Playboy Pemaksa

367 14 3
                                    

Di depan gerbang sebuah sekolah, seorang gadis tengah berdiri dengan malas, semua orang meliriknya dan Sebenarnya ia bukanlah most wanted girl sekolah sehingga menarik perhatian banyak orang, Dia adalah Zeshilla Lavina, ia hanya gadis biasa yang ingin segera menuntaskan SMA nya dan mengejar cita-cita. Selesai.

Mengapa ia menarik perhatian banyak orang? Jelas. Sudah setengah jam ia berdiri disini, tapi yang di tunggu tak nampak batang hidung nya sama sekali. Ia kesal, dan malas seperti ini, kalau saja yang di tunggu shilla bukan sahabatnya ia tak akan mau seperti ini.

Lama ia menunggu, tiba-tiba terdengar teriakan dari arah lapangan parkir, shilla sudah menebaknya, si -most wanted- itu pasti sudah datang. Ia menghela nafas pelan dan mengiraukan nya. Teriakan itu semakin mendekat dan menggema, shilla sebisa mungkin menulikan telinga, ia segera membalikan tubuhnya agar wajah nya tak terlihat oleh si -most wanted boy- itu, tapi..

"Shill,"

Gotcha! Masih keliatan juga? Heishh..
Shilla menahan nafasnya kemudian membalikkan badan, di dapatinya kedua mata elang itu menatapnya. Shilla pun menaikkan kedua alisnya seolah bertanya 'Apa?'.

"Kok masih di sini sih? Nggak ke kelas?"

"Bukan urusan Lo!"

"Nunggu gue ya?" Astaga? Apa tadi dia bilang? Menunggunya? Pede gila!

"Idih geer banget sih Lo!"

"Gausah malu gitu, yuk, kita ke kelas sekarang."

Shilla hanya berdiam diri di tempat. Tentu saja dia tidak mau!!

"Kenapa diem? Ayo ke kelas." Dengan tidak sopannya cowok itu menggenggan tangan shilla, yang membuat orang-orang di sekitar mereka berteriak. Lalu shilla terseret beberapa langkah karena tarikan lengan cowok itu sangat kuat. Shilla geram setengah mati. Tidak, shilla tidak suka ini, apa-apaan?

"Gue bukan nunggu lo," shilla memberhentikan langkahnya lalu mencoba melepaskan tangan hangat milik cowok itu. Sontak saja cowok itu berbalik, lalu menaikkan alisnya. "Gu..gue.. nunggu Ify," Lanjut shilla.

"Gue nggak peduli," Cowok itu kembali melangkah dan menarik lengan shilla yang membuat shilla kewalahan menyamai langkahnya. Shilla mencoba sekuat tenaga untuk memberhentikan langkahnya. Berhasil! Cowok itu memberhentikan langkahnya.

"Gue mau nunggu Ify,"

"Yakin? Setau gue Ify hari ini nggak masuk sekolah, dia izin karena bokapnya sakit. Dan dia harus jaga di rumah sakit, silahkan menunggu sampai kamu telat nona " Jawaban cowok itu membuat Shilla melongo,

"A-apaa? Gimana bisa?"

"Ya bisa lah. Lo kira bokap Ify sekuat ultramen?" Jawab Cakka -Cowok tadi- yang gemas dengan tingkah shilla.

"Tapi tadi malem ify-"

"Lo fikir sakit di rencanain gitu? Bisa aja kan yang tadinya sehat bisa jadi sakit?" Shilla masih terheran-heran, iya sih, anak sd juga tau kalau sakit itu datangnya nggak bisa di prediksi, karena sakit bukan maunya kita, tapi maunya tuhan. Tapi ia heran bagaimana cowok itu bisa tahu?.

Akhirnya shilla mengikuti ajakan Cakka, karena cowok itu memaksanya. Ingatkan shilla kalau Cakka adalah orang yang pemaksa, dan bodohnya shilla adalah salah satu orang yang sering menjadi korban dari sifat Cakka itu.

Ketika mereka sampai kelas, suasana hiruk pikuk pagi sangat terasa, baru pukul 06.30 seisi kelas sudah ramai, ada yang sibuk piket, menyalin pr, menggosip ria, main games. Hei! Apakah calon penerus bangsa seperti ini? Gila.

"Wuih, tumben shill mau di ajak bareng Cakka? Biasanya nolak ae haha." Celetuk Daud yang membuat seisi kelas menoleh ke arahnya melupakan aktivitas mereka sejenak. Demi apapun, shilla tak suka menjadi pusat perhatian, ia terus melenggang menuju tempat duduknya, lalu ia menjawab, "Gue khilaf."

Believe or Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang