Mulmed: Pevita - Bulan
Setelah masuk ke dalam halaman ruman Millea.
Kami memilih untuk mengobrol di pinggir kolam renang sambil memasukkan kaki ke dalam kolam."Mill"
"Iya Lan?"
"Katanya mau curhat?" Ujarku sambil menatap Millea.
"Hehehe." Jawabnya sambil menunjukkan deretan gigi-gigi kecilnya yang rapih dan berpagar a.k.a berbehel.
"Kenapa malah nyenggir?"
"Sebenarnya aku sama kak Andi nggak putus kok. Aku sengaja make alasan curhat supaya kamu mau ke sini karena aku tau kalau hari ini adalah waktumu dengan Bintang."
Astaga Millea ,sungguh teganya dirimu menipu daku...
"Mill, rumah kamu bagus ya. Aku aja yang baru ke sini rasanya nyaman banget,apalagi kamu. Kamu pasti betah tinggal di sini."
"Lan?" Ujar Millea sambil menatapku dengan raut wajah yang sendu.
"Loh Mill kenapa? Kok malah sedih?"
"Bulann." Millea langsung memelukku, dan aku memeluknya balik kemudian dia menangis dalam pelukanku.
"Hey, kenapa menangis? Ada masalah? Coba cerita sama Bulan, siapa tau Bulan bisa bantu." Aku mengusap pundak Millea.
"Maafin aku Lan."
"Maaf untuk apa?"
"Maaf sebenarnya yang seharusnya diangkat sama mom&dad jadi bagian dari keluarganya itu kamu Lan, bukan aku." Millea menundukkan kepalanya.
"Kok bisa?" Jujur,aku sangat terkejut.
"Jadi gini ceritanya..."
* * * * *
Flashback On
(10 years ago)Millea POV
.
.
.
.Aku berjalan sambil mengendap-endap ke luar kamar.
Kenapa aku mengendap-endap? Ya jelas agar tidak ketahuan kalau aku ingin kabur.Ah ini adalah hari Minggu, tetapi Minggu ini adalah jadwalku untuk beberes panti asuhan.
Kan ini sangat menyebalkan, masa di hari yang seharusnya digunakan untuk bersantai ehh malah beres-beres panti asuhan yang gedenya udah kayak istana begini, jadi ya lebih baik kabur deh.Aku berjalan melewati lorong panti yang sepi. Pada saat aku mau sampai di ujung lorong. Aku melihat ada seorang pria dan wanita masuk ke ruang Bu Surti yang menjabat sebagai ketua di panti asuhan, sepertinya mereka pasangan suami istri.
Karena penasaran, aku mendekati ruangan Bu Surti dan menguping pembicaraan mereka.
"Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Tasya dan ini suami saya ,Nathan." Ujar wanita itu sambil tersenyum kepada Bu Surti.
"Pagi, saya Surti. Ketua panti asuhan Welas Asih." Jawab Bu Surti.
"Maaf kami datang ke sini pagi-pagi." Ujar lelaki itu.
"Iya tidak apa-apa. Ada keperluan apa ya bapak sama ibu ke sini?" Tanya Bu Surti.
''Jadi begini bu. Saya dan istri saya sudah menikah selama 5 tahun, tetapi kami belum dikarunia seorang anak. Khmmm.. bisakah kami menganggkat salah satu anak di panti ini? Saya berjanji akan menjaga, merawat dan menyayanginya seperti anak kandung kami sendiri." Ujar lelaki itu
"Oh begitu. Bisa, tetapi ada persyaratan yang harus ditanda tangani." Kata Bu Surti sambil menyerahkan kertas persyaratan itu kemudian ditanda tangani oleh sepasang suami istri itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan
Teen FictionBulan yang sangat manja pada Bintang dan Bintang yang senang memanjakan Bulan. Bulan adalah anak panti asuhan yang diangkat menjadi anak oleh orang tua sahabatnya, Bintang. akankah rasa cinta muncul di antara keduanya? Akankah keduanya menyadari p...